Nostalgimbot: Nokia N-Gage dan Upaya (Gagal) Nokia Terjun Ke Gaming


Saat bermain game di handphone masih jadi mimpi siang bolong, Nokia sempat mencoba melakukan inovasi lewat N-Gage.

nostalgimbot-nokia-n-gage-featured

Hari ini, bermain di smartphone bukanlah hal yang langka kita temui di kehidupan sehari-hari. Bermain game di smartphone sudah menjadi salah satu aktivitas pilihan untuk mengisi waktu. Bagi beberapa orang hobi bermain game atau bahkan karir gaming seseorang juga berasal dari game smartphone.

Fenomena ini menarik karena di awal tahun 2000-an, gagasan bahwa sebuah handphone bisa jadi perangkat game adalah sebuah mimpi. Gaming handheld saja saat itu baru memasuki masa-masa awal. Satu-satunya cara untuk bermain game kapan saja dan di mana saja adalah dengan GameBoy Advance dari Nintendo.

Namun bukan berarti gagasan tersebut tidak tersentuh.

Nokia yang saat itu merupakan pembuat handphone terkemuka di dunia mencoba membuat handphone yang juga berfungsi sebagai gaming device. Dari upaya tersebut, lahirlah Nokia N-Gage yang diharapkan menjadi inovasi baru di dunia game.

Sayangnya harapan tersebut justru menjadi salah satu kegagalan besar Nokia di masanya.

Ide yang Menarik Dengan Implementasi Yang Keliru

nostalgimbot-nokia-n-gage-1

Nokia N-Gage versi pertama punya penampilan fisik seperti yang kamu lihat di atas. Tombol dial di sebelah kanan nantinya berfungsi sebagai tombol layaknya joystick ketika bermain game, lalu di sebelah kiri adalah tempat untuk d-pad. Layarnya tentu saja ada di tengah dengan ukuran yang relatif kecil dan orientasi portrait.

Sejak pertama kali rilis, Nokia N-Gage langsung jadi bahan tertawaan karena sangat aneh. Pertama, speaker yang juga berfungsi sebagai speaker telepon ada di bagian atas perangkat, begitu juga dengan mic-nya. Ini membuatmu harus memegang handphone ini dalam posisi yang sangat aneh ketika menelepon orang lain.

Youtube @Stop Skeletons From Fighting

Namun yang paling aneh adalah bagaimana kamu bermain game. Nokia N-Gage punya fungsi yang mirip perangkat gaming handheld seperti GameBoy. Untuk bermain, kamu harus memiliki cartridge game yang kamu inginkan, masukkan cartridge tersebut ke dalam perangkat, lalu nikmati game-nya. Namun untuk mengganti cartridge, kamu harus membuka tutup baterai di belakang, mencabut baterainya, baru mengganti cartridge. Proses tersebut tentu saja merepotkan dan sangat tidak produktif.

Terakhir, game yang disajikan sebenarnya tidak buruk, tapi juga tidak membuat orang berdecak kagum. Mayoritas game besar/ternama yang hadir di N-Gage adalah game yang sudah terkenal sebelumnya dan/atau port dari Playstation 1. Tidak ada game yang benar-benar jadi identitas dan alasan untuk embeli N-Gage. Tidak hanya itu, beberapa game bahkan punya performa yang sangat buruk atau tidak nyaman untuk dilihat.

Tergerus Zaman Dengan Cepat

nostalgimbot-nokia-n-gage-2

Pada akhirnya, Nokia N-Gage versi pertama gagal mendapatkan pengguna yang signifikan. Jumlah game yang tersedia juga sangat terbatas. Nokia kemudian berusaha membenahi N-Gage dengan mengeluarkan versi kedua, yaitu N-Gage QD yang menjawab berbagai kekurangan pendahulunya.

Namun Nokia bukan satu-satunya perusahaan yang mencoba terjun ke pasar handheld. Nintendo terus memantapkan posisinya sebagai rajanya portable gaming dengan menghadirkan GameBoy Advance SP. Sony juga kemudian tidak mau ketinggalan dan mengumumkan Playstation Portable.

Tidak hanya itu, teknologi handphone juga kemudian berkembang. Apple dan Android kemudian menghadirkan teknologi smartphone. Meskipun bukan perangkat gaming, kamu bisa bermain game di perangkat smartphone dengan pengalaman yang ironisnya jauh lebih baik daripada N-Gage.

Pada akhirnya, setelah satu lagi upaya untuk bangkit kembali Nokia mengakui bahwa N-Gage adalah proyek gagal.


Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Kaoru

Hmmm...