Fakta Menarik Seputar FFXII yang Perlu Kamu Tahu


Ketika dikembangkan, karakter utama di Final Fantasy XII ternyata bukan Vaan, tapi kemudian ditolak karena terlalu tua.

karakter-utama-final-fantasy-xii-terlalu-tua-featured

Final Fantasy XII adalah salah satu game mainline Final Fantasy yang nasibnya cukup unik. Secara gameplay, game ini menghadirkan sistem combat yang baru dan tidak pernah dijumpai di game Final Fantasy sebelumnya. Penggemar juga punya opini yang berbeda, ada yang sangat suka, tapi ada yang menganggap sebaliknya dengan alasan yang beragam.

BACA JUGA: Sony Tarik Penjualan Game Gran Turismo 7 di Rusia

Selain gameplay, ada yang menganggap kualitas cerita di Final Fantasy XII merosot di tengah jalan, dan mayoritas menganggap bahwa sang karakter utama, Vaan, tidak punya peran apa-apa dalam cerita. Bahkan jika kamu sudah memainkan game ini, kamu mungkin sadar bahwa cerita di Final Fantasy XII tidak berkisar pada karakter lain.

Hal tersebut terjadi karena awalnya Vaan bukanlah karakter utamanya.

Basch Sebagai Karakter Utama

karakter-utama-final-fantasy-xii-terlalu-tua-basch

Pengembangan Final Fantasy XII dipimpin oleh Yasumi Matsuno yang juga membuat Vagrant Story yang rilis di tahun 2000. Karena itu tidak heran jika ia menggunakan beberapa formula yang ia gunakan di Vagrant Story.

Salah satu formula yang ia gunakan adalah sang karakter utama. Menurut wawancara IGN dengan desainer Akihiko Yoshida, “di fase awal pengembangan, karakter utamanya terlihat lebih jantan, besar, dan keras.” Ini mirip dengan Vagrant Story di mana karakter utamanya adalah seorang yang sedang berada di usia prima.

Dalam Final Fantasy XII, ada satu karakter yang memenuhi kriteria tersebut: Basch. Meskipun tidak ada konfirmasi, banyak yang berspekulasi bahwa memang Basch (atau Baltiher) yang harusnya menjadi karakter utama. Hanya saja para petinggi SquareEnix menganggap bahwa karakter seperti Basch tidak terlalu menjual ke target demografi diincar. Dari situlah, dua karakter yaitu Vaan dan Penelo kemudian muncul, dan Vaan dipasang sebagai karakter utama dalam game.

Sayangnya, Vaan dan Penelo muncul di tengah-tengah proses pengembangan, setelah Yasumi Matsuno dan timnya selesai merampungkan cerita untuk Final Fantasy XII. Akibatnya, buat kamu yang sudah mencoba game ini, kamu mungkin merasa bahwa Vaan dan Penelo seolah tidak punya motivasi atau kontribusi berarti dalam cerita Final Fantasy XII. Ini karena mereka awalnya memang tidak pernah ada dalam cerita Final Fantasy XII, tapi harus dimasukkan karena “tuntutan atasan.”

Game yang Lahir Di Tengah Badai

karakter-utama-final-fantasy-xii-terlalu-tua

Pergantian karakter utama di tengah jalan yang berujung pada cerita yang sedikit berubah hanya satu masalah kecil yang melanda pengembangan Final Fantasy XII. Bisa dibilang, game ini dibuat di tengah kondisi internal dalam perusahaan yang saat itu masih bernama Square.

Gagalnya film Final Fantasy: The Spirits Within tahun 2001 menjadi salah satu katalis. Film tersebut merusak kondisi finansial Square, dan membuat merger mereka dengan Enix sempat tertunda. Hiroyuki Sakaguchi yang saat itu merupakan produser di Square mundur. Jajaran petinggi SquareEnix pun kemudian berubah, dan tidak seperti Sakaguchi yang membebaskan timnya berkreasi, petinggi baru ini ingin “lebih terlibat” dalam proses kreatif dalam perusahaan. Sialnya, Yasumi Matsuno dan timnya sedang dalam proses pengembangan Final Fantasy XII.

Pergantian jajaran petinggi di SquareEnix membuat Matsuno tidak bisa berkreasi dengan bebas, dan salah satu perubahan yang terpaksa ia buat adalah mengganti karakter utama Final Fantasy XII. Pada akhirnya, ia mundur dari tim Final Fantasy XII dan tidak lama kemudian mundur sepenuhnya dari SquareEnix. Akibatnya petinggi di tim pengembang Final Fantasy XII berubah, dan meskipun tetap bisa menghasilkan game yang oke, merosotnya kualitas cerita game ini di tengah jalan jelas terasa.


Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Kaoru

Hmmm...