Wawancara Eksklusif dengan Game Director Pulang Insanity di BEKRAF Game Prime 2019


Pulang Insanity menjadi salah satu game yang tampil di BEKRAF Game Prime 2019. Game yang satu ini menarik untuk diulas!

Pulang Insanity

BEKRAF Game Prime memang harus diakui menjadi salah satu ajang pameran game yang paling ditunggu setiap tahunnya. Di tahun 2019, BEKRAF Game Prime hadir lebih masif dan menjanjikan.

Ada banyak sekali pengembang game bagus yang hadir di acara ini, salah satunya adalah OZYSOFT yang berasal dari Kalimantan Timur. Ya, OZYSOFT merupakan pengembang dari salah satu game horor tanah air berjudul Pulang Insanity.

BACA JUGA: Cyberpunk 2077 Kembali Berikan Beberapa Detail Menarik

Awalnya saya mengetahui game ini dari salah satu Youtuber let’s play di Indonesia dan cukup tertarik dengan game tersebut. Bak gayung bersambut, Pulang Insanity hadir di BEKRAF Game Prime 2019 untuk memamerkan game mereka.

Akhirnya Gimbot mencoba untuk melakukan wawancara bersama sang game director, Fahrurrozy Yasin.

Seperti apakah sebenarnya Pulang Insanity? Apa yang membuatnya unik? Butuh berapa lama waktu pengembangannya? Kita bakal bahas satu per satu.

Mas Ozy, Tolong Jelasin Sedikit Soal Game-nya

Game ini punya genre survival horror psychology di mana nantinya kita bermain sebagai seseorang bernama Rudi. Nah, si Rudi ini diceritakan melakukan pesugihan. Kita memang fokus mengangkat tema cultural Indonesia.

Rudi melakukan pesugihan demi mendapatkan kebahagiaan. Hanya saja ternyata hasilnya tidak seperti yang dia harapkan.

Pengembangan Game-nya Sendiri Berapa Lama?

Pembuatan game-nya kami mulai serius mengerjakan ini di tahun 2017 akhir sampai sekarang. Sekarang masih dikembangkan terus.

Inspirasi Game-nya Darimana?

Inspirasi game=nya sendiri ada banyak ya. Untuk cerita, kami mengambil tema kultur dari Kalimantan di mana Kalimantan sendiri masih terkenal dengan mistis-mistisnya. Hanya saja mistis Kalimantan jarang diangkat. Oleh sebab itu, kami mengangkat tema yang satu ini.

Untuk gameplay dan atmosfer mungkin kami mengambil inspirasi dari Amnesia: The Dark Descent, Siren, dan Silent Hill.

BACA JUGA: System Requirement Wolfenstein: Youngblood Diumumkan

Sudah Ada di Steam Kan Demonya? Kapan Bakal Rilis? dan Rencana Retailnya Berapa?

Game-nya sendiri memang sudah ada di Steam tapi baru versi demonya saja. Mungkin nanti akhir 2019 baru resmi rilis versi fullnya. Sedangkan untuk masalah retail, kami belum menentukan. Masih butuh riset lebih lanjut terkait hal ini.

Gameplay-nya Berapa Lama?

Kalo untuk gameplay tergantung sih. Cuman untuk versi fullnya, kami menargetkan empat sampai enam jam gameplay.

Ke Depannya Bakal Banyak Update atau Gimana?

Untuk yang satu ini kami ingin lebih membuat gamer merasakan pengalaman komplit bermain sebuah game. Kami takut jika bisnis sistemnya seperti itu, nanti malah membuat gamer merasakan bahwa game tersebut tidak komplit, ya kurang lebih takut mereka merasa di milking.

Tantangan Terbesar Bikin Game ini Apa?

Tantangan terbesar ya? Untuk tantangan terbesar mungkin pertama karena kami baru, kami perlu membesarkan nama dulu. Terus di luar negeri kan banyak juga saingan-saingan kami.

Engine Game-nya Pakai Apa?

Kalo engine, kami pakai Unity Engine.

Yang Membuat Game-nya Ada Berapa Orang?

Tim inti itu sebenarnya lima orang. Terus abis itu kami pisah, ada tim marketing dan nantinya ada tim inti yang betul-betul untuk melakukan development terhadap game ini. Untuk audio kami mengambil tenaga outsourcing.

Untuk rekaman suara, kebetulan kami kemarin ke Texas, Amerika Serikat. Tujuan kami memang marketnya luar negeri, oleh sebab itu rekaman kami ambil ke luar negeri. Sehingga kami mengutamakan dulu dub English.

BACA JUGA: Masa Depan GOG Cerah Berkat Penjualan Cyberpunk 2077

Budgetnya Berapa Mas?

Kalo budget sih, sekarang sudah tiga digit.

Pesan untuk Orang-orang yang Mau Beli Game ini Apa Mas?

Kalo pesan gimana ya? Ya, mungkin cintai produk lokal aja lah. Karena gini, game developer lokal itu butuh support. Gak cuman dari pemerintah, tapi juga harus dari ekosistem dan komunitasnya itu sendiri.

Mereka harus tahu jika Indonesia sebenarnya punya banyak game lokal berkualitas. Untuk sekarang juga kita optimis banget jika Pulang Insanity bisa sukses. Yang mengunduh versi demonya sejauh ini sudah 36 negara.

Makanya kami optimis lah.

kok Namanya Pulang Insanity Mas? Lucu Banget.

Hahaha, emang iya sih namanya lucu Pulang Insanity. Menurut saya, pulang punya banyak makna. Apalagi gamer pasti melihat judulnya dan ternyata pengalaman yang dihadirkan beda sekali dengan yang dia pikirkan.

Selain itu pulang adalah bahasa Indonesia yang mudah diingat. Daripada membuat judul full english, lebih baik menggunakan bahasa Indonesia.


Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Will Ramos