Minggu kemarin, game terbaru bernama The Walking Dead: Destinies telah resmi dirilis dan hasilnya bisa dibilang sangatlah lucu. Game ini, sesuai dengan namanya adalah game adaptasi acara Walking Dead, dan konsep yang dibawanya cukup menarik.
Dalam game ini, kalian akan diminta untuk memilih plot alternatif dari apa yang terjadi di acaranya.
Jadi coba saya kalian bayangkan apa yang akan terjadi dalam satu skenario di kejadian tertentu, apakah ceritanya akan berubah jika kalian mengambil pilihan yang berbeda dengan acaranya.
Mendengar konsep itu, banyak orang suka dengan potensi dari The Walking Dead: Destinies. Namun, sayangnya eksekusi yang dilakukan oleh developer dan publisher dari game ini sangat jauh dari kata memuaskan.
BACA JUGA: KRAFTON Targetkan Seri Baru Subnautica Siap Rilis 2025!

GameMill Entertainment adalah publisher dari game ini, itulah kenapa kalian bisa tahu hasilnya terlihat seperti apa. The Walking Dead: Destinies memberikan hasil yang lucu, dan ada banyak hal aneh yang terjadi di dalam gamenya.
Mulai dari visual yang sangat buruk layaknya game era PlayStation 2, cutscene yang sangat kocak sampai ke gameplay yang tidak masuk akal, semua lengkap dalam game ini.
Lebih parahnya lagi game ini diberi harga sebesar $50 atau yang setara juga dengan 780 ribu rupiah. Tentu saja dengan harga yang diberikan dan kualitas yang ada, keduanya seakan tidak sesuai antar satu sama lain. Kalian bisa menjelajahi dunia internet untuk mengetahui betapa kocaknya game satu ini, game yang digadang akan menyaingin Skull Island: Rise of Kong dalam kategori game terburuk tahun ini.

The Walking Dead: Destinies sendiri adalah game yang dibuat oleh developer kecil asal Brazil bernama Flux Studio. Sayang sekali hasil akhirnya harus berakhir seperti ini, setelah semua harapan yang diberikan kepada gamenya. Satu minggu setelah perilisannya, belum ada informasi lanjutan dari kedua pihak yang terlibat, menandakan kalau game ini sepertinya sudah selesai dan tinggal dinikmati.