Jika kita berbicara tentang battle royale, maka tentu saja game populer seperti PUBG atau Fornite akan mendominasi topik pembicaraan tersebut.
Namun kini hal tersebut telah berubah sejak kemunculan sebuah game battle royale terbaru besutan Respawn Entertainment. Ya! Apalagi kalo bukan Apex Legends yang sukses mencuri perhatian para gamer di dunia dan berhasil mencetak rekor dimainkan jutaan pemain hanya dalam beberapa hari saja!
Menjadi sebuah game F2P (Free-to-play) alias gratis, Apex Legends memang hadir untuk memberikan pengalaman lebih pada genre battle royale.
Berikut ini adalah 5 kelebihan Apex Legends yang bisa bikin pengembang PUBG atau Fortnite harus mulai putar otak, sebelum kehilangan banyak pemainnya!
1. Ga Perlu Jadi Kuli Lagi
Berlawanan dengan Fortnite, di Apex Legends kamu tidak memiliki kemampuan untuk membangun dinding atau apa lah itu namanya. Ini memungkinkan orang untuk fokus pada skill mereka secara inheren yang membuat para pemain bisa berpotensi menjadi lebih baik.
Reaksi cepat, penguasaan gerakan, dan pemilihan lokasi yang tepat akan berkontribusi pada kelangsungan hidup kamu selama di King’s Canyon.
Kamu tidak perlu khawatir lagi jadi “kuli” untuk mengumpulkan kayu atau batu bata supaya bisa membangun dinding atau menara di late game.
Tidak adanya fitur konstruksi ini menjadi kelebihan Apex Legends, di mana pemain akan lebih mudah untuk mempelajari gameplay secara keseluruhan.
2. Champion dan Kill Leader
Sebelum setiap pertandingan Apex Legends dimulai, layar akan memperlihatkan kepada setiap pemain siapa yang menjadi Champion.
Ini maksudnya adalah pemain tersebut berhasil mendapatkan peringkat pertama dalam pertandingan mereka sebelumnya, dan pemain yang berhasil membunuhnya akan mendapatkan poin tambahan di akhir pertandingan.
Tentu saja Champion ini tidak akan ditandai di dalam map, jadi kamu tetap harus mencari mereka seperti kamu mencari musuh lainnya. Jika Champion terbunuh kamu akan mendapatkan notifikasi lewat announcer.
Sementara itu, dalam setiap pertandingan, siapa pun pemain yang paling banyak membunuh akan menjadi Kill Leader.
Dan sama seperti Champion, kamu akan mendapatkan poin tambahan jika berhasil membunuh pemain dengan status ini.
3. Skill Ultimate
Tidak seperti PUBG atau Fortnite yang hanya menampilkan satu karakter dengan penampilan yang berbeda-beda (kosmetik), di Apex Legends saat ini ada delapan karakter dengan kemampuan unik tersendiri.
Karakter yang disebut Legends ini memiliki gameplay yang berbeda dan masing-masing dibekali dengan tiga jenis skill, yakni passive, tactical, dan ultimate.
Jika kamu suka bermain secara licik dan agresif, maka kamu bisa mencoba Wraith, atau jika kamu suka berperan sebagai tanker, maka kamu cocok untuk menggunakan Gibraltar.
Tidak seperti Fornite atau PUBG, ada banyak unsur strategi dalam setiap pemilihan karakter di Apex Legends.
4. Lebih Intens
Apex Legends menawarkan sebuah map yang jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan Fortnite atau PUBG. Tapi untuk menyimbangkan hal tersebut, maksimal pemain dalam satu pertandingan hanya 60 orang saja.
Pada saat penulisan artikel ini, total 60 pemain ini dibagi menjadi 20 squad, di mana masing-masing squad diisi oleh tiga pemain, tanpa opsi solo atau duo.
Map yang bernama King’s Canyon ini menampilkan lingkungan yang tidak membosankan seperti Fornite atau PUBG, di mana satu menit pertama mungkin kamu akan berlarian di padang pasir, selanjutnya kamu sudah berada di tanaman hijau subur lengkap dengan air terjunnya.
Dengan ukuran map yang lebih kecil, maka kesempatan pemain untuk saling bentrok semakin intens. Jadi kamu tidak perlu khawatir untuk menjadi bosan berjalan dan berjalan di map besar seperti PUBG atau Fortnite.
5. Dialog Karakter yang Lebih Reaktif
Respawn Entertainment tampaknya menyadari bahwa komunikasi sangat penting dalam sebuah genre battle royale. Untuk itu mereka mengembangkan dialog karakter yang lebih reaktif, contohnya seperti peringatan jarak karakter kamu dengan ring.
Selain itu kamu bisa memberikan informasi kepada rekan setim tentang loot atau weapon, lokasi musuh, dan lokasi bergerak selanjutnya hanya dengan satu tombol saja.
Sebaliknya di Fortnite atau PUBG kamu sangat bergantung pada komunikasi voice chat. Jika salah satu rekan tim menolak untuk berkomunikasi, maka praktis kamu akan kehilangan 25 persen kesadaran situasional dan membuat tim kamu lebih rentan.
