Assassin’s Creed Shadows telah ditargetkan untuk bisa dirilis pada tanggal 20 Maret mendatang. Namun, awalnya game ini direncanakan untuk rilis pada akhir tahun kemarin, lalu sempat juga diundur ke bulan Februari, sampai sekarang berakhir di Maret. Satu alasan terbesar tentu saja mengarah kepada Ubisoft yang masih belum puas dengan kualitas yang diberikan.
Namun, dalam kasus pengunduran bulan Februari ke Maret kemarin ternyata lebih mengarah kepada satu masalah spesifik. Masalahnya di sini adalah, pihak developer masih belum puas dengan mekanik parkour yang ada dalam game ini. Sebagai game Assassin’s Creed, tentu saja mekanik satu ini harus bisa memberikan kualitas yang sebaik mungkin.
BACA JUGA: Capcom Kabulkan Permintaan Turunkan Minimal Spesifikasi PC Monster Hunter Wilds!
Charles Benoit selaku director dari game ini mengatakan kalau masalah atap dari Edo Jepang jadi salah satu alasannya. Beliau mengatakan kalau timnya butuh kode yang spesifik dan gerakan animasi yang pas juga untuk memberikan kesan terbaik. Hal ini harus dibuat lebih ekstra, mengikuti desain dari atap yang digunakan pada masa Edo Jepang.

“Arsitektur Jepang, atapnya itu super complex. Mungkin jadi yang paling complex yang pernah saya kerjakan, jika dibandingkan dengan Odyssey dan Syndicate. Kita butuh kode yang lebih spesifik dan animasi untuk mendukung pergerakan yang fluid, membuat transisi antara gerakan parkour terasa pas dan lebih fluid lagi,” jelasnya.
Beliau juga mengatakan kalau masalah parkour ini merupakan salah satu feedback terbanyak yang mereka dapatkan selama tahap testing kemarin berjalan. Itulah kenapa, sekarang beliau bisa memastikan kalau versi terbaru sudah jauh lebih baik dibanding sebelumnya. Assassin’s Creed Shadows sendiri akan dirilis pada tanggal 20 Maret mendatang.
