Kenapa Stardew Valley Adalah Game Farming Sim Terbaik Hingga Saat Ini


Setelah enam tahun rilis, saya rasa tidak banyak game farming sim yang menawarkan pengalaman yang lebih lengkap daripada Stardew Valley.

review-stardew-valley-featured

Tidak bisa yang memungkiri bahwa Harvest Moon: Back To Nature adalah game yang menjadi pionir sub-genre baru, yaitu farming sim. Tapi sekuel yang hadir setelahnya tidak mampu meniru magic dari pendahulunya. Berpisahnya publisher Natsume dan developer Victor Interactive (sekarang bernama Marvelous) membuat serial ini seolah kehilangan identitasnya, paling tidak untuk pemain di luar Jepang.

Selama puluhan tahun, banyak developer dan publisher yang kemudian mencoba mengambil formula Harvest Moon/Story of Seasons. Tidak ada yang bisa memberikan kesan yang sama dengan Back to Nature sebelum seorang pria bernama Eric Barone menciptakan sebuah game bernama Stardew Valley.

BACA JUGA: Alasan Stardew Valley Lebih Bagus Dibanding Story of Seasons: Friends of Mineral Town

Eric Barone sendiri mengaku bahwa Stardew Valley dibuat karena tidak menemukan game yang memberikan kesan yang sama dengan Harvest Moon: Back to Nature. Akhirnya ia memutuskan untuk membuatnya sendiri, menyempurnakan formula yang sudah ada, sambil menambahkan elemen dari game lain seperti Animal Crossing, Rune Factory, dan Minecraft.

Stardew Valley sudah berusia enam tahun, dan hingga hari ini menurut saya masih jadi game farming sim terbaik yang wajib kamu beli jika ingin terjun ke genre ini.

Segudang Aktivitas yang Bisa Diakses dengan Mudah

review-stardew-valley-ladang

Stardew Valley mengambil premis yang sama persis dengan Harvest Moon: Back to Nature. Kamu meneruskan pertanian milik kakekmu yang ternyata sudah terbengkalai. Kamu mulai membenahi pertanian tersebut agar kembali ke masa jayanya dan berkontribusi memakmurkan desamu. Di samping itu kamu juga akan berinteraksi dengan desa tempat tinggal barumu dan para penghuninya. Kamu bahkan bisa menikah dengan salah satu bujang/gadis desa tersebut dan kemudian hidup berkeluarga.

Daya tarik utama di Stardew Valley juga tetap sama yaitu bercocok tanam dan mengurus hewan ternak. Tapi ada dua faktor yang membuat gameplay Stardew Valley lebih baik dari game yang menjadi inspirasinya.

Faktor pertama adalah banyaknya aktivitas yang bisa kamu lakukan dan seberapa bebas kamu bisa menikmati sebanyak mungkin aktivitas tersebut. Memang, dalam Stardew Valley, kamu sehari-hari akan menyiram dan memanen tanaman lalu memberi makan hewan ternak dan mengambil animal produce yang mereka hasilkan. Berurusan dengan tanaman perlu perencanaan yang matang, sementara mengurus hewan ternak menuntutmu mengelola sumber daya dengan baik.

review-stardew-valley-menebang

Tapi selain dua aktivitas itu, ada banyak hal lain yang bisa kamu lakukan dan tidak kalah serunya. Kamu bisa mengumpulkan mineral dan batu mulia di tambang, memancing, atau mengumpulkan kayu sambil mengambil tanaman/buah liar. Semuanya punya mekanisme uniknya sendiri yang harus kamu perhatikan.

Misalnya, ikan yang kamu dapatkan akan berbeda tergantung pada lokasi kamu memancing (danau, sungai, atau laut), jam kamu memancing (siang/malam), musim, dan cuaca saat itu. Menambang juga bukan sekadar menghancurkan batu karena kamu juga akan berhadapan dengan monster yang harus kamu lawan dengan senjata yang kamu bawa. Seberapa efisien kamu bisa menambang juga tergantung pada kualitas alat yang kamu bawa. Kamu tetap bisa menjajal area tambang yang sulit dengan alat seadanya, tapi kamu mungkin perlu waktu yang lama dan menguras banyak stamina.

Meskipun punya kompleksitas sendiri, kamu selalu bisa melakukan beberapa hal yang saya sebutkan di atas dalam hari yang sama selama kamu bisa mengelola waktumu dalam permainan dengan baik. Misal kamu akan menyiram tanaman dan mengurus hewan seperti biasa. Tapi kamu perlu cumi-cumi untuk membuat satu resep masakan. Artinya kamu perlu meluangkan waktu di malam hari untuk memancing di laut. Kamu punya waktu banyak untuk menunggu hingga malam hari, dan kebetulan sudah empat hari sejak terakhir kali kamu menebang pohon. Jadi kamu menebang pohon sambil memberikan hadiah ke penghuni desa yang sempat kamu temui. Agar energimu tidak habis sebelum malam kamu juga membawa makanan atau membelinya di bar.

review-stardew-valley-tambang

Selama punya perencanaan yang matang, kamu bisa melakukan dan mencapai banyak hal hanya dalam satu hari. Semuanya bisa terjadi berkat sistem stamina dan waktu yang memungkinkan setiap pemain memaksimalkan apa yang tersedia dalam permainan.

