Selama 25 tahun, game mainline Pokemon selalu punya struktur cerita dan karakter yang sama. Kamu akan bermain sebagai trainer dengan ambisi jadi yang terbaik, lalu ada gym leader yang harus kamu hadapi, tim jahat yang menghalangimu, dan tentunya satu karakter rival. Seperti apapun ceritanya, game Pokemon pasti punya karakter-karakter yang menjalankan peran-peran tersebut.
Sepanjang sejarah Pokemon, Beberapa karakter di masing-masing peran berhasil memberikan kesan. Tapi satu yang mungkin tetap iconic hingga saat ini adalah rival peramamu, Blue atau Gary di Pokemon Red/Blue.
Rival yang Sederhana Tapi Efektif

Pokemon selalu mencoba membuat karakter rivalnya punya kepribadian, latar belakang, dan motivasi yang unik. Silver di Pokemon Gold/Silver misalnya adalah seorang yang murni kriminal, lalu ada Wally yang ingin membuktikan dirinya sendiri dan menjadi friendly rival. Tapi Blue punya karakteristik yang sangat sederhana: ia juga ingin jadi Pokemon Champion, tapi yang lebih penting, ia ingin mengalahkanmu dan jadi lebih baik darimu.
BACA JUGA: Analisis Karakter Monokuma – Beruang Dua Warna yang Menjadi Maskot Sebuah Franchise
Singkatnya, Blue adalah seorang yang cukup brengsek terhadap karaktermu, that’s it. Ia sama sekali tidak punya karakteristik, kepribadian, atau motivasi yang membuatnya unik atau menarik. Tapi itu sudah cukup untuk membuatnya jadi “penghalang” yang signifikan dan diingat.
Baik kamu dan Blue sama-sama ingin menjadi Pokemon Champion. Ini otomatis membuat kedua karakter memang layak untuk bersaing. Tapi cara Blue memperlakukanmu membuatnya jadi orang yang sangat ingin kamu kalahkan di setiap kesempatan. Sepanjang cerita, ia seolah selalu satu langkah di depanmu, dan merendahkanmu karena tertinggal. Tidak tanggung-tanggung, ia juga selalu mengejekmu dengan kalimat “smell ya later” ketika ia kamu bertemu.
Tapi Blue juga tidak merendahkanmu dengan kata-kata saja. Kamu akan sering bertemu dan diajak bertarung. Tujuannya tentu saja untuk mengalahkanmu dan membuktikan bahwa ia lebih baik darimu. Layaknya seorang rival yang “baik,” ia juga cukup ngotot dan menantangmu berkali-kali tanpa pandang situasi. Ia bahkan menantangmu bertarung di tengah pembajakan gedung dan di kuburan. Kombinasi “ngotot” dan “merendahkan” inilah yang membuatnya jadi salah satu karakter rival yang paling berkesan di sepanjang sejarah game Pokemon.
Smell Ya Later

Dari segi gameplay, sebagai game Pokemon pertama, Blue menghadirkan tantangan yang cukup berarti atau paling tidak cukup unik dibanding karakter lain. Rata-rata NPC di Pokemon Red/Blue, mulai dari trainer hingga gym leader punya tim dengan tipe yang sama, yang berarti sangat mudah untuk kamu counter. Misalnya Blaine hanya membawa Pokemon api, dan akan sangat mudah dikalahkan jika kamu membawa Pokemon air atau jurus air yang kuat.
Tapi Blue punya lineup tidak mengikuti tema apapun dan cukup versatile. Masing-masing Pokemonnya punya kelemahan yang berbeda dan mungkin tidak bisa kamu sapu bersih dengan satu Pokemon saja. Memang, layaknya semua NPC, kamu bisa mengalahkannya jika Pokemon kamu sudah overleveled. Tapi jika tidak, Blue jadi penghalang yang memastikan bahwa kamu punya lineup yang solid dan siap menghadapi situasi apapun.
Terlepas dari itu, gameplay bukanlah faktor yang benar-benar membuat Blue berhasil menjadi rival yang berkesan di game Pokemon. Karakteristiknya sebagai seorang yang brengsek terhadapmu dan kelakuannya yang “ngotot” untuk memperkuat karakteristik tersebutlah yang membuatnya berhasil menjadi rival yang berkesan.
