Kurang lebih sudah satu bulan sejak The Legend of Zelda: Tears of The Kingdom rilis di Nintendo Switch. Sejak pertama kali rilis, banyak yang mengklaim bahwa game ini akan menjadi Game of The Year atau paling tidak salah satu kandidat terkuat.
Tidak bisa dipungkiri bahwa The Legend of Zelda: Tears of The Kingdom memang punya kualitas yang sangat seru. Meskipun tetap menggunakan dunia atau peta yang sama dengan Breath of The Wild yaitu Hyrule, apa yang bisa kamu lakukan di dalamnya jauh lebih banyak. Bahkan setelah bermain lebih dari 100 jam kamu mungkin merasa belum melihat semua yang tersedia di game ini. Namun di saat yang sama kamu juga tidak merasa kewalahan disuguhi konten yang terlalu banyak.
Kalau kamu sempat atau masih ketagihan bermain The Legend of Zelda: Tears of The Kingdom, faktor-faktor di bawah ini mungkin alasannya.
Konten yang Tidak Ada Habisnya

Salah satu faktor utama yang membuat Tears of The Kingdom sangat disukai ada jumlah kontennya. Ke manapun kamu berjalan, kamu mungkin akan menemukan hal baru entah itu gua, bos atau markas Bokoblin, Shrine, atau Side Quest.
Tidak hanya itu, ketika kamu mencoba menjamah hal baru tersebut, kamu mungkin akan menemukan hal baru yang lain.
Salah satu contoh yang saya alami adalah ketika saya mencari peti harta mengikuti arahan seorang NPC. Saat mengikuti arahan tersebut, saya tidak sengaja menemukan Side Quest baru yang meminta saya melempar batu khusus ke empat lubang yang berbeda. Tidak berhenti di situ saja, saya harus masuk ke area The Depth dan mengantar batu-batu tersebut ke tempat yang ditunjuk. Setelah selesai, saya mendapatkan stamina bar. Namun ternyata Quest yang serupa tersebar di berbagai tempat di bawah tanah.

Itu baru Quest di satu map. Tears of the Kingdom punya total tiga map yaitu Hyrule, Sky Islands, dan The Depths. Masing-masing punya konten yang berbeda yang bisa kamu jajal.
Satu lagi alasan kenapa Tears of the Kingdom sepertinya tidak ada habisnya adalah karena kamu tidak disuguhi sekaligus. Sebanyak-banyaknya konten yang bisa kamu temukan dari jauh, mungkin ada yang masih tersembunyi.
Ketika di Hyrule misalnya, kamu mungkin menemukan Shrine yang ada di atas bukit. Ketika didaki, di balik bukit itu ternyata ada camp Bokoblin, atau ketika di kaki bukit ternyata ada gua yang tidak terlihat karena dari jauh terhalang pohon.

Sama halnya dengan area The Depth. Kamu pasti akan menandai Lightroot yang selalu terlihat dari jauh.
Tapi ternyata dalam perjalanan ke sana ada bangunan menarik yang baru terlihat ketika kamu melemparkan Lightbloom.
Sama seperti Breath of The Wild, Tears of the Kingdom sangat cerdik dalam menempatkan kontennya. Karena itu ke manapun kamu pergi sepertinya selalu ada hal baru yang menarik perhatian.
Kreativitas Tanpa Batas

Satu lagi alasang kenapa Tears of The Kingdom sangat seru adalah banyaknya cara untuk memecahkan masalah. Semuanya berkat tiga mekanisme barunya yaitu Fuse, Ultrahand, dan Recall.
Ketiga ability baru ini membuatmu bisa menjajal rintangan dengan cara yang tidak biasa. Misalnya di sebuah Shrine kamu harus membuat platform menggunakan objek yang sudah disediakan untuk melewati jurang. Namum kalau mau kamu juga bisa menempelkan bom ke perisaimu dan melontarkan diri ke udara dan terbang dengan glider melewati jurang tersebut.

Selalu ada solusi yang berbeda untuk maslah yang kamu hadapi. Tidak terlalu mahir dalam combat untuk menghadapi pasukan Bokoblin? Coba gunakan smoke screen atau buat satu Bokoblin yang kuat menyerang temannya sendiri dengan menembakkan panah yang disematkan tanaman yang sesuai. Bahkan Temple yang tergolong sakral pun bisa kamu curangi selama kamu punya alat yang tepat.
Ada alasan mengapa video-video Tears of the Kingdom di YouTube bisa menimbulkan reaksi seperti “oh bisa gitu ya” atau sejenisnya.
Ada sangat banyak ide menarik yang mungkin belum pernah kamu lihat atau tahu.
Penuh Detail Kecil yang Menarik

Terakhir, Tears of the Kingdom punya dunia yang berinteraksi dan bereaksi satu sama lain. Contoh paling mudah adalah cuaca dan temperatur. Ketika ada di area yang dingin, kamu harus menggunakan pakaian hangat. Ketika badai petir, menggunakan senjata berbahan besi bisa membuatmu disambar petir.
NPC juga bereaksi dengan keadaan sekitar. Mereka punya jadwal harian tersendiri seolah mereka juga kehidupan masing-masing. Merchant berkuda tidak akan pernah diam di satu tempat, dan penduduk desa akan berteduh ketika hujan turun. Kalau kamu melihat gambar di bawah, kamu juga bisa melihat ada NPC yang bersenandung mengikuti lagu yang dimainkan kelompok musisi yang berpindah tempat.
Bahkan musuh pun bereaksi terhadap kondisi sekitar. Misalnya ketika menembakkan Shock Fruit ke Chuchu air, kamu justru mendapatkan Yellow Chuchu Jelly (biasanya biru). Atau ketika kamu melenyapkan induk pasukan Bokoblin yang sedang berkenala, anak-anaknya bukannya bingung mencari induknya yang hilang.

Sebulan setelah rilis, saya yakin sudah banyak pemain yanv sudah menamatkan Tears of The Kingdom. Tapi saya yakin pemain yang sudah menghabiskan 200 jam tapi masih jauh dari selesai juga ada. Karena pengalaman yang ditawarkan game ini memang sangat banyak.
Bagaimana denganmu? Apakah kamu sudah menamatkam Tears of the Kingdom? Berapa jam waktu yang kamu habiskan, dan berapa banyak konten sampingan yang kamu jajal?.
