DualSense Edge PlayStation diluncurkan minggu ini. Pengontrol terbaru untuk PS5 menawarkan lebih banyak fitur daripada DualSense biasa yang biasanya disertakan dalam pembelian console. Saat ini ulasan dan bongkaran dari DualSense Edge mulai muncul dan terungkap bahwa pengontrol yang mahal memiliki baterai yang lebih kecil daripada DualSense biasa.
Sudah dikonfirmasi oleh PlayStation bahwa pengontrol barunya akan memiliki masa pakai baterai yang lebih pendek, fitur tambahan tersebut menjadi biang keladi akan hal itu. Tapi menurut penemuan terbaru yang diungkap VGC, faktanya adalah ukuran fisik baterai yang memberi daya pada Edge secara signifikan lebih kecil daripada yang ditemukan di DualSense biasa.
BACA JUGA: Mengenal Genre Otome di Industri Video game
Meski demikian, ukuran baterai tidak menjadi acuan kapasitasnya kurang bagus. Namun dalam hal ini, memang demikian. Edge ditenagai oleh baterai 1.050 mAh (miliampere-jam), hanya sedikit peningkatan pada baterai 1.000 mAh yang ditemukan di DualShock PS4. Ini juga merupakan penurunan signifikan dari baterai 1.560 mAh yang ada di DualSense biasa.
Bukan kabar baik bagi mereka yang berpikir untuk mengambil Edge jika mereka ingin baterai yang awet. Sementara masa pakai baterai rata-rata DualSense normal sekitar delapan jam, tergantung pada bagaimana kamu menggunakannya. Dalam hal ini, Edge disebut kuat menyala sampai enam jam.
Sementara sebagian besar dari apa yang dikatakan pengguna awal tentang DualSense Edge menggambarkannya secara positif, daya tahan baterainya yang terbatas merupakan pukulan yang cukup besar terhadapnya.
Apalagi harus diakui, controller ini memiliki harga US$200 yang cukup mahal. Namun karena kekurangan dari sisi baterai ini, mungkin saja mereka yang bisa menghabiskan waktu bermain game selama berjam-jam bakal enggan untuk memilihnya. Pasalnya, mengisi daya setelah enam jam bermain game adalah hal yang bisa dibilang enggan dilakukan banyak gamer, terutama bagi mereka yang merasa harga Edge terlalu mahal untuk dipinang.
