Mencoba dan Memberikan Review ke Game Visual Novel dari Hoyoverse


Selain Genshin Impact dan Honkai: Star Rail yang sangat populer, Hoyoverse juga punya game lain dengan genre visual novel: Tears of Themis.

review-tears-of-themis

Kalau membahas Mihoyo/Hoyoverse, kamu mungkin langsung ingat dengan dua game populer mereka saat ini yaitu Genshin Impact dan Honkai: Star Rail. Buat penggemar veteran, kamu mungkin lebih ingat Honkai: Impact 3rd. Tidak heran, karena tiga game itulah yang mengangkat nama Hoyoverse dan membuat mereka populer serta sukses.

Namun selain tiga game itu, Hoyoverse juga punya satu lagi game yang saat ini masih aktif. Genre-nya juga berbeda yaitu visual novel, gaya visualnya juga sangat berbeda, dan target utama pemainnya jelas wanita. Game tersebut adalah Tears of Themis yang pertama kali rilis tahun 2020.

Karena penasaran, saya mencoba memainkan game ini untuk pertama kalinya sejak bulan lalu. Sebagai game visual novel, Tears of Themis sebenarnya menarik. Hanya saja layaknya game Hoyoverse_ lain, progres yang bisa kamu lakukan kadang cukup terbatas.

Menjadi Pengacara Bersama Husbando

review-tears-of-themis-gameplay1

Kamu akan bermain sebagai pengacara wanita muda yang bekerja di sebuah kantor pengacara terkemuka. Singkat cerita, kamu terlibat rentetan kasus yang berhubungan dengan satu kasus yang jauh lebih besar. Ditambah dengan rasa keadilan yang tinggi, kamu akhirnya bergabung dengan tim investigasi rahasia berisi empat orang-orang hebat. Kebetulan empat orang tersebut juga muda, rupawan, dan mungkin jatuh hati ke karaktermu.

Meskipun begitu, cerita utama Tears of Themis lebih mengarah ke misteri atau cerita detektif. Setiap episode cerita akan membahas sebuah kasus dan masing-masing episode terdiri dari beberapa chapter. Isi chapter ini beragam mulai dari percakapan yang berkaitan dengan investigasi kasusnya hingga beberapa gameplay untuk mendapatkan petunjuk.

Ada beberapa hal yang akan kamu lakukan ketika mencari petunjuk. Terkadang kamu akan akan melontarkan sejumlah pertanyaan ke tersangka/saksi/orang lain yang terlibat dalam kasus tersebut, kadang kamu harus mencari sejumlah petunjuk di sebuah ruangan, mungkin kamu harus menemukan mencari kontradiksi atau korelasi dari petunjuk yang ada. Lalu di beberapa chapter kamu akan berdebat menggunakan kartu bergambar.

review-tears-of-themis-gameplay2

Kasus-kasus yang dihadirkan di Tears of Themis sebenarnya cukup menarik karena selain membawamu ke proses resolusinya, kasusnya juga punya plot twist tersendiri dan kadang menyentuh topik-topik yang sulit. Salah satu kasus misalnya melibatkan pembunuhan oleh seorang wanita yang motifnya ternyata adalah melindungi anaknya sendiri yang jadi kelinci percobaan korban yang merupakan pembuat obat-obatan terlarang. Wanita tersebut pada akhirnya harus dihukum, tapi kenyataan bahwa ia melakukan itu demi melindungi anak sendiri dari seorang yang mungkin juga jahat membuat kasusnya tidak sekadar hitam dan putih.

Sayangnya gameplay yang disajikan jauh dari menarik atau menantang. Memang, ada elemen gameplay di mana kamu harus berpikir. Hanya saja apapun yang kamu lakukan, kamu tidak akan stuck atau gagal. Jika melontarkan pernyataan yang salah, kamu akan diminta memilih pernyataan yang benar. Jika stuck dalam mencari petunjuk, ada scanner yang bisa membantumu. Bahkan dalam ‘debat’ kamu juga hanya perlu memastikan kartu-kartumu cukup kuat.

Berbagai Macam Interaksi Menarik Bersama Pria Idaman

Kamu mungkin bertanya, kalau game-nya punya empat pria rupawan yang jatuh hati ke karaktermu, di mana momen-momen romantis dengan pria-pria tersebut? Jangan khawatir. Meskipun sepanjang investigasi setiap kasus ada momen-momen spesial bersama salah satu karakter pria, ‘menu utamanya’ ada di luar cerita utama.

review-tears-of-themis-cerita

Ada banyak tempat di mana kamu bisa melihat interaksi-interaksi unik dan intim bersama salah satu karakter pria. Pertama, setiap karakter pria ini juga punya episode yang menceritakan seolah karaktermu pacaran dengan karakter tersebut serta menangani kasus yang unik.

Kartu-kartu yang kamu gunakan untuk berdebat juga bukan kartu biasa.

Setiap kartu memperlihatkan gambaran situasi unik antara kamu dan karakter pria yang ada di kartu tersebut. Setiap kartu juga punya episode cerita tersendiri dan memperlihatkan momen-momen spesial antara kamu dan salah satu karakter pria.

Event-event di game ini juga biasanya menghadirkan chapter khusus atau kartu-kartu baru, keduanya berarti kesempatan untuk menyaksikan momen-momen menarik dengan pria tampan favoritmu. Sayangnya, itu kalau kamu bisa mendapatkan kartu tersebut via gacha. Yup, ingat, pada akhirnya Tears of Themis adalah game gacha.

Terlalu Banyak Fitur, Terlalu Sedikit Energi

Layaknya banyak game gacha gratis, Tears of Themis juga punya sistem stamina yang kamu gunakan untuk menjajal chapter cerita. Selain itu kartu-kartu dalam permainan juga bisa kamu buat jadi lebih kuat, tapi kamu harus mengumpulkan bahannya yang sekali lagi menggunakan stamina. Sayangnya layaknya banyak game Hoyoverse lain, stamina ini juga sangat terbatas.

Saking terbatasnya, pemain baru mungkin perlu login dua kali sehari untuk bisa menyentuh semua rutinitas harian. Meskipun sebagiannya bisa diabaikan, rutinitas ini dilakukan untuk membuat kartu-kartumu lebih kuat dan tentu saja untuk bisa melakukan gacha agar bisa mendapatan kartu baru yang berarti peluang mendapatkan interaksi baru dengan husbando favorit.


Pada akhirnya, Tears of Themis adalah game visual novel misteri/detektif yang menarik. Kasus-kasus yang disajikan untuk kamu simak cukup menarik, dan kamu punya sangat banyak cerita yang memperlihatkan mome-momen romantis dengan empat karakter pria dalam permainan.

Hanya saja setiap kali bermain, saya selalu merasa alangkah baiknya jika game ini bukanlah game gacha. Karena jika bukan game gacha, gameplay-nya mungkin jauh lebih menantang.


Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Kaoru

Hmmm...