Publisher indie Devolver Digital sepertinya selalu bisa menemukan developer yang punya game menarik. Bulan Agustus ini mereka merilis Cult of The Lamb, sebuah game dari developer Massive Monster. Game ini sekali lagi mengambil genre rogue-lite, tapi dengan elemen manajemen dan base building.
Kombinasi ini terbilang unik dan membuat Cult of The Lamb menghadirkan pengalaman yang jarang kamu temui.
Mengembangkan Sebuah Sekte Sambil Melibas Pembangkang

Premis Cult of The Lamb sebenarnya cukup sederhana. Hampir dibunuh oleh sebuah sekte, kamu diselamatkan oleh entitas gaib. Sebagai bayaran karena sudah diselamatkan, kamu ditugaskan untuk membesarkan sebuah sekte baru miliknya, mengumpulkan pengikut, dan melibas sekte yang mencoba membunuhmu.
BACA JUGA: Death Stranding Segera Hadir di PC Game Pass
Sejatinya, misi utama Cult of The Lamb adalah terjun ke dungeon berisi petinggi sekte yang jadi musuhmu. Caranya juga cukup mudah yaitu masuk ke dungeon yang mewakili setiap petinggi beberapa kali sampai petinggi tersebut muncul dan menantangmu. Lakukan hingga kamu mengalahkan semuanya.

Combat di game ini juga sebenarnya cukup sederhana tapi berfungsi dengan baik. Ketika masuk dungeon, kamu akan diberikan senjata dan spell secara acak. Setelah itu kamu tinggal memukul sambil menghindar sebelum lawan membunuhmu. Jika mati dan gagal, kamu akan kehilangan beberapa reward, tapi bisa masuk kembali kapan saja.
Kontrol karaktermu mulus dan mudah dipahami. Bahkan bisa dibilang jika hanya mengendalkan combat-nya saja, game ini mungkin tidak akan memberikan kesan berarti. Nah, di sinilah elemen gameplay kedua Cult of The Lamb hadir dan membuat semuanya semakin menarik.
Cerita Unik Untuk Setiap Pemain

Selama berada di dalam dungeon, kamu bisa saja menemukan calon pengikut yang bisa bergabung di sektekmu. Setelah kamu selesai menjajal dungeon, kamu bisa langsung mulai membesarkan sektemu. Bangun berbagai fasilitas untuk membuat hidup pengikutmu lebih baik dan yang paling penting memperkuat keyakinan pengikutmu.
Kamu harus mempertahankan keyakinan pengikutmu dengan melakukan doa dan ritual sambil membuat mereka mendpatkan makanan dan tempat tidur yang layak. Jika diurus dengan layak, mereka akan bekerja untukmu dengan baik mulai dari mengumpulkan kayu hingga mengurus pertanian. Lalu yang paling penting, mereka akan berdoa untuk sektemu dan memberikanmu poin yang bisa kamu gunakan untuk membuatmu jadi lebih kuat.
Keseruan utama Cult of The Lamb terletak pada menyeimbangkan antara bertarung di dungeon dan mengurus sektemu serta para pengikutnya. Hanya fokus pada menjajal dungeon akan membuat pengikutmu berontak dan kamu akan kesulitan untuk menjadi lebih kuat. Apalagi ketika menjajal dungeon, musuh suatu waktu akan melakukan hal unik seperti membuat sejumlah pengikutmu lapar.

Mengurus sekte dan pengikutmu memang seru, karena tidak hanya bekerja untukmu, mereka juga akan menjalin hubungan satu sama lain. Melihat pengikutmu berinteraksi satu sama lain, dan tanggapan mereka atas setiap kejadian di sektemu memang selalu menarik. Mereka terlihat lucu, tapi di saat yang sama bisa saja dibuat bersedia dicuci otak dan melakukan apapun untukmu. Saya jamin setiap pemain akan mendapatkan cerita yang berbeda di sektenya.
Meskipun kunci utama game ini adalah menyeimbangkan kedua elemen gameplay, seperti apa keseimbangan yang ideal tergantung pada kemampuan pemainnya. Kalau kamu memang sangat mahir, kamu bisa menyelesaikan game ini hanya dengan upgrade minimal. Tapi jika tidak, jangan khawatir karena kamu bisa pulang dan membesarkan sektemu dan sebagai imbalannya menjadi lebih kuat lagi.

Jika berdiri sendiri, kedua elemen gamepaly dalam Cult of The Lamb bisa dibilang jauh dari mengagumkan. Tapi karena keduanya saling terhubung dan mempengaruhi, kamu tanpa sadar akan diajak pindah dari bertarung di dungeon untuk pulang dan mengurus pengikutmu yang lapar, lalu setelah itu mengadakan ritual cuci otak agar salah satunya mau bekerja tiga hari tanpa istirahat. Semua tema yang gelap ini dikemas dalam visual yang sangat lucu
