Bermain game menjadi salah satu kegiatan yang cukup menghibur terutama jika seseorang sudah penat melakukan berbagai kegiatan. Tapi perlu diketahui jika bermain game memiliki ketentuan mulai dari durasinya yang tak boleh terlalu lama hingga rating dari sebuah game. Bicara soal rating, Gimbot merasa bahwa mayoritas gamer di dunia ini kerap mengabaikan dan menganggap sepele rating system di sebuah game.
Padahal sejatinya, rating system adalah patokan apakah video game tersebut layak dimainkan sesuai dengan usianya atau tidak. Yang paling terkenal tentu saja lembaga ESRB yang merupakan lembaga rating yang menaungi video game di Amerika Serikat dan Kanda. Meski begitu, ESRB bisa dibilang menjadi patokan di seluruh dunia.
BACA JUGA: Need for Speed Heat Layak Dibeli atau Tidak?
Pasalnya, ESRB sejak tahun 2003 telah menilai sebanyak 8.000 game yang diproduksi oleh 350 penerbit game di seluruh dunia. Tapi yang tak disangka, Indonesia juga punya loh lembaga yang kerjanya serupa dengan ESRB yaitu IGRS. Mungkin beberapa game yang telah dibeli oleh kalian memiliki logo IGRS selaku regulator rating yang ada di Indonesia.
Buat yang belum paham dan kurang familiar, Gimbot akan menjelaskan sedikit mengenai IGRS.
Apa Itu IGRS?

IGRS merupakan singkatan dari Internet Game Rating Indonesia yang merupakan hasil dari implementasi peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia nomor 11 tahun 2016 mengenai klasifikasi sebuah game. Ada juga klasifikasi game yang ditinjau oleh IGRS antara lain.
- Rokok, minuman keras, dan narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya;;
- Kekerasan;
- Darah, mutilasi, dan kanibalisme;
- Penggunaan bahasa;
- Penampilan tokoh;
- Seksual;
- Penyimpangan seksual;
- Simulasi judi;
- Horor; dan
- Interaksi daring (dalam jaringan).
Selain itu IGRS membagi beberapa rating ke dalam beberapa bagian yang tentu saja usia menjadi tolok ukur dari pembagian kelompok ini. Tentu saja yang pertama adalah kelompok pengguna semua usia, kelompok usia 3+, kelompok usia 7+, kelompok usia 13+, dan kelompok usia 18+.
Tujuan IGRS Sebenarnya Apa?

Tentu saja dibuatnya IGRS lewat peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika memiliki tujuan. Jika tak punya tujuan, untuk apa dibuat lembaga seperti ini kan? Setidaknya ada dua tujuan yang ingin dicapai oleh IGRS. Pertama adalah mereka memiliki tujuan untuk membantu para penyelenggara dalam memasarkan produk game sesuai dengan nilai luhur yang dimiliki bangsa Indonesia.
Kemudian tujuan yang kedua adalah tujuan yang sangat vital yakni membantu masyarakat termasuk orang tua dalam memiliki game yang sesuai dengan kelompok usia. Ini tentu membuat orang tua bisa memperketat pengawasan terkait game terhadap anak-anak mereka nantinya agar tak terjadi hal-hal yang tak diinginkan.
Apa IGRS Juga Menangani Game Luar Negeri?

Meski IGRS adalah lembaga rating game milik Indonesia tentu tak serta merta membuat IGRS hanya memberikan rating bagi game lokal saja. Meski belum seterkenal ESRB, IGRS juga kenyataannya juga memberikan rating untuk game luar negeri. Saat ini bahkan sudah ada dua game AAA yang memiliki rating IGRS yang rilis di Indonesia.
Tentunya ini adalah hal yang sangat membanggakan buat kita selaku gamer Indonesia. Dua game AAA tersebut adalah Death Stranding dan Minecraft Starter Collection. Harapannya adalah tentu saja ada game AAA lainnya yang mendapatkan rating IGRS agar lembaga rating ini semakin terkenal di seluruh dunia.
 
		

