Sony Jelaskan Sulitnya Menurunkan Harga PlayStation 5!


Diminta untuk lebih bersabar lagi.

Sudah ada beberapa tahun semenjak Sony merilis seri baru dari PlayStation lewat seri kelimanya. Namun, sudah lebih dari 3 tahun, sampai sekarang harga dari console ini masih saja sama dan tidak turun. Ternyata, ada alasan kenapa Sony tidak bisa menurunkan harganya, dan belum lama ini mereka ikut menjelaskan kenapa.

Dalam laporan investor yang dirilis kemarin, pemimpin dari Sony yakni Hiroki Totoki menjelaskan alasannya. Beliau mengatakan, kalau biaya produksi untuk membuat console ini masih cukup tinggi, alhasil harga jualnya juga tidak bisa turun. Hal ini tidak terjadi kepada PlayStation 4 sebelumnya, dimana biaya produksinya bisa menurun seiring waktu berjalan.

BACA JUGA: PlayStation 5 Slim Siap Rilis di Indonesia, Harganya Mulai Dari 8 Juta!

Lebih spesifik lagi, alasan kenapa biaya produksi dari PlayStation 5 lebih mahal adalah kecilnya perubahan dari bentuk fisik console-nya itu sendiri. Jika kalian lihat versi pertama dari console ini dan jika dibandingkan dengan yang sekarang, bentuknya masih sama. Tidak ada perbedaan yang besar, kecuali jika versinya dibedakan secara penuh seperti perilisan versi slim.

Hiroki juga menjelaskan kalau sekarang ini Sony tidak ingin bergantung kepada pengurangan harga untuk PlayStation 5 bisa laku. Sony ingin memastikan kalau bisnisnya bisa menguntungkan untuk sekarang, alhasil langkah ini harus diambil. Terakhir, beliau mengatakan kalau Sony harus bisa menemukan keseimbangan yang baik antara semua komponen dari console ini.

Jadi, dengan adanya berita ini mungkin bagi kalian yang masih menunggu adanya penurunan harga dari PlayStation 5 bisa lebih bersabar lagi. Pengurangan harga pada sebuah console, atau barang teknologi pasti akan terjadi, hanya saja waktunya yang beragam. Sayangnya, dalam kasus console dari Sony ini akan memakan waktu yang lebih lama dari biasanya.


Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Arshi

Full passion di jurnalistik, terutama soal video games.