Persona 5 Strikers akhirnya dirilis ke PC dan saya yang penasaran dengan seri tersebut akhirnya memilih untuk memainkannya. Yang membuat saya paling tertarik sejak awal adalah karena game ini tak hanya dikembangkan oleh Atlus semata melainkan juga ada kontribusi dari Omega Force dan P Studio.
Buat gamer lawas, nama Omega Force bukanlah nama yang asing. Pasalnya, mereka merupakan developer yang sukses mengembangkan franchise Dynasty Warriors. Di game itu, gamer akan dihadapkan pada gameplay beat em up yang rusuhnya bukan main.
BACA JUGA: [Nostalgimbot] Mortal Kombat Shaolin Monks – Bentuk Sempurna Petualangan Franchise Ini
Pasalnya, gamer akan berhadapan dengan ratusan AI dalam satu layar yang membuat pertempuran ini sangat rusuh. Mengetahui ada campur tangan Omega Force, sejak awal saya menduga bahwa Persona 5 Strikers memiliki gaya gameplay seperti Dynasty Warriors.
Hal ini memang benar adanya. Tapi, apakah tidak ada hal menarik lainnya dari Persona 5 Strikers? Apakah gaya battle dari Dynasty Warriors menjadi sajian utama dari game ini? Tanpa basa-basi lagi, langsung saja kita bahas satu per satu mengenai review Persona 5 Strikers.
Masih Persona Seperti yang Kita Kenal
Bagi yang mengikuti seri Persona khususnya dari Persona 3 hingga Persona 5 Royal, mereka akan sadar bahwa ada sejumlah hal menarik yang menjadikan Persona punya identitas sendiri. Misalnya saja ada fitur social link, fitur fuse Persona, fitur pilihan percakapan, dan masih banyak lagi.
Hal tersebut memang tak bisa dihilangkan dan menjadi daya tarik paling besar buat Persona Series. Meski dikembangkan oleh Omega Force dan P Studio, nyatanya pasti Atlus masih ikut campur dan menetapkan standar tersendiri supaya game ini menjadi game Persona yang dikenal khalayak umum.
BACA JUGA: 5 Game PC Terbaru yang Wajib Dimainkan Bulan Maret 2021
Walaupun ada sistem perubahan gameplay pertarungan dari turn based ke beat em up rusuh ala Dynasty Warriors, sejatinya game ini masih Persona yang kita kenal. Selain sistem pertempuran, tidak begitu banyak perubahan berarti yang mengikis identitas dari Persona itu sendiri.
Buat yang khawatir, saya memastikan bahwa Persona 5 Strikers masih sama seperti game Persona terdahulu. Sistem seperti interaksi sosial, build karakter, opsi percakapan, eksplorasi mendalam, dan berbagai mekanisme lainnya masih ada.
Bahkan karena perubahan sistem gameplay pertarungan, Persona 5 Strikers membawa kita ke arah dan perubahan yang lebih kompleks untuk mengembangkan karakter yang dimainkan. Secara garis besar, ini tetap Persona, namun dengan sedikit sentuhan Dynasty Warriors.
Jadi, yang takut game ini akan menjadi membosankan tak perlu khawatir dengan perubahan yang disematkan Atlus lewat Omega Force dan P Studio.
Menantang, Butuh Kesabaran Ekstra
Persona 5 Strikers tak bisa dipungkiri menjadi game yang sangat menantang dan butuh kesabaran ekstra untuk dimainkan. Pertama, game ini sangat menantang karena setiap melewati pertarungan, gamer membutuhkan strategi yang jitu. Main asal tebas akan membuat kalian mati konyol.
Kalian dipaksa untuk bergerak selincah mungkin menghindari serangan-serangan yang dilontarkan musuh dengan dodge atau memanfaatkan benda-benda di area sekitar. Semakin lincah pergerakan kalian, semakin besar kemungkinan untuk zero hit.
