Topik hangat yang beberapa waktu lalu banyak dibicarakan industri adalah soal akuisisi Activision Blizzard oleh Microsoft. Dengan nilai pembelian mencapai US$70 miliar, tentu banyak sekali pihak yang kaget dengan hal tersebut. Apalagi Microsoft membeli Activision Blizzard di tengah kekacauan internal yang sedang dihadapi oleh si Activision Blizzard.
Namun tentunya selalu ada alasan di balik hal tersebut. Salah satunya sudah diungkapkan oleh CEO Microsoft Gaming, Phil Spencer yang berbicara dengan Washington Post. Menurut Phil, Microsoft memiliki banyak sekali IP potensial yang menarik buat dibangkitkan kembali.
Nah, dari sederet banyaknya IP Activision, Gimbot sudah memiliki lima daftar lengkapnya yang sangat menarik untuk kita lihat lagi kehadirannya. Penasaran? Berikut pembahasan lengkapnya gengs.
1. Guitar Hero
Salah satu video game yang harus diakui sangat sukses di era PlayStation 2. Ya, Guitar Hero bertahun-tahun yang lalu membawa konsep baru untuk dinikmati para gamer. Kita bisa memainkan banyak lagu terkenal dan menjadi seorang gitaris terkenal. Saking ramainya, game ini sempat menjadi idola anak-anak rental.
BACA JUGA: Diakuisisi Microsoft, Berikut 3 Fakta Menarik Activision Blizzard
Dikutip dari IGN, Spencer mengatakan cukup tertarik untuk membangkitkan lagi franchise yang telah lama terombang ambing tidak jelas ini. Jika diracik dengan sangat sempurna dan dieksekusi dengan baik, mungkin saja franchise ini akan naik lagi popularitasnya.
2. HeXen
Bagaimana jika DOOM memiliki sihir? Jawabannya ada pada HeXen. Game ini merupakan salah satu game shooter terkenal dari era 90-an yang sayangnya terlupakan. Digarap oleh Raven Software, game ini sayangnya tenggelam karena kalah saing dengan DOOM. Padahal, game ini cukup potensial dan punya konsep yang bagus.
Lewat kombinasi mantra mematikan dan senjata ampuh, gamer saat itu diberikan pengalaman RPG ala Dungeon & Dragon ketika memainkan game FPS ini. Gamer bisa menemukan item tersembunyi, jalur rahasia, lokasi baru, dan hal menarik lainnya.
Raven Software diakuisisi oleh Activision pada tahun 1997, dengan dibelinya Activision Blizzard, otomatis franchise ini kini dimiliki oleh Microsoft. Phil Spencer juga sempat menyinggung HeXen dalam wawancaranya baru-baru ini.
3. Prototype
Prototype Series merupakan salah satu franchise game yang namanya langsung dikenal ketika diluncurkan pertama kali tahun 2009. Pasalnya, konsep dari game yang satu ini memang menarik karena kita akan berperan sebagai seorang anti-hero berkekuatan monster bernama Alex Mercer. Hal ini kontras jika dibandingkan dengan Infamous, seri game superhero milik Sony yang rilis di tahun yang sama.
Selepas game keduanya, Prototype tidak lagi memperlihatkan batang hidungnya. Praktis sudah 1 dekade game ini absen dari industri game. Entah mengapa Activision tidak lagi menggarap salah satu seri action open world paling menarik ini, namun yang jelas, konsep game semacam ini bisa menjadi bahan jualan Microsoft untuk mempopulerkan game open-world di platform Xbox (menggantikan Crackdown yang gagal di pasaran)
4. Tony Hawk’s Pro Skater (no more remaster, plz)
Salah satu franchise yang menarik untuk dibangkitkan lagi adalah Tony Hawk’s Pro Skater yang begitu fenomenal di masa kejayaan PlayStation. Sejak 2015, game ini absen meluncurkan seri baru karena kegagalan seri kelimanya. Hanya di tahun 2020 kita kedatangan remaster dari Pro Skater pertama dan kedua. Sayangnya franchise ini tidak pernah lagi menelurkan seri baru. Apa yang selalu kita dapatkan kebanyakan adalah remaster versi klasik yang dulu pernah populer.
Padahal game ini cukup menarik sekali karena menghadirkan permainan skateboard yang dahsyat dengan berbagai trik serta rahasia di dalamnya. Mungkin jika wacana yang diutarakan Phil Spencer akan menjadi kenyataan, sepertinya opsi melanjutkan Tony Hawk’s Pro Skater bisa menjadi pilihan oke untuk kembali mempopulerkan skateboard ke generasi muda. Apalagi mengingat masa paceklik game olahraga ekstrem di masa sekarang.
5. Singularity
Sebelum menjadi studio support untuk serial Call of Duty, Raven Software sempat merilis game FPS berjudul Singularity di tahun 2010. Game ini merupakan gabungan dari berbagai elemen game popular seperti F.E.A.R dengan pemaparan narasi cerita first-person ala Bioshock dan Half-Life.
Penjualan Singularity memang tidak terlalu fantastis jika dibandingkan dengan dua judul game yang kita sebut sebelumnya. Namun jika dimainkan kembali, sebetulnya Singularity juga memiliki potensinya tersendiri karena mengangkat tema paradoks perubahan waktu yang menarik. Jika kamu sering melihat game ini didiskon dengan harga murah di Steam, janganlah ragu untuk mencobanya.
6. Vigilante 8
Gamer yang pernah menikmati masa kejayaan PlayStation mungkin pernah mengenal game perang mobil pesaing Twisted Metal satu ini. Yep, Vigilante yang tampil beda memadukan estetika tahun 80-an dengan teknologi masa depan dan alien ini bisa menjadi peluang Microsoft untuk berhadapan dengan Sony yang kabarnya sedang menggodok seri Twisted Metal baru.
Ada banyak pendekatan yang bisa ditawarkan Vigilante untuk membuatnya beda dengan seri game perang mobil kebanyakan. Microsoft boleh saja memerintahkan studio Activision untuk mengulik elemen cerita paradoks time travel untuk menyegarkan kembali franchise ini seperti yang dilakukan sekuelnya Vigilante 8: Second Offense.
7. Star Control
Sekedar informasi, anak studio Activision yang bernama Toys for Bob dulunya dikenal lewat game petualangan luar angkasa berjudul Star Control sebelum akhirnya sekarang berjibaku dengan seri Crash Bandicoot, pengerjaan remake Spyro, dan Skylanders (yang saat ini sedang vakum setelah bertahun-tahun rajin menelurkan iterasi baru dengan koleksi mainan baru pula).
Star Control 2 yang dirilis Toys for Bob di tahun 1992 merupakan game yang menggebrak pada masanya. Beberapa aspek dari game simulasi pesawat luar angkasa ini bahkan turut menginspirasi beberapa judul game seperti Mass Effect dan Fallout klasik. Semoga dengan rampungnya akuisisi Microsoft atas Activision kelak, mereka bisa mempertimbangkan Star Control sebagai saudara tiri bagi Starfield yang disiapkan Bethesda (studio milik Microsoft), entah mungkin dengan judul baru untuk menghindari kasus kepemilikan lisensi nama yang kini dipegang publisher Stardock.
