Suka Duka Pemain Kaset Game Bajakan di Era PS2


Dari main sambil memiringkan console sampai harga PS2 Fat yang melambung tinggi, momen-momen ini adalah kenangan indah meskipun ilegal.

Pembaca Gimbot semua tentu tahu bahwa memainkan game bajakan adalah perilaku yang salah. Hasil kerja keras ratusan orang developer yang harusnya dibayar setimpal, justru kita “curi” dan kita nikmati secara ilegal. Kalaupun kita keluar uang, uang itu tidak akan sampai ke tangan developer, hanya akan dinikmati oleh penjual game bajakan itu saja.

Meski demikian, kita tidak bisa menyangkal bahwa game bajakan memberi kesenangan tersendiri juga. Apalagi di negara seperti Indonesia yang tidak semua penduduknya bisa menyisihkan uang untuk beli game seharga ratusan ribu secara rutin. Ada berbagai suka dan duka yang dirasakan gamer era PS2 pengguna kaset bajakan. Manakah dari momen-momen di bawah yang paling masuk dalam kenanganmu?

Beli Game Kayak Beli Camilan

Sumber: Reddit

Kesenangan paling utama yang kita rasakan dari main bajakan tentu adalah harga game yang sangat murah. Ini bukan hanya di era PS2, melainkan sudah dimulai dari era console sebelumnya juga. Begitu murahnya produksi game bajakan sampai-sampai kita bisa membelinya dengan harga Rp5.000 saja, rasanya cuma seperti beli sebungkus Chiki atau semangkuk bakso kaki lima.

Penyebaran CD dan DVD yang begitu luas di seluruh dunia membuat media-media ini bisa didapatkan dengan harga terjangkau. Di samping itu, sistem bajakan di PS1 dan PS2 kebanyakan menggunakan sistem hardmod, alias modifikasi langsung di mesinnya. Kita jadi bisa langsung main dengan CD kopian tanpa perlu otak-atik software lagi. Proses yang simpel ini membuat banyak orang mengenang era PS1 dan PS2 sebagai “good old times”, saat main game adalah sesuatu yang fun dan sederhana.

Terlalu Banyak Game Sampai Kewalahan

Sumber: vinasega

Saking murahnya harga sebuah game, kita jadi bisa beli game sangat sering, malah mungkin setiap minggu atau setiap hari. Sekali beli pun tidak hanya satu, tapi kita bisa langsung memborong banyak game sekaligus. Tidak perlu takut ada game yang jelek atau tak cocok dengan selera, kalau kurang puas tinggal beli lagi yang lain.

Karena demikian seringnya beli game, rumah pun jadi penuh dengan CD atau DVD di mana-mana. Kadang kita cukup niat untuk menyimpannya secara rapi, tapi lama-lama bisa jadi terlalu ribet. Apalagi game bajakan sering punya kemasan jelek, sekadar plastik saja lalu ditempeli label. CD/DVD yang menumpuk-numpuk adalah pemandangan lazim di zaman tersebut, dan biasanya kalau ada DVD yang sudah rusak, beberapa orang akan memanfaatkannya sebagai hiasan gantung sederhana di rumah.

Main Sambil Memiring-Miringkan Console

Sumber: oos game

Satu risiko yang mungkin banyak tidak disadari oleh pengguna kaset bajakan adalah bahwa bajakan bisa bikin mesin console cepat rusak. Korban utamanya jelas optik yang bertugas untuk membaca data di CD/DVD. Kalau optik sudah mulai melemah, kita jadi harus melakukan berbagai cara untuk mengakalinya. Mulai mencoba membersihkan dengan lens cleaner, sampai memiring-miringkan console agar DVD bisa terbaca.

Saking seringnya terjadi, saya dan banyak orang lainnya sampai mengira bahwa kerusakan optik itu memang hal yang wajar di console PlayStation. Saya sendiri baru sadar penyebabnya ketika mendengarkan cerita Aditya Rai dari Doki Doki Station. Ia menjelaskan bahwa optik cepat rusak karena CD/DVD kopian itu tidak sesuai dengan standar game orisinal PlayStation. Optik dipaksa membaca data lebih berat dari seharusnya, sehingga jadi mudah rusak.

