Sepanjang era modern ini, banyak yang menganggap bahwa JRPG adalah genre yang sudah ketinggalan zaman, terutama yang menggunakan sistem turn-based. Padahal sebenarnya yang jadi masalah adalah antara genre tersebut terlambat berevolusi atau mereka yang punya opini tersebut memainkan game yang salah alias kurang bagus.
Kenayatannya, hingga hari ini selalu ada game JRPG yang tidak kalah seru dair genre lain. Tidak hanya itu, beberapa di antaranya juga bisa menghadirkan ide baru untuk membuat sistem gameplay yang dianggap kuno terasa lebih baru.
Octopath Traveler 1 & 2
Dari segi visual saja, Octopath Traveler langsung menarik perhatian karena visual HD2D yang memadukan elemen realistis di latarnya dengan pixel sprite untuk karakternya. Namun keunikan game ini tidak berhenti di situ saja.
Ada dua hal yang membuat Octopath Traveler unik. Pertama adalah Path Action di mana setiap karakter bisa melakukan interaksi unik dengan NPC. Path Action ini juga nantinya akan kamu gunakna untuk memecahkan masalah entah itu untuk melanjutkan cerita utama atau menyelesaikan side quest. Sementara di sisi combat, Octopath Traveler menganut sistem turn-based tradisional tapi dengan beberapa fitur dan mekanisme tambahan.
Pertama, musuh punya kelemahan dan juga shield pelindung. Jika kamu menyerang shield tersebut dengan senjata atau elemen yang jadi kelemahannya, ia akan terkena stun dan kehilangan giliran. Ditambah dengan urutan giliran yang bisa kamu lihat di atas layar dan kemampuan untuk melakukan boost, pertarungan di Octopath Traveler menarik karena lewat perencanaan dan strategi yang matang, kamu bisa mengalahkan lawan yang lebih kuat tanpa menelan damage dalam beberapa giliran. Aspek perencaan ini penting karena beberapa bos di Octopath Traveler punya gimmick yang membuat mereka jauh lebih kuat dari semestinya.
Persona 5
Kalau membahas JRPG modern, kita pastinya harus menyebutkan Persona khususnya Persona 5. Punya premis dan cerita yang menarik, Persona 5 punya banyak karakter yang memang menarik baik dari segi penampilan, kepribadian, kekuatan, hingga interaksi dan hubungan satu sama lain.
Dari segi combat, Persona 5 sebenarnya tidak punya banyak hal yang benar-benar baru dari segi mekanisme. Meskipun harus diakui presentasi combat-nya mulai dari UI, musuh, dan bagaimana setiap combat terintegrasi dengan ceritanya layak diacungi jempol.
Satu daya tarik terbesar Persona 5 ada di luar pertarungan. Setengah dari pengalaman game ini adalah life simulation mulai dari menentukan aktivitas yang akan kamu lakukan dalam sehari dan memutuskan siapa karakter yang ingin kamu dekati. Apa yang kamu lakukan di porsi life sim ini akan berpengaruh ke karakter-karaktermu di pertarungan dan juga konten sampingan.
Bravely Default 2
Sekilas, Bravely Default 2 terlihat seperti game JRPG biasa dengan sistem Job yang kompleks dan cerita yang menarik. Sistem combat-nya juga sekilas biasa saja dengan sistem turn-based klasik. Namun satu hal yang unik di sistem combat Bravely Default 2 adalah bagaimana giliran karakter juga jadi ekonomi dalam pertarungan.
Bravely Default 2 punya mekanisme unik bernama Brave dan Default. Ketika melakukan Default, karaktermu akan masuk posisi bertahan dan menabung poin bernama Brave. Karater tersebut nantinya bisa menggunakan Brave tersebut untuk melakukan lebih dari satu action. Semakin banyak Brave yang terkumpul, semakin banyak action yang bisa dilakukan. Tidak hanya itu, karakter juga bisa meminjam Brave, tapi ketika punya Brave negatif kamu karakter tersebut akan melewatkan gilirannya.
Sistem Brave dan Default ini menambah kompleksitas tersendiri dalam combat dan team building karena lawanmu juga bisa menggunakan mekanisme yang sama. Apakah kamu menabung Brave agar bisa mengeluarkan damage besar nanti, cicil lawan per setiap giliran, atau langsung cash-in sekarang dengan risiko jadi sasaran empuk nantinya?