Reward yang Eksponensial

review-stardew-valley

Membuat rencana yang solid setiap juga membuat Stardew Valley terasa sangat rewarding yang merupakan faktor kedua yang membuat game ini membuat kamu lupa waktu. Setiap unsur gameplay bisa akan memberikanmu reward yang bersifat eksponensial. Maksudnya adalah jika kamu sukses dalam satu aktivitas, reward yang kamu dapatkan bisa kamu gunakan untuk membuat aktivitasmu lebih efisien yang berujung ke reward yang lebih besar.

Sebagai contoh, ketika baru bermain kamu mungkin hanya bisa menanam beberapa benih saja. Tapi dari penjualan panen benih tersebut, kamu bisa menanam lebih banyak benih yang berarti penjualan yang lebih besar. Setelah itu kamu bisa masuk ke fitur crafting untuk membuat sprinkler otomatis sehingga kamu bisa membuat ladang yang luas tanpa harus menghabiskan waktu seharian hanya untuk menyiram semuanya. Jadi kamu tetap punya waktu untuk aktivitas tapi tetap mendapatkan untung besar dari ladangmu.

Reward eksponensial ini merupakan satu hal yang menurut saya tidak ada di Harvest Moon: Back to Nature dan versi modern-nya yaitu Story of Seasons: Friends of Mineral Town. Dalam kedua game, jika kamu menanam sangat banyak benih, kamu akan menghabiskan hampir seharian di ladang hanya untuk menyiram semua tanaman. Artinya demi imbalan uang yang lebih besar, kamu dipaksa meninggalkan aktivitas lain yang mungkin sama pentingnya. Akibatnya progres harus diraih satu per satu dan membuat gameplay kedua game terasa sangat lambat.

review-stardew-valley-menikah

Selain eksponensial, reward dari setiap elemen gameplay Stardew Valley juga saling mempengaruhi. Misal kamu akhirnya punya banyak uang dan bisa menanam banyak benih sampai ke titik penyiram tanaman yang sudah kamu upgrade pun tidak cukup untuk menyiram semuanya dalam waktu sesingkat mungkin. Kamu butuh sprinkler otomatis, dan untuk membuatnya kamu perlu bahan yang hanya bisa kamu dapatkan ketika menambang. Tapi kebetulan karena kamu cukup raji menambang, bahan-bahan tersebut sudah siap dan hanya perlu diolah dan kemudian kamu buat di fitur crafting.

Singkatnya, game ini memberikanmu reward yang setimpal jika kamu bisa memaksimalkan sumber daya yang kamu miliki, baik itu uang, stamina/energi, sampai waktu. Reward yang kamu dapatkan juga bisa digunakan untuk mengejar reward yang lebih besar lagi. Akhirnya di setiap pergantian hari kamu akan berpikir “oh, sedikit lagi bisa dapat A untuk membuat B supaya bisa melakukan C.” A, B, dan C mungkin hanyalah hal kecil, tapi bisa berujung ke D, E, F, dan seterusnya.

Tapi terlepas dari itu, Stardew Valley tetap mengajakmu untuk play at your own pace. Kalaupun kamu tidak terlalu mahir dalam bermain game, kamu tetap bisa bermain dengan santai tanpa mendapatkan hukuman. Tidak ada misi “selesaikan A dalam dua tahun” yang berujung pada hukuman jika tidak dipenuhi. Jadi mereka pemain yang casual sekalipun bisa menikmati game ini.


Satu lagi yang menurut saya membuat Stardew Valley lebih menarik adalah karakter NPC-nya yang lebih realistis dan punya cerita uniknya sendiri yang cenderung lebih dewasa. Ini jauh berbeda dari NPC Harvest Moon: Back to Nature dan Story of Seasons: Friends of Mineral Town yang terasa hambar dan sepertinya tidak pernah punya masalah berarti dalam hidupnya. Tapi NPC dan interaksi yang melibatkannya mungkin bersifat subjektif.

Terlepas dari itu, dari segi gameplay saja, Stardew Valley sukses menjadi game farming sim terbaik yang bisa kamu dapatkan. Hingga hari ini, tidak ada game di genre ini yang menurut saya bisa menyaingi Stardew Valley.


Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Kaoru

Hmmm...