Perjalanan RAGE Engine, Biang Keladi Kesuksesan Game Rockstar


Apakah RAGE Engine sehebat itu?

rage engine

Rockstar Games merupakan salah satu studio yang punya banyak sekali penggemar. Hal ini dikarenakan Rockstar Games punya track record dalam menciptakan video game berkualitas meskipun dalam pengembangannya mereka membutuhkan waktu yang sangat panjang. Dengan berbagai inovasi dan ide brilian, Rockstar Games pada akhirnya mampu menciptakan video game open world kelas atas untuk pemain.

Namun tahukah kamu bahwa salah satu yang bikin mereka sukses adalah hadirnya engine bernama RAGE Engine yang menjadi pondasi buat video game open world yang mereka buat. Apakah RAGE Engine sehebat itu? Kenapa engine ini bisa lahir dan bagaimana perkembangannya?

BACA JUGA: 5 Video Game Racing Cross-Platform Terbaik

Untuk menjawab soal RAGE Engine, Gimbot akan mengajak kamu berkenalan dengan engine ini supaya lebih paham. Penasaran? Berikut pembahasan lengkapnya untuk dibahas bersama.

Siapa yang Membuat RAGE Engine?

rage engine

Rockstar Advance Game Engine atau disingkat RAGE adalah sebuah engine yang dikembangkan oleh RAGE Technology Group, sebuah divisi dari studio Rockstar San Diego milik Rockstar Games. Engine ini memulai debutnya di game Present Table Tannis di tahun 2006 untuk Xbox 360 dan Wii. Setelah itu, engine ini digunakan oleh studio internal Rockstar Games untuk mengembangkan game open world kelas atas milik Rockstar Games untuk console dan PC.

Sebelum RAGE Hadir, Rockstar Games Bergantung pada Criterion

rage engine

Sebelum mengembangkan RAGE Engine, Rockstar Games dan Rockstar North menggunakan mesin RenderWare Criterion Games untuk mengembangkan game di PlayStation 2, Windows, dan Xbox. Di awal-awal pengembangan Grand Theft Auto di era PlayStation 2, Rockstar Games masih menggunakan RenderWare.

Pada tahun 2004, Criterion Games diakuisisi oleh Electronic Arts, yang membuat Rockstar Games beralih dari RenderWare dan kemudian mengembangkan RAGE Engine lewat RAGE Technology Group sebagai divisi dari Rockstar San Diego. Mulai dari sini, RAGE Engine dikembangkan lebih lanjut dan terintegrasi dengan perangkat middleware pihak ketiga Euphoria dan Bullet yang mewakili engine animasi karakter dan engine physic.

Optimalisasi dan Perkembangan Kemampuannya yang Ganas

rage engine

Meskipun Rockstar Games sempat kesusahan dengan optimalisasinya yang dianggap buruk, Chris Stead dari IGN memilih RAGE Engine sebagai salah satu engine terbaik di generasi PlayStation 3 dan Xbox 360. Hal ini didasari pada kemampuan engine ini yang mampu menangani dunia yang sangat besar, AI yang kompleks, efek cuaca, dan hal lain sebagainya.

Itulah yang akhirnya membuat Grand Theft Auto IV dianggap sebagai video game yang melebihi masanya karena dianggap punya detail luar biasa yang susah ditangani oleh hardware pada masa itu. Tapi lambat laun, engine ini mulai bisa dioptimalkan dan game seperti Max Payne 3, Grand Theft Auto V mampu berjalan dengan sempurna di 720p.

Bahkan optimalisasinya dianggap semakin bagus di era PlayStation 4 dan Xbox One yang mampu menampilkan visual mulus di resolusi 4K dengan framerate 60 framerate per second. Kehebatan dari engine ini bisa dibilang sangat optimal dan tak terbantahkan kemampuannya ketika Rockstar Games menggunakannya untuk Red Dead Redemption 2 di tahun 2018.

Dengan kemampuan rendering berbasis physic, cloud volumetric, global illumination, dan hal teknis lainnya, engine ini memperlihatkan kedahsyatannya. Bahkan di versi Windows, engine ini mendukung rendering vulkan. Terkait kemampuannya, saat ini RAGE Engine sudah mendukung HDR, dan Deep Learning Super Sampling (DLSS) milik Nvidia.


Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Will Ramos