Sebuah platform game khususnya Steam kadang dipenuhi dengan rilis yang aneh, luar biasa, dan terkadang menyedihkan. Dengan ratusan, bahkan ribuan, game baru yang dirilis setiap hari, sulit untuk menonjol dari yang lain apalagi jika kualitasnya juga biasa-biasa saja. Dibutuhkan banyak hal untuk bisa menonjol di Steam seperti visual yang bagus atau pemasaran yang gencar.
Tapi terkadang ada cara unik untuk membuat sebuah game menjadi begitu dikenal di Steam, salah satunya adalah merebut predikat game Steam termahal. Tentunya trik marketing soal game Steam termahal ini sudah lama dilakukan. Yang terbaru ada game bernama The Hidden and Unknown yang baru dirilis dari pengembang ProX yang secara resmi menjadi game termahal di Steam dengan harga mencapai US$1.999,90.
BACA JUGA: 5 Video Game Underated di PlayStation 5
Digambarkan sebagai permainan berbasis cerita, yang bertujuan untuk memperluas persepsi audiensnya di bidang psikologi dan filsafat, tentunya banyak gamer yang akan tertarik melihatnya. Uniknya, sang kreator yang bernama ThePro juga mengatakan bahwa dia tidak percaya akan ada orang yang membeli game-nya.
“Saya tidak percaya ada orang yang akan membelinya. Saya mencegah siapa pun untuk membelinya jika mereka tidak mampu membelinya, saya tidak ingin menimbulkan masalah.” Ucap ThePro.
Sejauh ini, hasil dari selancar Gimbot menunjukan jika ThePro bahwa mereka berasal dari Slovakia dan sekarang tinggal di Swiss, dan The Hidden and Unknown adalah permainan yang sangat pribadi, yang menggambarkan kisah hidupnya sendiri dengan beberapa elemen fiksi ilmiah. Temanya adalah berbagi cerita kamu sendiri dan membuat orang mengerti bahwa meskipun kamu berada dalam situasi buruk, kamu bisa mengerjakan apa yang kamu miliki.

Lantas apa alasan game ini mahal? Karena ThePro tidak ingin memasang harga game yang sangat pribadi ini dengan murah.
“Jelas, ini seperti ‘siapa yang akan melakukan ini?'” kata ThePro. “Saya menghabiskan beberapa bulan untuk itu dan meskipun hanya dua orang yang membelinya, saya yakin saya membuat keputusan yang paling rasional.”
