Age of Empires II adalah game PC keluaran tahun 1999. Game ini mengajakmu membangun kerajaan dan pasukan di abad pertengahan, biasanya untuk mengalahkan pasukan dan/atau kerajaan musuh. Ketika rilis, game ini juga merupakan satu dari sedikit game real time strategy, bersandingan dengan nama seperti Starcraft dan juga Command and Conquer.
BACA JUGA: [Nostalgimbot] FIFA Street 2, Game Revolusioner EA Idola Anak Rental
Kurang lebih 22 tahun kemudian, Age of Empires sekarang sudah mencapai iterasi keempatnya, dengan pengalaman gameplay dan latar dunia yang berbeda. Tapi di saat yang sama, Age of Empires II tetap hidup dan bahkan dipoles dan dirilis kembali dalam versi HD ditahun 2013 lalu Definitive Edition di tahun 2019. Singkatnya, game ini tetap hidup hingga hari ini.
Lantas apa yang membuat game jadul ini masih lekat di hati banyak pemain?
Jadul Tapi Berkualitas
Satu alasan utama yang membuat Age of Empires II memikat di masanya adalah latar abad pertengahannya. Beberapa dari pemain di luar sana mungkin berangan-angan melihat peperangan di abad pertengahan, atau menjadi raja di sebuah kerajaan megah. Impian tersebut bisa kamu wujudkan di sini dan kamu bisa membangun kerajaan sesuai dengan keinginanmu, serta menghadapi kenyataan sulitnya memimpin sebuah kerajaan, terutama jika kamu punya musuh. Visualnya yang terbilang mutakhir di zamannya juga membuat imersi tersebut jadi semakin terasa.
Tapi di luar alasan itu, Age of Empires II adalah game yang sangat bagus, bahkan untuk standar game strategi modern di hari ini. Umumnya, kamu membangun kerajaanmu demi membentuk pasukan untuk mengalahkan kerajaan lawan sambil membentuk pertahanan yang bisa membendung serangan lawan. Jenis pasukan yang bisa kamu bentuk pun beragam, mulai dari ksatria biasa, pemanah, ksatria berkuda, hingga unit mekanikal seperti pelontar batu.
Itu belum membahas pasukan unik yang dimiliki masing-masing negara yang bisa kamu pilih. Tidak hanya itu, masing-masing jenis tentara juga punya kekurangan dan kelemahan sendiri. Ksatria berkuda mungkin sangat kuat menghadapi ksatria biasa, tapi mereka tidak berdaya menghadapi tombak. Tapi 10 ksatria pun tidak bisa menghancurkan dinding batu lawan secepat satu Trebuchet. Ini belum mempertimbangkan teknologi yang bisa diakses masing-masing negara.
Banyaknya opsi tersebut juga dilengkapi dengan game balance yang sangat baik. Dari aspek kompetitif, balance yang baik ini membuat banyak strategi bisa digunakan untuk mencapai kemenangan. Artinya kamu selalu bisa mempelajari dan mencoba berbagai macam strategi menarik memanfaatkan aspek atau jenis tentara yang kamu suka.
Memutar Otak Sambil Belajar Sejarah
Saat artikel ini ditulis, Age of Empires II punya lebih dari 11.000 orang concurrent player. Kamu harusnya tidak perlu menunggu lama mengantri di online matchmaking untuk mencoba kebolehan dan ide strategimu. Tapi kamu tidak harus tryhard menghadapi pemain lain untuk menikmati game ini.
Age of Empires II juga dilengkapi dengan single player campaign. Jumlahnya juga sangat banyak dan membuatmu memainkan negara yang berbeda-beda, dan dalam kondisi yang berbeda. Kadang kamu memulai chapter cerita dengan dari sebuah kerajaan atau markas yang sudah berdiri, tapi ada juga saat di mana kamu memulai hanya dengan tiga orang penduduk dan satu penjaga di antah berantah.
Satu lagi yang tidak kalah penting adalah single player campaign ini berbasis pada kejadian nyata di sejarah. Mulai dari legenda Joan of Arc dari Perancis, El Cid yang gagah dari Spanyol, Genghis Khan, hingga Gajah Mada. Semuanya diceritakan dan digambarkan seakurat mungkin baik dari segi narasi hingga gameplay alias tantangan yang akan kamu hadapi. Jadi jika kamu benar-benar menyimak setiap potongan ceritanya, kamu mungkin harusnya belajar banyak sejarah-sejarah dunia.
Pengalaman yang lengkap inilah yang membuat Age of Empires II selalu menarik bahkan hingga hari ini. Hingga hari inipun, jika kamu mencari game real-time strategy dan kaya konten bahkan untuk dimainkan sendiri, game ini adalah salah satu yang wajib kamu nikmati di tahun 1999 lalu, dan masih rekomendasi kami hari ini.