Meskipun mungkin bukan yang utama, durasi gameplay adalah salah satu bahan pertimbangan untuk membeli game. Beberapa orang bahkan cukup mengedepankan aspek ini. Sebenarnya masuk akal, karena beberapa pemain mungkin tidak punya budget untuk sering membeli game. Artinya satu atau dua game yang ia beli sebaiknya bisa mengisi waktu luang selalau dua atau tiga bulan. Lebih oke lagi kalau game tersebut ternyata murah meriah alias punya harga yang terjangkau.
Namun tentu saja lama bukan selamanya bagus, apalagi untuk ukuran game dengan harga miring. Biar kamu tidak salah pilih, berikut adalah beberapa game murah meriah yang bisa menawarkan gameplay hingga 100 jam atau lebih.
1. Stardew valley
Soal durasi gameplay, salah satu kandidat terbaik tentu saja adalah genre farming sim, dan di genre ini sepertinya belum ada yang bisa menggeser Stardew Valley.
Dari segi kualitas, Stardew Valley sepertinya bisa memenuhi apa yang kamu inginkan dalam sebuah game farming sim. Mekanisme bertainya sangat rapi dan rewarding sambil tetap memberikan kebebasan ke pemain. Cerita-cerita yang melibatkan para penduduk desanya ada sangat banyak, dan konten seperti katalog yang bisa kamu lengkapi serta easter egg juga sangat banyak. Bahkan kalau belum puas, kamu bisa membuat save file baru menggunakan layout farm yang berbeda.
2. Hades
Kalau sudah membahas game indie bagus, Hades tentu wajib disebut. Tidak hanya terjangkau, kualitas Hades sudah tidak diragukan. Selain itu durasi gameplay-nya juga bisa sangat lama karena dua alasan.
Pertama, roguelike/rogue-lite sendiri memang merupakan genre yang menjamin gameplay yang panjang dan berulang. Setiap run bisa menghadirkan tantangan yang berbeda, dan kamu sendiri juga bisa menantang diri dengan misalnya mencoba menemukan dan menemukan semua jenis senjata dan upgrade. Ditambah dengan musuh yang juga tidak mudah, Hades harusnya tidak pernah membosankan. Tidak hanya itu, Hades sendiri juga punya sangat banyak cerita yang hanya bisa diakses lewat sesi yang dilakukan berkali-kali.
3. Terraria
Sekilas, Terraria mungkin terlihat seperti Minecraft versi dua dimensi. Namun jika benar-benar dimainkan, ada beberapa faktor yang membuat Terraria punya keunikan sendiri. Tidak hanya itu, jika kamu bermain solo, game ini bisa menghabiskan waktu lebih dari 100 jam.
Jika Minecraft lebih fokus ke kreativitas dan eksplorasi, Terraria lebih menitikberatkan progression. Sistem carfting Terraria punya bentuk mirip crafting tree. Item terutama senjata dan aksesori yang bisa kamu buat jauh lebih variatif. Hadirnya variasi senjata ini penting karena Terraria punya sangat banyak bos yang bisa kamu hadapi. Masing-masing juga akan memberikan drop yang berharga ketika dikalahkan.
4. Risk of Rain 2
Satu lagi game roguelike/rogue-lite yang cukup terjangkau adalah Risk of Rain 2. Meskipun merukana sekuel, game ini punya perbedaan yang sangat mencolok dari pendahulunya.
Jika Risk of Rain pertama merupakan game side-scrolling dua dimensi, Risk of Rain 2 justru third person layaknya game action/shooter modern. Namun tema gameplay-nya tetap sama: kamu terdampar di sebuah planet asing berisi banyak sumber daya sekaligus alien berbahaya. Bertahan hidup selama mungkin memanfaatkan senjata dan loot yang kamu dapatkan. Jika gagal, ulangi dari awal, tapi dengan planet yang mungkin berbeda, dan senjata/loot yang kamu dapatkan juga akan berbeda.
5. FTL: Faster Than Light
Game terakhir juga merupakan roguelike/rogue-lite. Namun jika dua game yang kami sebutkan di atas lebih mengarah ke action, FTL lebih mengarah ke strategi.
Tugas utamamu di FTL adalah mengendalikan sebuah pesawat luar angkasa beserta awaknya. Seiring perjalanan, kamu bisa membuat pesawatmu jadi lebih kuat.
Namun di saat yang sama ada banyak encounter yang akan kamu hadapi mulai dari sekadar percakapan biasa hingga combat. Satu hal yang membuat FTL cukup dikenal adalah tingkat kesulitannya yang memang tidak kenal ampun. Tidak hanya itu, satu sesi juga dijamin tidak akan pernah sama dengan sesi sebelumnya.