Atelier Sophie 2
Buat yang mencari game JRPG dengan nuansa yang santai dan penuh karakter lucu, serial Atelier adalah jawabannya. Ada banyak game Atelier yang bisa kamu pilih untuk memulai karena serial ini punya sangat banyak game. Namun rekomendasi kamu tentu saja game Atelier yang lebih modern, salah satunya adalah Atelier Sophie 2.
Dari segi combat, serial Atelier biasanya menggunakan sistem turn-based entah itu turn-based tradisional_ atau active turn-based. Banyak di antaranya punya penggunaan item sebagai poros utamanya. Karena pada akhirnya daya tarik serial Atelier ada pada pembuatan item alias crafting atau di serial ini diberi nama Alchemy.
Serial Atelier punya sistem Alchemy yang cukup kompleks. Bahan baku yang kamu kumpulkan di petualangan bisa kamu buat jadi berbagai macam item mulai dari bahan baku yang lebih, equipment, hingga item yang bisa kamu gunakan dalam pertarungan. Kualitas item yang kamu buat juga tergantung pada kualitas dan jenis bahan baku yang kamu masukkan. Jadi jangan heran kalau bermain game Atelier kamu menghabiskan satu jam hanya untuk membuat item saja.
Shin Megami Tensei V
Sebelum sukses dengan serial Persona, Atlus juga punya serial JRPG lain yang cukup keren yaitu Shin Megami Tensei. Faktor yang membuat Shin Megami Tensei menarik juga berbeda dari Persona.
Mirip dengan Persona, Shin Megami Tensei juga menggunakan sistem turn-based combat. Pembeda utamanya adalah serial ini sebenarnya paduan antara RPG dan juga monster/creature collecting seperti Pokemon. Sembari bertarung dengan kekuatanmu sendiri, kamu juga akan dibantu oleh monster yang kamu ajak bergabung dengan pasukanmu.
Satu keunikan dari mekanisme monster ini adalah caramu berinteraksi dan menangkap monster baru. Untuk bisa menangkap monster baru, kamu harus melakukan percakapan dengan monster tersebut agar mereka mau bergabung. Caramu melakukan percakapan dengan setiap monster berbeda, dan salah memilih opsi dialog bisa membuat pertarungan jadi jauh lebih sulit dari semestinya.
Xenoblade Chronicles
Buat penggemar JRPG dengan dunia yang luas dan cerita yang cukup panjang, serial Xenoblade Chronicles adalah salah satu yang wajib dimainkan pengguna Nintendo Switch. Game ini punya cerita yang tidak hanya panjang tapi juga menarik. Semuanya juga terjadi di dalam dunia yang tidak kalah menariknya.
Dari segi combat, serial Xenoblade Chronicles memiliki sistem yang unik karena tidak menggukan sistem turn-based atau action yang sudah umum. Serial ini menggunakan sistem bernama tab-targeting. Kalau harus dijelaskan secara singkat, sistem ini kurang lebih mirip dengan combat di game MMORPG di mana karaktermu akan melakukan attack secara otomatis, tapi kamu sebagai pemain bisa menggunakan skill yang tersedia. Mekanisme ini dibuat sedikit lebih menarik di Xenoblade Chronicles karena penggunaan skill di timing yang tepat akan memberikan efek yang sangat kuat.
Ditambah dengan karakter yang punya kemampuan dan kekuatan yang unik, Xenoblade Chronicles dijamin akan menghadirkan pengalaman combat yang tidak pernah kamu temui di game JRPG lain.
Yakuza: Like A Dragon
Ketika beberapa game RPG yang mencoba keluar dari sistem turn-based, serial Yakuza justru terjun ke sistem tersebut di Like A Dragon. Namun selain sistem combat tersebut, Like A Dragon tetap menghadirkran pengalaman yang jadi ciri khas Yakuza.
Kamu akan mengendalikan karkater yang terjebak di tengah politik dan pertikaian antar mafia Jepang alias Yakuza. Namun di sela-sela itu kamu bisa menelusuri kota yang jadi tempat operasimu dan melakukan berbagai aktivitas mulai dari yang keren seperti membangun korporat raksasa hingga bermain mobil tamiya.
Ketika bertarung, kamu akan bertarung dengan sistem turn-based yang cukup dinamis. Karaktermu bisa bergerak di sekitar sudut kota yang jadi tempatmu berkelahi. Tidak hanya itu, kamu juga bisa memanfaatkan berbagai objek yang ada di sekitar untuk membantumu. Selain itu, kamu juga bisa memanggil dan meminta bantuan karakter lain. Ingat kamu bisa membangun korporat raksasa? Salah satu imbalan dari situ adalah tombol laser satelit untuk mengalahkan lawanmu.
