Konami sudah melemparkan demo eFootball PES 2020 pada 30 Juli 2019. Demo yang meluncur ini memang dibatasi hanya sebatas main offline dan online. Untuk fitur yang lain misalnya, master league, seperti biasa, Konami tidak memberikannya.
Tapi meski begitu, Gimbot tetap tertarik untuk melakukan review terhadap eFootball PES 2020 versi demo ini. Apakah ada perubahan signifikan dari seri Pro Evolution Soccer 2019 ke eFootball PES 2020 ini? Mengingat, dalam trailernya, Konami menjanjikan physic yang jauh lebih baik dibandingkan pendahulunya.
Mungkin langsung saja kita bahas secara singkat apa yang ditawarkan Konami melalui game sepak bola virtual kebanggaannya ini.
Improvisasi Gameplay yang Lebih Solid

Jika boleh memuji, saya menganggap gameplay yang disajikan oleh eFootball PES 2020 sangat solid bahkan berhasil tampil lebih baik dibandingkan Pro Evolution Soccer 2019. Di seri terbarunya ini, pergerakan pemain terasa lebih natural dan realistis di setiap pergerakannya.
Yang tak kalah luar biasa adalah Konami membuktikan janjinya dengan menampilkan physic yang lebih baik. Kini arah pantulan bola sulit diprediksi dan terasa lebih natural dari seri sebelumnya. Selain itu, pergerakan pemain ketika membagikan umpan juga lebih baik.
BACA JUGA: Suasana Baru, Ini Mod Sekiro yang Layak untuk Dicoba
Tidak ada motion absurd lagi ketika satu pemain memberikan umpan sulit kepada pemain lainnya. Ketika situasi tak memungkinkan untuk membagi umpan, sang pemain secara otomatis bakal menyesuaikan posisinya lalu baru membagikan umpan.
Sejauh ini, untuk urusan gameplay, eFootball PES 2020 memang sangat realistis. Sentuhan-sentuhan yang terlihat juga menambah kesan bahwa eFootball PES 2020 merupakan game yang berbeda dari pendahulunya.
Grafis Mendekati Realita

Grafis tak bisa dipungkiri menjadi salah satu elemen yang cukup diperhatikan di era gaming modern seperti sekarang ini. Untuk urusan grafis, eFootball PES 2020 sukses menghadirkan grafis yang lebih solid dari sebelumnya. Gambarnya pun tergolong cukup tajam.
Hasil rusakan rumput di lapangan bisa terlihat dengan baik. Selain itu, detail terlihat semakin mantap ketika gamer mencoba mengulang replay dan melakukan zoom. Nanti di situ terlihat bahwa rumput akan ikut tercabut ada kontak yang terjadi.

Menariknya, urusan grafis ini memang digarap secara total. Wajah pesepak bola sudah mendekati seperti aslinya lengkap dengan perubahan ekspresi wajah yang terjadi sesuai dengan keadaan sang pemain.
Grafis di dalam lapangan harus diakui terasa cukup sempurna meskipun grafis di luar lapangan masih terasa sama seperti seri terdahulu.
Lisensi Klub yang Sudah Lebih Baik

Membicarakan seri sepak bola kebanggaan Konami ini tentu yang menarik dan patut dibahas adalah masalah lisensi klub. Ya, di eFootball PES 2020, lisensi klub yang ada sudah lebih baik dari sebelumnya. Kini gamer bisa menggunakan klub-klub besar seperti Barcelona, Bayern Muenchen, Juventus, dan Manchester United. Untuk Juventus dan Manchester United, Konami baru memasukkan lisensi klub tersebut untuk seri 2020.
Selain itu, Konami juga memasukkan lisensi klub-klub kecil khususnya yang berasal dari Amerika Latin. Saya menganggap, untuk urusan lisensi ini Konami sudah bergerak ke arah yang lebih baik dari sebelumnya.
Tentu Masih Punya Kekurangan

Dari sisi teknis, salah satu hal yang paling cukup mengganggu adalah gerakan pemain masih terasa sedikit kaku. Saya pribadi menganggap bahwa gerakan cukup kaku ini karena Konami memasukkan elemen realistis kepada setiap pemain dari seri-seri sebelumnya.
Selain itu, kekurangan selanjutnya adalah selebrasi pesepak bola yang masih itu-itu saja. Mungkin untuk yang satu ini Konami harus memberikan beberapa selebrasi perayaan gol yang jauh lebih dahsyat dari sebelumnya. Saya mengujinya kepada Lionel Messi. Hasilnya, selebrasi Messi dari tahun ke tahun masih sama dari sebelumnya!
BACA JUGA: Detail yang Wajib Diketahui Sebelum Memainkan Blair Witch
Kekurangan ketiga menurut saya adalah atmosfer pertandingan memang lebih baik tapi masih belum menemui ekspektasi yang saya harapkan. Atmosfer pertandingan masih sama seperti sebelumnya. Pergerakan NPC di pinggir lapangan juga masih sama dari sebelumnya. Padahal tentu Konami memiliki banyak resource untuk membuat atmosfer pertandingan yang jauh lebih baik.
Yang terakhir, dari segi kekurangan adalah soal fitur online yang masih lama ketika melakukan matchmaking.
Kesimpulan

Sejauh ini eFootball PES 2020 menjadi game yang cukup layak untuk kalian nikmati. Dari segi gameplay, tak banyak yang bisa dikritik karena Konami benar-benar mengerjakan sisi gameplay dengan sangat total. Kekurangannya tentu masih ada yakni atmosfer pertandingan yang masih sama, selebrasi yang masih itu-itu saja, dan terkadang pergerakan pemain terasa kaku. Serta masih lamanya di mode online ketika melakukan matchmaking.
Game ini sendiri bakal meluncur pada 11 September 2019 dan menurut saya pribadi, game eFootball PES 2020 layak masuk ke dalam wishlist kalian tahun ini.