Ketika membahas game-game yang melakukan fourth wall break, salah satu game contoh yang saya temukan tapi tidak pernah coba adalah OneShot, game indie yang pertama kali rilis tahun 2016.
Sekilas, game ini terlihat biasa saja. Namun melihat beberapa clip dan bagaimana game ini berinteraksi ke kamu sebagai pemain, saya jadi langsung tertarik. Benar saja, meskipun secara formula gameplay sebenarnya biasa saja, game ini menghadirkan pengalaman yang unik dengan cara memanfaatkan fitur perangkat utamanya yaitu PC.
Menyelamatkan Dunia Bersama Karakter Utama
Premis utama OneShot sebenarnya sangat sederhana. Manusia kucing muda bernama Niko terbangun di sebuah rumah kosong di dunia yang asing untuknya. Dunia tersebut kelam karena kehilangan ‘matahari’ dan ia ditugaskan untuk mengembalikan cahaya tersebut.
Untungnya ‘matahari’ tersebut hanyalah sebuah bohlam lampu yang ia pegang, dan Niko sendiri dibantu satu orang lagi yaitu kamu sang pemain.
Yup, satu hal yang unik dari OneShot adalah kamu bukan berpetualang sebagai Niko tapi tapi bersama Niko. Ini juga ditekankan ketika Niko seringkali berinteraksi denganmu entah untuk meminta nasihat atau sekedar membagikan cerita dunia asalnya. Karena saya bermain di PC, game-nya bahkan menyebutan nama saya sendiri di dalam game. Ditambah karakter Niko yang lucu dan memang masih anak-anak, narasi OneShot yang sebenarnya biasa saja jadi sedikit unik karena interaksi-interaksi Niko denganmu.
Memecahkan Puzzle Menggunakan Berbagai Fitur PC
Satu lagi yang membuat OneShot unik adalah gameplay-nya yang memanfaatkan platform utamanya yaitu PC. Sejatinya, game ini adalah puzzle adventure di mana kamu harus menemukan objek lalu menggabungkan dan/atau menggunakannya untuk mendapatkan progres. Puzzle-nya juga sebenarnya sederhana dan cukup mudah dipahami. Hanya saja kadang tempat kamu menemukan petunjuknya sangat tidak biasa.
Sesekali petunjuk kunci untuk setiap zona ternyata tidak ada di game-nya melainkan di PC-mu. Misalnya di satu chapter kamu tiba-tiba diberikan sebuah dokumen yang dimasukkan ke dalam PC-mu. Ketika dibuka, dokumen tersebut memiliki kode yang memang kamu perlukan untuk membuka sebuah kunci.
Ada juga saat di mana game-nya tiba-tiba mengubah wallpaper PC-mu menjadi sebuah bentu yang harus kamu tiru di dalam game.
Bahkan menutup game-pun jadi mekanisme penting untuk mendapatkan progres. Saya sendiri tidak mencobanya, tapi ketika kamu menutup game ini di fase-fase awal, kamu akan disambut dengan layar yang mirip game over karena kamu meninggalkan Niko seorang diri. Karena sesuai namanya, OneShot adalah game yang ingin ditamatkan dalam satu sesi langsung.
Semakin jauh progresmi, puzzle yang petunjuknya ada di dalam PC-mu makin banyak, dan penggunaannya juga semakin unik. Ini membuat puzzle yang sederhana jadi sangat fresh.
Buat kamu yang sedang mencari game singkat yang bisa dibereskan di akhir pekan, OneShot adalah salah satu yang wajib kamu coba karena mekanisme serta eksekusi narasinya yang sangat unik. Namun meskipun tersedia di semua platform, saya sangat menyarankan memainkan game ini di PC.