Jalan cerita menjadi sebuah hal yang harus diperhatikan oleh para pembuat game saat ini. Namun sialnya, tak semua developer mau untuk menyuntikkan jalan cerita yang cukup bagus dan intense ke dalam game mereka. Mayoritas developer saat ini harus diakui lebih mementingkan unsur visual dan online daripada menyediakan pengalaman single player yang dahsyat.
BACA JUGA: Nyaman dalam Genggaman! Inilah 5 Controller Terbaik yang Bisa Dibeli Gamer PC
Terutama bagi para PC game, biasanya unsur multiplayer lebih ditekankan. Untungnya, tak semua game di PC memiliki jalan cerita yang datar. Ada juga beberapa game PC yang memiliki jalan cerita menarik serta membuat kita sebagai PC gamer pada akhirnya ikut hanyut ke dalam game-nya.
Gimbot sudah memiliki daftar mengenai game PC yang punya jalan cerita terbaik. Kira-kira siapa saja? Berikut ulasannya.
A Plague Tale: Innocence
Asobo Studio harus diakui menjadi salah satu developer indie yang sukses menarik minat banyak gamer dengan langkah mereka menciptakan A Plague Tale: Innocence. Meski dibuat oleh studio indie, kualitas dari A Plague Tale: Innocence tetap bisa disetarakan dengan game buatan studio besar. Diluncurkan oleh Focus Home Interactive, game ini mendapatkan sambutan meriah.
Gamespot memberikan nilai delapan dari 10, SCreenrant memberikan 10 dari 10, bahkan SixthAxis memberikan nilai sembilan dari 10. Meski mekanisme gameplay-nya bukan mekanisme baru, namun jalan cerita di game ini cukup dalam dan detail untuk diikuti.
Gamer bakal mengikuti petualangan kakak beradik bernama Amicia dan Hugo untuk menyelamatkan diri serangan ribuan tikus. Setiap karakter di game ini memiliki keunikannya tersendiri. Bahkan kita tidak bisa menebak apa yang akan terjadi dalam perjalanan kalian nantinya.
Tak hanya karakter yang memiliki karakteristik kuat, dialog yang disajikan juga benar-benar dalam di masing-masing karakternya.
Life is Strange

DONTNOD Entertainment memang jagonya jika membuat game dengan cerita yang kuat. Salah satu buktinya adalah ketika mereka membuat game Life is Strange yang diluncurkan oleh Square Enix. Game tersebut mendapatkan sambutan yang positif di Steam menjadikannya salah satu game PC yang sangat direkomendasikan untuk dimainkan.
Yang menjadi kekuatan utama dari game ini adalah sistem DONTNOD yang memilih untuk meluncurkan game ini secara episodik. Masing-masing episode bakal memberikan gamer gameplay 3-4 jam yang cukup intense.
BACA JUGA: 7 Laptop Gaming 2019 Paling Murah di Bawah US$1000!
Selain itu, yang membuat game ini menarik dari segi cerita adalah sistem pemilihan keputusan gamer yang bakal menentukan jalan cerita selanjutnya. Tak hanya itu, alih-alih menjadikan orang biasa sebagai protagonis, gamer bakal disuguhi oleh protagonis yang memiliki kemampuan supranatural.
Dengan latar belakang seorang remaja, ditunjang dengan cerita yang dahsyat, dan susah ditebak, Life is Strange harus diakui jadi salah satu game PC dengan jalan cerita terbaik yang wajib kalian miliki. Untuk informasi, Episode pertama dari game ini bisa dimainkan gratis di Steam loh!
The Wolf Among Us

Telltale Games menjadi salah satu developer yang cukup disegani beberapa tahun yang lalu. Namun sayangnya, mereka harus mengalami kebangkrutan. Untungnya, nestapa ini tak berlangsung lama setelah mereka diambil alih oleh LCG Entertainment. Bicara soal Telltale, mereka harus diakui merupakan salah satu developer terbaik dalam meracik jalan cerita.
Salah satu buktinya adalah hadirnya The Wolf Among Us yang mendapatkan banyak sambutan dari banyak gamer. Game ini menceritakan soal dinamika manusia dan makhluk-makhluk mitos di perkotaan. Di game ini, gamer bakal disuguhi dengan jalan cerita khas detektif yakni membongkar misteri pembunuhan.
Ada banyak sekali twist yang tersaji di dalam game tersebut. Menurut Telltale sendiri, The Wolf Among Us bukan soal apa pilihan yang diambil melainkan kapan pilihan itu dieksekusi. Waktu menjadi hal yang berharga untuk menentukan jalan cerita melalui opsi dialog yang tersedia.
The Witcher 3: Wild Hunt

Sulit untuk menyisihkan game besutan CD Project Red dari daftar game PC dengan jalan cerita terbaik. Terinspirasi dari novel yang sangat laku di Polandia, CD Project Red membawa gamer berpetualang sebagai Geralt of Rivia. Di seri ketiganya ini, kalian disuruh untuk mencari anak dari Emhyr var Emreis, Cirilla.
Dalam petualangannya, Geralt bakal dihadapkan pada pilihan-pilihan sulit demi mencari Ciri. Bahkan tak jarang untuk mendapatkan informasi, Geralt harus berdamai dengan dirinya sendiri. Yang paling menarik tentu saja akhiran dari setiap misi (sampingan atau utama) selalu susah untuk ditebak.
Hal ini dikarenakan fitur pemilihan dialog yang bisa membuat akhir dari misi tersebut bisa beragam. Bahkan untuk masalah romansa, kalian juga harus melakukan pilihan yang tepat dengan wanita-wanita yang tersebar di game tersebut.
Berasal dari novel, setiap dialog di The Witcher 3 juga digarap sedalam dan se-detail mungkin tentunya.
Alan Wake