Cemas Tiap Lihat Loading dan FMV

Penampakan horor yang nyata | Sumber: Politoed

Optik console yang cepat rusak, ditambah game kopian itu sendiri yang juga cepat rusak, membuat kita jadi sering was-was saat bermain game. Apabila game masuk layar loading, atau sedang memutar sebuah FMV (full motion video), selalu ada kemungkinan game jadi macet dan tidak bisa dilanjutkan. Kalau di Jawa kami menyebutnya “nyandet”, ini adalah mimpi buruk semua gamer.

Yang lucu, ada satu lagi penyebab game bisa nyandet bahkan meski DVD dan optik console tidak rusak. Di era PS2 dulu, beberapa developer sempat merilis game menggunakan format DVD Dual Layer (alias DVD-9). Kalau DVD biasa hanya bisa menyimpan data sekitar 4,7 GB, DVD Dual Layer bisa menyimpan hingga 8,5 GB. Pembajak mungkin tidak tahu hal ini. Ia mengkopi game ke DVD biasa lalu menjualnya begitu saja, padahal hampir separuh data tidak ikut terkopi sehingga pasti macet di tengah jalan.

Beberapa contoh game yang dirilis dengan format DVD Dual Layer misalnya Wild Arms Alter Code: F, Rogue Galaxy, dan Xenosaga Episode I: Der Wille zur Macht.

Berburu PS2 Fat Demi Hard Disk

Sumber: 8bitplus

Karena penggunaan DVD kopian bisa bikin console cepat rusak, pembajak game kemudian menawarkan solusi alternatif. Tidak perlu mengkopi game ke DVD, kopi saja ke hard disk. Dengan demikian console akan lebih awet, dan tidak perlu khawatir akan adanya game yang dirilis dalam format DVD Dual Layer.

Masalahnya, PS2 yang mendukung penggunaan hard disk saat itu hanyalah model PS2 Fat. Pemasangan hard disk pun tidak bisa segampang PS3 atau PS4, harus menggunakan aksesoris khusus yang disebut PlayStation 2 Network Adaptor. Begitu solusi bajakan ini muncul, harga PS2 Fat di pasaran langsung melonjak naik, begitu juga harga Network Adaptor yang tadinya padahal tidak begitu populer.

BACA JUGA: Mengenal Final Fantasy XIGame Online dari Era PS2 yang Masih Berjaya

Sebetulnya Sony merilis hard disk dan Network Adaptor dengan tujuan memfasilitasi game online di PS2, seperti Final Fantasy XI, Monster Hunter, dan Phantasy Star Universe. Tapi pengguna bajakan memanfaatkannya untuk kebutuhan lain. Lama kelamaan, metode bajakan di PS2 semakin berkembang hingga bisa memainkan game langsung dari flash disk atau hard disk eksternal USB. Harga PS2 Fat serta Network Adaptor pun kini sudah tak mahal lagi.


Itulah tadi beberapa kenangan pahit manis yang sempat kita rasakan di era bajakan PS2. Memang sebetulnya sampai sekarang pun game bajakan masih ada, tapi wujudnya sudah tidak seperti dulu lagi. Dengan proteksi anti-piracy yang semakin baik, pembajakan console jadi lebih rumit dan penggunaannya cukup menyulitkan bagi orang awam. Main game orisinal sekarang jauh lebih simpel dan lebih nyaman juga.

Kalau kita pikir-pikir, penyebaran kaset bajakan di era PS1 dan PS2 itu adalah sesuatu yang cukup mengagumkan. Game yang mendadak jadi murah membuatnya bisa dimainkan oleh orang dari segala kalangan, dan menginspirasi satu generasi di sebuah negara menjadi generasi gamer. Kini di usia dewasa, sudah saatnya kita “menebus dosa” dan memupuk generasi gamer baru yang bisa bersenang-senang tanpa harus mengambil jalur bajakan.

Sumber Gambar: Denise Jans/Unsplash


Subscribe
Notify of
guest
4 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
asdsad
December 14, 2022 9:58 pm

sadsadsad

Abone Satın Al
December 16, 2022 2:16 am

anlamlandırdıktan atlayışta çingeneliğine geliştirmemelerinin

tiktok yarrak satın al
December 24, 2022 2:24 pm

Sampling must be performed in a manner that guarantees random selection.

wanwan
wanwan
January 20, 2023 8:20 am
Ayyub Mustofa

Jarang main game sampai tamat kecuali untuk review. Menyukai hampir semua genre, dan hingga kini masih menunggu kemunculan Megaman X9.