Kedua, gamer juga harus memperhatikan kekurangan dan kelebihan masing-masing karakter. Hal ini sangat diperlukan untuk menentukan siapa yang layak menjadi hitter dan support. Dengan penentuan role yang jelas, selamat dalam pertarungan sulit semakin besar kemungkinannya.
Lebih dari itu, gamer juga harus berganti-ganti mengendalikan karakter dalam pertarungan. Karena harus diakui, meski Joker adalah karakter utama yang paling kuat, terkadang switch karakter akan menjadi solusi untuk menyelamatkan semua party.
Strategi-strategi rumit macam ini harus dipelajari dan diadaptasi dengan cepat. Karena dari level rendah pun, gamer sudah disuguhkan oleh beragam boss dan monster yang cukup kuat serta merepotkan. Belum lagi persiapan sebelum pertarungan juga harus dipikirkan secara matang.
Dengan mekanisme super kompleks ini, gamer akan tetap termanjakan meskipun gameplay pertarungannya lebih beat em up. Selain dari sisi mekanisme pertarungan, unsur menantang lainnya ada di sisi eksplorasi.
Pasalnya, demi memperkuat karakter, gamer wajib mendapatkan Persona yang lebih kuat atau equipment yang lebih kuat lewat eksplorasi. Membutuhkan waktu yang cukup banyak demi bisa melakukan eksplorasi karena luasnya dunia yang ada di game ini.
Tantangan lainnya adalah gamer wajib untuk melakukan bonding dengan karakter-karakter yang ada. Karena bonding sangat menentukan. Semakin bagus bonding yang dilakukan, semakin banyak juga skill yang bisa dibuka. Tak hanya fokus pada hal-hal berbau pertarungan, seperti biasa, Persona 5 Strikers mengharuskan kita fokus juga pada hal berbau sosial.
Kebutuhan dari Semua Kebutuhan! Uang, EXP, dan Persona Point
Sejatinya, Persona 5 Strikers adalah game yang simpel. Untuk bisa memperkuat Joker dan kawan-kawan menjadi karakter yang sadis dan bisa menyelesaikan semua tantangan, cukup cari trisula maut yaitu uang, EXP, dan Persona Point. Jika sudah menemukan trisula maut ini sebanyak mungkin, Joker bisa di boost up menjadi karakter yang sangat kuat.
Untungnya, Atlus, Omega Force, dan P Studio tidak membiarkan gamer dengan mudah mendapatkan uang, EXP, dan Persona Point. Butuh melewati ratusan atau mungkin ribuan pertarungan supaya bisa mendapatkan ketiganya sebanyak mungkin.
Oleh sebab itu Atlus meluncurkan versi Digital Deluxe Edition yang salah satunya memberikan sejumlah keunggulan seperti Boost skill pack, basic affinity pack, armor pack, 10K persona points, enemy debuff skill pack, dan Ally buff skill pack yang cukup membantu di awal permainan.
Ketiganya saling berkesinambungan dalam membuat Joker lebih kuat lagi. Misalnya uang sangat dibutuhkan untuk membeli item dan melakukan fuse persona. Sedangkan Persona Point memiliki kegunaan untuk meningkatkan level Persona.
Selain kesulitannya untuk didapat, pengembang juga menyematkan balancing yang saling terkait diantara tiga item ini. Misalnya, gamer tidak bisa seenaknya meningkatkan level Persona walau punya Persona point yang banyak jika level Joker tidak mencukupi untuk melakukan ini.
Persona jika ingin ditingkatkan harus memperhatikan level Joker. Sedangkan level Joker sangat terkait urusannya dengan EXP. Jadi, jangan berharap mencapai level maximum dan karakter kuat jika tidak memperhatikan aspek ketiganya.