Remedy Entertainment harus diakui memang jagonya dalam membuat jalan cerita yang penuh dengan twist. Studio yang satu ini dikenal dengan karyanya yakni Alan Wake yang diluncurkan pertama kali eksklusif untuk Xbox 360. Namun di tahun 2012, Alan Wake diluncurkan untuk PC.
Game ini menceritakan perjalanan seorang penulis yang mengalami writer’s block. Oleh sebab itu, untuk menemukan inspirasinya, dia dan istrinya memutuskan untuk berlibur. Dalam liburannya itulah Alan mendapati bahwa ia mengalami sebuah kejadian supranatural yang mengerikan.
BACA JUGA: [Opini] Alasan PC Master Race itu Sebenarnya Omong Kosong
Alan Wake menggunakan pendekatan yang tidak biasa pada kala itu yakni membuat gamer seakan sedang menonton film seri. Masing-masing chapter di Alan Wake memiliki judul dan temanya pun beragam. Yang menarik adalah setiap dialog di game ini membuat gamer seakan sedang menonton sebuah film ala Netflix.
Selain kekuatan dialog, yang menarik dari Alan Wake adalah voice act dan sound-nya yang begitu luar biasa.
Tapi meski sebenarnya punya jalan cerita bagus, Alan Wake tergolong sebagai game yang inti cerita dan kesimpulan ceritanya susah untuk ditebak.
Assassin’s Creed – Ezio Trilogy

Hampir semua seri Assassin’s Creed bisa dikatakan sukses. Namun untuk puncaknya, menurut saya pribadi adalah ketika Ubisoft meluncurkan trilogy Ezio Auditore yakni Assassin’s Creed 2, Assassin’s Creed: Brotherhood, dan Assassin’s Creed: Revelation. Ketiganya saling bersinergi dan terhubung dengan Assassin’s Creed paling pertama yang protagonisnya adalah Altair.
Yang membuat trilogy Ezio jadi game PC yang punya jalan cerita terbaik adalah kita benar-benar difokuskan untuk melihat siapakah Ezio mulai dari awal sebelum menjadi Assassin hingga menjadi Master Assassin.
Tak hanya itu, dalam ceritanya Ezio digambarkan tidak selalu menang. Ada momen di mana ketika Ezio dan keluarganya berada di titik terendah sebelum akhirnya diceritakan bangkit kembali dengan cara yang keren.
Perpaduan dialog bahasa Italia dan Inggris juga dilebur dengan cara yang sangat bagus oleh Ubisoft. Tapi yang paling membuat saya kagum adalah bagaimana Ubisoft meracik intrik-intrik politik di game ini hingga kita menerka-nerka apa yang nantinya bakal terjadi di game tersebut.
Hellblade: Senua’s Sacrifice

Milena Juergens memainkan perannya sebagai Senua dengan sangat baik di game ini. Ninja Theory yang dulu sempat mendapatkan kritikan super tajam karena kontroversi DmC beberapa tahun lalu, di 2017, mereka bangkit dengan membuat Hellblade: Senua’s Sacrifice.
Terkenal dengan bakatnya membuat game hack and slash, ternyata Hellblade berbeda dari game-game Ninja Theory lainnya. Ya, di sini kita lebih ditekankan untuk menikmati jalan cerita yang sangat dalam di mana Senua harus mengalahkan berbagai musuh.
Kerennya, tak hanya melawan musuh, Hellblade mengajak gamer untuk melihat bahwa Senua juga harus menghadapi pikiran-pikiran negatif di kepalanya yang mengajaknya untuk menyerah. Senua juga digambarkan sebagai sosok rentan dan peragu.
Menggambarkan karakter utamanya berbeda daripada game lain, tentu menjadi nilai positif yang diberikan oleh Hellblade. Di sini gamer melihat Senua di dorong ke batas terendah dirinya dan harus berusaha bangkit kembali. Meski tidak banyak twist atau hal-hal yang mengejutkan sekali dari segi cerita, narasi dari Hellblade patut diacungi jempol.
The Evil Within Series

Shinji Mikami memang terkenal dengan karyanya yakni Resident Evil. Angkat kaki dari Capcom membuatnya mau tak mau harus membuat franchise horor baru dan hal ini akhirnya dia wujudkan di tahun 2014 ketika meluncurkan The Evil Within. Sebagai dedengkot dari game horor, karya Mikami yang satu ini memang blowing mind.
Kita diperkenalkan dengan karakter bernama Sebastian Castellanos yang awalnya harus menyelidiki pembunuhan massal di sebuah rumah sakit hingga akhirnya diketahui bahwa dia menjadi salah satu objek percobaan sebuah organisasi bernama MOBIUS.
Di The Evil Within pertama, gamer difokuskan pada dunia mengerikan yang dirancang MOBIUS serta fokus kepada satu karakter bernama Leslie dan Ruvik. Seri pertama memang harus diakui susah untuk dimengerti.
Di seri kedua, game ini fokus kepada hubungan personal keluarga Sebastian. Di sini diperlihatkan istri dari Sebastian dan anaknya yang ternyata menjadi subjek utama MOBIUS. Jalan cerita game keduanya lebih mudah dimengerti karena hanya di seputar keluarga Sebastian saja.
Yang menjadi kekurangan dari game ini adalah dialog dan voice act yang kurang joss meskipun untuk jalan cerita keseluruhan cukup enak untuk dinikmati.