Bermain sebuah video game bisa jadi menjadi dambaan hampir semua anak-anak di dunia ini. Apalagi saat ini platform yang dijangkau semakin banyak membuat bermain video game semakin fleksibel dan bisa dilakukan di manapun dan kapanpun. Bermain game seakan menjadi sangat diinginkan ketika platform video terbesar, Youtube menunjukan tajinya. Di sana banyak sekali gamer yang mendapatkan uang dari bermain video game saja.
Namun beberapa orang justru menganggap bermain video game adalah hal yang negatif. Hal ini memang benar dan tak bisa disalahkan. Tapi hal negatif dari game baru terjadi jika seseorang memainkannya secara berlebihan hingga akhirnya berdampak pada kecanduan hingga akhirnya merugikan diri sendiri atau bahkan orang lain.
Bermain game sebenarnya juga bisa memberikan dampak positif bagi perkembangan otak anak seperti sebuah studi yang diungkapkan oleh Oxford University yang mengatakan bahwa anak yang bermain game di console maupun di PC selama satu jam per hari lebih memiliki jiwa sosial dan selalu puas dalam menjalani kehidupannya.
BACA JUGA: OP Parah! Ini 5 Karakter Paling Ngeselin di Game Fighting
Hal ini berbeda daripada anak yang tidak bermain video game sama sekali. Perbandingan ini tentunya setelah Oxford melakukan berbagai riset kepada anak-anak. Kini yang menjadi pertanyaan adalah apakah bermain game lebih dari satu jam akan memberikan efek signifikan atau bahkan lebih baik? Tentu jawabannya tidak.
Ada aturan yang membuat sebuah game bisa memberikan efek positif kepada anak-anak bahkan orang dewasa sekalipun. Ini artinya, anak yang bermain game terlalu lama juga tak bisa dibenarkan. Karena menurut penelitian, bermain game terlalu lama justru akan menghilangkan dampak positif tadi.
Berikan batas waktu tiga jam

Masih menurut penelitian Oxford University, batas anak-anak bermain game adalah berada di angka maksimal tiga jam. Menurut penelitian, efek positif akan terasa jika sang anak bermain dari range satu hingga tiga jam.
Menurut penelitian ini, anak yang bermain game lebih dari tiga jam justru akan membuat mereka merasa kurang bahagia dari orang yang tidak bermain game sama sekali. Selain itu, anak yang main game lebih dari tiga jam akan menjadi anak yang hiperaktif, mencari perhatian, dan berbagai hal lainnya dengan teman sebaya mereka.
Penelitian ini dilakukan oleh Andrew Przybylski, yang melakukan penelitian pada 4.899 anak yang usianya di angka 10 hingga 15 tahun. Jurnal hasil penelitian ini sejatinya sudah pernah dirilis pada tahun 2014 silam. Menurut Andrew, anak yang bermain game harus diawasi karena menurutnya sosial, keluarga, kesejahteraan, dan lingkungan jauh lebih penting daripada hanya sekadar bermain game.
Kesimpulannya adalah bermain video game dengan kadar yang tepat akan memberikan sejumlah manfaat misalnya seperti meningkatkan penglihatan, membantu anak penderita disleksia membaca dan menghilangkan rasa sakit, dan menumbuhkan kecintaan anak pada sosial. Namun jika berlebihan akan memberikan dampak yang sangat fatal bagi kehidupan sang anak.
Seperti yang lainnya, sesuatu yang berlebihan akan memberikan dampak negatif.