Tapi, ini juga berarti kekurangan buat Persona 5 Strikers. Memang Atlus telah menyematkan balancing sedemikian rupa supaya gamer terus melakukan grinding dan eksplorasi di game ini. Namun setelah memiliki uang, EXP, dan Persona Point yang banyak, tantangan berkurang drastis.
Kalian seakan tidak mendapatkan tantangan berarti selain mencari secret boss dan menghajarnya. Dalam perkembangan karakter, uang, EXP, dan Persona Point akan menjadi batas kalian. Tidak adalagi tantangan, tidak adalagi kesulitan setelah ketiganya berhasil dikuasai.
Padahal, Atlus mungkin bisa menambahkan aspek lain terkait pengembangan karakter yang tidak terikat oleh uang, EXP, dan Persona Point. Soal Bonding skill itu sudah sangat bagus karena eksekusinya terkait sosial, bukan pertarungan.
Lebih menarik jika ada satu atau dua aspek lainnya ditambahkan supaya membuatnya lebih menantang. Apalagi mendapatkan uang, EXP, dan Persona Point hanyalah melalui grinding pertarungan saja. Rasa-rasanya cukup mudah buat sebagian orang untuk mencapai level maksimum.
Cerita, Interaksi, Musik, dan VA Menawan
Bagi yang tidak pernah merasakan game-game RPG di masa lalu, kalian akan mengatakan bahwa percakapan dari Persona 5 Strikers membosankan. Padahal, setiap percakapan punya esensi dan clue supaya gamer memahami ceritanya.
Apalagi ada aspek pilihan dalam percakapan yang bakal memberikan dampak terkait bonding skill kalian sehingga memperhatikan tiap percakapan adalah kewajiban. Untungnya, buat yang bosan, pengembang menyematkan voice act (VA) yang bagus ketika percakapan berlangsung.
Menyeting VA dengan dubbing Jepang menjadi pilihan terbaik yang sempurna dan menambah kesan yang anime banget. Selain itu, cerita yang diangkat juga bisa ter deliver dengan baik lewat percakapan yang ada misalnya ketika menceritakan sosok Alice Hiragi yang tidak terlihat baik seperti di depan kamera.
Intensitas cerita didukung dengan musik yang sangat mantap. Musik menggambarkan apakah cerita dalam tone yang menegangkan, tenang, lucu, atau sebagainya. Jika dalam pertarungan boss, musik akan menegangkan. Berbeda ketika sedang dalam percakapan biasa di mana musik akan lebih fun dan kalem.
Soal urusan interaksi, Persona adalah juaranya. Beberapa bulan lalu saya memainkan Persona 3 FES yang memiliki cakupan interaksi super luas di dunianya. Hal ini tidak berubah sama sekali di Persona 5 Strikers. Interaksi tetap terasa luar biasa bahkan ketika Joker berinteraksi dengan AI biasa sekalipun percakapan akan terasa hidup.
Kesimpulan
Tidak banyak yang bisa dikomentari soal game ini. Dari kacamata saya selaku penikmat Persona baru, game ini terasa bagus dan luar biasa. Memang saya menganggap grinding yang disajikan cukup luar biasa.
Terlebih grinding di sini sangat beralasan. Selain untuk membuat karakter menjadi kuat, gamer juga bisa grinding untuk menemukan secret boss dan mengalahkannya. Selain itu, meskipun gaya permainannya sedikit berubah dari sisi pertarungan, Persona 5 Strikers masih menjadi game yang kita kenal.
Aspek interaksi sosial, musik, pengembangan karakter, dan hal di luar pertarungan masih Persona yang kita kenal bahkan lebih dahsyat dari sebelum-sebelumnya. Kekurangannya ada pada uang, EXP, dan Persona Point yang jika sudah cukup banyak terkumpul bisa membuat karakter menjadi OP sehingga akan membuat tantangan yang ada berkurang drastis.
Tapi sejauh ini, Persona akan membuat kalian enjoy khususnya bagi yang sudah mengikuti seri ini dari era sebelum Persona 5.