Membuat sebuah karakter game menjadi icon yang dikenal hingga saat ini tidaklah mudah, apalagi di tahun 1980-an di mana grafis visual hanya berbentuk piksel sederhana. Tapi pada kenyataannya ada satu karakter yang mampu menjadi icon meskipun punya desan dan konsep yang sangat sederhana. Karakter tersebut adalah Pac-Man yang lahir tahun 1980 di Jepang.
Tapi popularitas tidak seperti Sephiroth atau Glados yang pernah kami bahas sebelumnya, status icon Pac-Man lahir dari faktor yang sedikit berbeda. Memang, bentuk karakter ini tetap sangat mudah diingat, tapi di samping itu ia juga merupakan karakter dari game yang menepis sebuah norma tentang video game di masa tersebut.
Lahir dari Mesin Arcade

Pac-Man lahir di tahun 1980 dan pertama kali muncul di game dengan judul yang sama. Game tersebut dibuat oleh Toru Iwatani di Jepang dan dirilis oleh Bandai Namco dalam bentuk mesin arcade. Meskipun sempat diragukan, Pac-Man terbukti sukses dan digemari banyak orang dan mampu menyaingi popularitas game arcade populer lain seperti Space Invader.
Baik konsep game Pac-Man maupun karakternya sendiri sebenarnya sangat sederhana. Kamu mengendalikan sebuah makhluk bulat kuning dengan mulut besar yang menyisir sebuah labirin.
 Tugasmu adalah memakan semua titik yang ada di labirin tersebut sambil menghindari hantu yang berusaha mengejar. That’s it. Tapi konsep dan karakter yang sederhana tersebut cukup untuk membuat banyak pemain tertarik berkat desain levelnya serta AI hantu yang sangat mutakhir di zamannya.
Layaknya game populer di era 80-an, banyak developer game yang kemudian mencoba membuat game yang serupa dengan Pac-Man, atau menggunakan konsep utama Pac-Man. Sementara sang karakter utama muncul di berbagai media hiburan mulai dari game, kartun TV, hingga film. Lalu sebagai karakter dengan desain ala maskot yang lahir di Jepang, ia juga dibuatkan banyak merchandise dalam berbagai bentuk. Bahkan hingga hari inipun karakter Pac-Man masih muncul di beberapa game seperti Super Smash Bros.
Sebuah Game yang Menepis Norma

Karena lahir di era arcade, Pac-Man pertama kali muncul hanya dalam bentuk visual yang sangat sederhana. Ia tidak bicara dan tidak punya karakter atau kepribadian sama sekali.
 Selain transisi antara level, ia sama sekali tidak punya cerita atau apapun yang membuatmu mengingat Pac-Man layaknya karakter iconic lain seperti misalnya Mario atau Sonic.
Tapi kemunculan Pac-Man adalah sebuah upaya yang menepis anggapan tentang video game di masanya.
Di era 80-an, di mana game lebih sering dimainkan di mesin arcade dan identik sebagai media hiburan untuk pria. Memang, sekarang pun game masih dikorelasikan dengan hiburan untuk pria. Tapi dulu anggapan tersebut jauh lebih kuat, dan arcade center yang biasanya jadi tempat bermain game sering terlihat kotor. Ini otomatis membuat wanita yang tertarik untuk mencoba jadi enggan bermain game karena tempat bermain yang tidak menyenangkan.
Selain itu, game yang populer di masa tersebut juga punya gameplay tembak menembak seperti Space Invader atau game bertema koboi dan perang yang identik dengan pria. Kreator Pac-Man Iwatani menyayangkan kenyataan tersebut dan ingin membuat game yang cocok dimainkan semua orang, pria maupun wanita.
Meskipun sempat diragukan, upaya tersebut terbukti sukses. Pac-Man tidak hanya populer, tapi juga punya basis pemain wanita yang cukup banyak. Tidak hanya itu, dalam era di mana video game hanya berisi karakter tidak bernama, Pac-Man berhasil jadi karakter yang dikenal dan punya identitas unik. Saat ini, Pac-Man juga dikenal sebagai karakter dengan tangan dan kaki.
 Tapi setiap kali kamu melihat karakter dengan badan kuning bulat dengan mulut yang lebar, kamu pasti langsung tahu bahwa itu adalah Pac-Man.
Baca juga: Analisis Sephiroth – Penjahat Edgy yang Selalu Membuatmu Ingat Kejayaan Final Fantasy
		