Dalam beberapa tahun terakhir ini, developer indie melahirkan sebuah genre baru yaitu deck building single player. Awalnya dipopulerkan oleh Slay The Spire, banyak game yang mulai mencoba formula ini, mulai dari Griftlands, Loop Hero, dan masih banyak lagi. Masing-masing juga hadir dengan ide dan sentuhan mereka sendiri.
Tahun 2021 dan 2022 juga punya banyak game baru yang masuk ke dalam genre ini. Namun dari banyak judul yang ada, tidak ada yang lebih berkesan daripada Inscryption.
Dari Rogue-Like Ke Petualangan yang Penuh Kejutan
Ketika kamu mulai bermain, Inscryption terlihat seperti game deck building rogue-like yang sudah pernah ada. Kamu akan memulai permainan dengan satu deck standar, lalu melewati rute yang disediakan oleh sang game master. Kadang kamu harus “bertarung” menggunakan deck-mu, kadang kamu akan menemukan event yang memberikanmu kartu baru atau membuat kartu yang ada jadi lebih kuat. Ketika kalah, kamu akan mengulang kembali dari awal dan rute yang akan kamu hadapi tidak akan sama.
Sistem permainan kartu yang ada di Inscryption sebenarnya cukup menarik. Kedua pemain akan menempatkan kartu ke salah satu dari lane yang tersedia. Untuk menempatkan kartu yang lebih, kamu harus mengorbankan kartu lain. Lalu jika kartumu tidak diblokir atau berhadapan dengan kartu lawan, kamu akan menghasilkan damage ke lawan. Siapapun yang menghasilkan selisih lima damage dinyatakan menang.
Kartu-kartu di Inscryption punya banyak efek yang sederhana tapi unik. Ada kartu yang bisa berpindah lane sendiri, ada yang jadi lebih kuat jika bisa bertahan hidup, dan masih banyak lagi. Kartu-kartu yang unik ini membuatmu tidak bisa sembarangan memilih, memainkan, dan menempatkan kartu. Satu kesalahan saja bisa membuat kondisi yang harusnya menang jadi kekalahan yang tidak bisa dihindari.
Sebagai contoh, kamu menggunakan satu giliran untuk memasang satu kartu bertahan di lane yang tidak terancam sama sekali. Tapi ternyata lawanmu menggunakan kartu terbang yang bisa menyerang melewati kartumu. Akibatnya kamu membuang satu giliran secara percuma, menerima damage, dan mungkin harus mengorbankan kartu yang kamu pasang tadi. Padahal di game ini deck-mu kadang bisa sangat tipis.
Tapi meskipun cukup solid, mekanisme kartu yang unik bukanlah satu-satunya hal yang membuat Inscryption menarik. Sejak kamu mulai bermain, game ini terlihat tidak beres. Kamu tidak memulai dengan menekan tombol “New Game” dan hanya bisa memilih “Continue.” Beberapa kartumu bisa bicara seolah dan menceritakan seolah mereka terjebak dalam wujud dan kartu tersebut. Selain itu sesekali kamu juga bisa bangkit dari mejamu dan melakukan interaksi seolah kamu sedang berada dalam escape room dan tujuanmu adalah berusaha untuk kabur dari sang game master.
Meskipun mungkin sulit, kamu nantinya akan berhasil mengalahkan sang game master. Namun permainan tidak berhenti di situ saja.
Sebaliknya, Inscrpytion kemudian membawamu ke banyak hal yang aneh. Tidak hanya itu, meskipun aturan dasar permainan kartunya tetap sama, kamu kemudian akan menemui kartu-kartu dengan interaksi dan gimmick baru.
Game yang awalnya terlihat seperti deck building rogue-like biasa kemudian berubah menjadi petualangan unik yang alurnya tidak akan bisa kamu tebak. Dari situ kamu jadi selalu penasaran apa yang akan terjadi berikutnya dan terus bermain.
Semuanya tanpa melepas esensi dan aturan dasar game kartu yang sudah diperkenalkan sejak awal permainan.
Kalau hanya berbentuk deck building rogue-like saja, Inscryption mungkin hanya akan saya rekomendasikan ke mereka yang memang suka game serupa seperti Slay The Spire. Namun karena menawarkan petualangan yang tidak biasa, saya sangat merekomendasikan game ini ke siapa saja yang ingin merasakan petualangan aneh dan tidak keberatan untuk sedikit berpikir untuk mendapatkan petualangan tersebut.
