Formula Baru! 5 Game yang Mengubah Genrenya Secara Drastis


Langkah ini diambil developer tanpa diduga menjadikan game mereka semakin dikenal!

mengubah genre

Mengubah sesuatu yang sudah dikenal oleh orang untuk menjadikannya semakin dikenal merupakan hal yang sah saja. Perubahan ini juga dilakukan di industri game di mana ada beberapa developer yang membutuhkan perubahan signifikan untuk mempertahankan game besutan mereka agar dikenal semakin luas oleh para gamer di seluruh dunia.

Memang perubahan ini tidak menjamin kesuksesan atau menjamin para gamer bakal senang. Tapi kenyataannya, perubahan ini sukses memberikan pengalaman baru bagi gamer itu sendiri. Lantas kira-kira ada apa saja game yang mengubah genre secara drastis? Berikut ulasan dari Gimbot.

1. Assassin’s Creed

Game yang dikenal pertama kali di tahun 2007 ini berhasil bertahan hingga saat ini dan usianya tentu sudah lebih dari satu dekade. Bagi sebuah franchise, itu adalah pencapaian yang sangat bagus. Tentu ada banyak jalan terjal yang dialami oleh Assassin’s Creed sebagai franchise. Mulai dari kegagalannya di tahun 2014 saat menggarap Assassin’s Creed: Unity sampai menemukan formula baru untuk mengangkat franchise ini ke permukaan.

BACA JUGA: Murah! 5 Game ini Jadi Alasan untuk Coba Xbox Game Pass PC

Ya, formula tersebut adalah mengubahnya secara total dari action stealth menjadi RPG. Bagi yang ingin mencicipi formula asli dari Assassin’s Creed, kalian bisa merasakannya di Assassin’s Creed paling pertama di tahun 2007 hingga Assassin’s Creed: Syndicate yang diluncurkan tahun 2015.

Di tahun 2017, mereka meluncurkan Assassin’s Creed: Origins dengan banyak hal berbeda karena menjadi RPG. Gameplay menjadi lebih cepat, stealth masih ada namun porsinya berkurang karena sistem level, dan juga tentu saja ada pilihan gear ala RPG. Meski masih setengah-setengah, namun mereka menyempurnakan mekanisme full RPG ini di Assassin’s Creed: Odyssey yang rilis pada tahun 2018.

2. Resident Evil

mengubah genre

Perubahan tank control di era PlayStation ke third person di era PlayStation 2 khususnya Resident Evil 4 membuat franchise ini dianggap sebagai salah satu game horor terbaik. Resident Evil berhasil menghempaskan pesaingnya lewat perubahan signifikan ini. Namun sayangnya, Capcom seakan tak mampu melakukan eksplorasi lagi terkait franchise andalan mereka apalagi setelah Shinji Mikami, sang kreator utama dari Resident Evil hengkang dari Capcom.

Ya, di Resident Evil 5, game ini menambahkan bumbu-bumbu aksi meskipun masih diselingi dengan elemen horor khas Resident Evil. Tapi jumlah peluru yang ada cukup banyak sehingga game ini tidak mengerikan sama sekali.

Perubahan besar-besaran datang di Resident Evil 6 di mana game ini benar-benar full action. Ya, dari survival horror di mana menembak saja butuh pemikiran matang, di Resident Evil 6 kita menjadi pembantai zombie yang tak takut kehabisan peluru. Parahnya lagi bumbu aksi dibuat segila mungkin dengan kehadiran QTE di sana sini yang tidak Resident Evil banget.

Meski dieksekusi baik, namun fans teriak penuh keluhan terkait keputusan Capcom mengubah genre game ini dan akhirnya memaksa mereka mengembalikan seri ini ke akarnya yakni survival horror.

3. Dynasty Warriors

mengubah genre

Di tahun 1997, salah satu franchise terbaik khususnya di rental-rental PlayStation lahir. Ya, itu adalah Dynasty Warriors di mana game ini berharap bisa menyaingi kepopuleran Mortal Kombat, Street Fighter, dan Tekken. Pada awalnya, game ini memiliki genre fighting seperti tiga game yang saya sebutkan. Tapi kemudian ketika masuk ke era PlayStation 2, Omega Force selaku developer mengubah haluan game ini.

Bukan lagi game fighting, namun diubah menjadi hack and slash dengan visual yang memukau serta ratusan musuh yang siap mengepung. Formula ini nyatanya berhasil bahkan menjadikan franchise ini populer. Banyak gamer yang memainkannya terlebih lagi di rental PlayStation.

4. Castlevania

mengubah genre

Konami berhasil menjadikan Castlevania menjadi game yang dicintai banyak orang khususnya ketika era Castlevania: Symphony of the Night. Hal ini tak lepas dari sejumlah formula unik yang diterapkan dengan mengubah genre dari game ini. Pertama kali diluncurkan, Castlevania hanyalah sebuah game aksi biasa yang linear. Tapi kemudian di era Symphony of the Night semuanya berubah di mana game ini mengikuti sedikit formula dari Metroid.

Bumbu eksplorasi dibuat detail dan semuanya dibuat bebas, tidak linear seperti seri-seri sebelumnya. Tapi kemudian selepas ini, Castlevania turun pamor hingga memaksa Konami mengubah formulanya di tahun 2010 melalui Castlevania: Lord of Shadow.

Bukan lagi genre metroidvania, Castlevania: Lord of Shadow menjadi game aksi hack and slash yang linear, mirip seperti God of War klasik. QTE, pertempuran boss super besar, dan combat cepat bakal kalian temukan. Formula ini cukup sukses mengangkat kembali franchise ini meski tidak se-booming Symphony of the Night.

5. Gears of War

mengubah genre

Bicara soal Gears of War tentunya bicara soal salah satu franchise terbaik sekaligus game eksklusif andalan milik Xbox. Ya, diracik dengan sangat baik, franchise ini bertahan hingga sekarang. Bahkan Gears 5 yang merupakan entry baru berhasil mencuri pandangan para gamer serta menggoda mereka untuk memainkannya.

Tapi, ada satu hal mencolok di mana awalnya Gears of War yang memang merupakan game shooter memiliki tipikal jalan cerita yang linear di mana misi kita hanya berjalan dari satu poin ke poin lagi untuk mengikuti cerita dan cutscene. Tapi, itu semua sedikit diubah di Gears 5. Mereka menggunakan sistem RPG dan juga dunia yang jauh lebih luas untuk dieksplorasi.

Perubahan dari linear menjadi RPG eksplorasi memang mampu membuat jam gameplay dari Gears 5 menjadi lebih panjang. Di Metacritics, Gears 5 versi Xbox One dapat poin 84% menandakan game ini cukup bagus menurut pandangan sejumlah pihak baik kritikus maupun user.


Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Will Ramos