Mungkin seri game ini terdengar cukup asing buat gamers jaman sekarang, wajar saja karena terakhir kali seri Gungrave dirilis yakni pada tahun 2005 di PlayStation 2, nyaris 20 tahun lalu! Berbeda dengan kebanyakan judul game lawas kebanyakan saat ini yang lebih memilih jalur remaster atau remake, developer Iggymob dari Korea Selatan memilih untuk melanjutkan petualangan Brandon Heat aka Beyond the Grave lewat sebuah sekuel berjudul Gungrave G.O.R.E.
Apakah Gungrave G.O.R.E bisa bangkit kembali dari kuburnya? Temukan jawabannya di review saya kali ini!
Sebagai tambahan informasi review kali ini dibuat menggunakan PlayStation 5.
Plot – Kembalinya Grave si Mayat Hidup (Undead)

SEED, narkoba yang mampu mengubah pemakainya menjadi monster, masih beredar lewat bisnis gelap yang dikontrol oleh grup pengedar bernama Raven Clan. Namun sebuah organisasi kecil bernama El-Al Canhel yang didirikan Mika Asagi menolak diam dan memilih untuk berjuang memusnahkan SEED sekaligus menghentikan Raven Clan.
Untungnya El-Al Canhel tidak sendirian karena Beyond the Grave (atau cukup dipanggil “Grave”) juga ikut membantu menghentikan peredaran SEED. Grave merupakan sosok undead (mayat hidup) yang dibangkitkan dari kematian dan dipenuhi rasa dendam untuk membalas kematiannya. Penampilannya dengan membawa pistol besar (Cerberus) serta peti mati (Death Hauler) memberikan penegasan Grave sebagai sosok mengerikan yang tak kenal ampun.

Buat saya yang belum pernah memainkan seri Gungrave sebelumnya, saya cukup terbantu dengan pilihan menu “History” di bagian start menu yang menceritakan perjalanan awal Grave di Gungrave (2002) dan Gungrave Overdose (2004). Sayangnya cerita flashback tersebut ditampilkan dengan visual yang kurang interaktif serta narasi yang cukup panjang dan tidak bisa dipercepat.
Gameplay – Maju Tak Gentar ala Grave
Gungrave G.O.R.E merupakan game bergenre action shoot’em up yang artinya kamu akan berhadapan dengan beberapa musuh sekaligus di setiap stage-nya. Tenang saja, kamu tidak perlu akurasi dewa untuk mengarahkan bidikan karena selama kamu mengarahkan kamera ke musuh yang tepat, Grave akan melancarkan aksinya dengan jitu menggunakan pistol andalannya, Cerberus.


Berbeda dengan game shooter kebanyakan yang cukup melancarkan tembakan dengan menahan tombol action, Gungrave G.O.R.E mengharuskan saya menekan tombol R2 terus menerus untuk melancarkan tembakan. Terdengar repetitif? Yep. Namun setidaknya beberapa skill yang dimiliki Grave mampu mengeluarkan saya dari rasa repetitif tersebut seperti grappling hook, mengembalikan rudal musuh menggunakan peti mati, atau melakukan finisher ke musuh yang sedang sempoyongan.

Agar lebih seru kamu juga dapat memperkuat Grave lewat upgrade menggunakan point yang akan kamu dapatkan di setiap akhir stage berdasarkan performa kamu seperti sisa waktu, kill rate, sisa nyawa, kombo tertinggi, dan art score. Dengan point tersebut, kamu bisa meningkatkan darah, shield, jumlah damage, kombo melee, skill, dan serangan spesial bernama Demolition Shots.
Di samping upgrade di atas, saya bisa pastikan pistol Cerberus bakal jadi senjata yang bakal sering kamu gunakan di Gungrave G.O.R.E itu artinya kamu harus menekan tombol R2 terus menerus untuk mengalahkan gerombolan musuh dan sialnya menahan tombol R2 tidak membuat tembakan menjadi otomatis melainkan charging tembakan, jadi pastikan jari kamu dalam kondisi prima ya! (hehe..)
Dengan grafis yang harus diacungi jempol, Gungrave G.O.R.E memiliki potensi yang besar untuk mengembangkan gameplay-nya lewat design level. Sebab salah satu aspek yang saya rasakan linear adalah design level dari satu stage ke stage lainnya yang masing-masing memakan waktu sekitar 10 hingga 20 menit.

Walaupun environment yang ditampilkan di setiap stage berbeda, namun di setiap stage-nya kamu akan mendapati Grave masuk ke sebuah area, berhadapan dengan segerombolan musuh, lalu berpindah ke area lain, lalu berhadapan segerombolan musuh, dan terus berulang hingga bertemu boss.
Fitur – PS5 To the Rescue!
Kalau kamu menyukai seri Gungrave sebelumnya di PS2, maka kamu bisa dipastikan akan jatuh cinta dengan Gungrave G.O.R.E di PS5 yang bisa kamu mainkan dengan 60fps.
Seperti game next-gen pada umumnya, Gungrave G.O.R.E juga memberikan dua opsi performance dan fidelity yang dimaksimalkan dengan baik oleh Iggymob untuk memberikan pengalaman bermain terbaik. Saya sempat mencoba menggunakan kedua opsi ini saat melakukan review di PS5 tanpa ada masalah. Selain itu waktu loading terasa cepat dan dukungan DualSense dalam beberapa aspek seperti audio yang bisa kamu dengar dari speaker controller DualSense.
Kesimpulan

Buat saya, Gungrave G.O.R.E merupakan sebuah pelarian dari game (next-gen) yang belakangan kerap menyuguhkan jalan cerita dan gameplay yang kompleks. Setidaknya saya bisa melampiaskan perasaan stres lewat aksi Grave yang brutal dan dibalut dengan gameplay yang simple.
Dengan mempertahankan berbagai aspek dari seri terdahulunya, sudah jelas Gungrave G.O.R.E ingin menjangkau kategori gamers yang lebih spesifik dan tentunya menyapa para fans yang sudah menunggu hampir selama 20 tahun. Mungkin kamu salah satunya?