5 Alasan yang Bisa Bikin Kamu Malas Main Ragnarok Retro


Masa CBT Ragnarok Retro telah berakhir dan beberapa alasan ini bisa membuat kamu malas main Ragnarok Retro lho!

malas main ragnarok

Masa closed beta Ragnarok Retro telah berakhir dan saat ini para gamer tengah menantikan saat peluncuran game yang dijadwalkan tanggal 15 Desember mendatang. Bagi kamu yang telah mencicipi CBT Ragnarok Retro tentu telah mendapatkan sedikit gambaran tentang bagaimana fitur di dalam game tersebut. Setelah sebelumnya kami telah memberikan 5 alasan kenapa kamu wajib main Ragnarok Retro, kini giliran 5 alasan yang bisa bikin kamu malas main Ragnarok Retro. Sebagai informasi tambahan, semua alasan di bawah ini adalah opini dari penulis, bukan mewakili Gimbot secara keseluruhan ya.

BACA JUGA: Guide dan Tips Lord Knight Pedang Ragnarok X: Next Generation

1. Bot

Alasan pertama dan yang sangat krusial adalah bot. Sudah menjadi rahasia umum bahwa game Ragnarok Online memiliki kelemahan pada client-nya yang bisa disusupi hacker untuk menjalankan aplikasi pihak ketiga. Bot adalah sebuah program yang memungkinkan pengguna untuk menjalankan karakter secara otomatis. Kehadiran bot ini bisa mengganggu pengalaman bermain dan tentu saja bisa merusak ekonomi di game secara keseluruhan. Semoga di Ragnarok Retro ini developer game bisa memberikan pengamanan ekstra terhadap client gamenya supaya bot tidak bisa tembus.

2. Tidak Ada Waktu Untuk Grinding

Sebagai MMORPG klasik, fitur quest di Ragnarok Online memang tergolong sederhana, sehingga cara utama untuk menaikkan level adalah dengan grinding monster. Di Ragnarok Retro, developer game telah menerapkan fitur Town Board, di mana pemain bisa menjalankan misi untuk mendapatkan bonus exp, namun tetap saja untuk mencapai level maksimal, membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Untuk alasan ini kamu bisa mendapatkan solusi dengan menggunakan jasa joki, tapi bersiaplah untuk merogoh kocek ya.

3. Job 2-1 Kurang Seru Untuk Konten PvP

Pada saat peluncurannya nanti, class yang tersedia di Ragnarok Retro hanya 6, termasuk Swordman, Merchant, Thief, Magician, Archer, dan Acoltye. Setelah mencapai job 40 atau 50, pemain bisa berubah menjadi class 2-1, seperti Knight, Hunter, Assassin, Wizard, Priest, dan Blacksmith. Class di update ini menurut saya kurang begitu greget jika berbicara konten PvP. Alasannya, tidak ada job yang bisa memberikan damage nuke, sehingga membuat karakter dengan class tank seperti Knight atau Priest akan susah mati, selama mereka masih memiliki potion.

4. Tak Tahan Melihat Game dengan Grafis 2D

Saat pertama kali diluncurkan di Indonesia sekitar tahun 2003, bermain Ragnarok Online sama seperti naik kelas (jika sebelumnya main Nexia), karena visualnya memang bagus kala itu. Setelah bertahun-tahun dan industri game semakin berkembang pesat, banyak developer mampu mengembangkan MMORPG dengan visual yang fantastis dengan segudang fitur yang tentunya sudah modern. Iming-iming nostalgia yang ditawarkan Ragnarok Retro memang menarik, tapi jika kamu adalah pecinta game dengan grafis yang indah, sepertinya nostlagia hanya tinggal kenangan.

5. Tidak Lahir di Era Ragnarok Online

Seperti yang kami sebutkan di poin sebelumnya, bahwa Ragnarok Online pertama kali mendarat di Indonesia sekitar tahun 2003, di mana saat itu penulis sendiri masih baru duduk di bangku SMA. Nah, bagi kamu yang lahir di awal tahun 2000an, jangankan tahu tentang Ragnarok Online, mungkin kamu saat itu lagi asik bermain balon sambil minum susu. Bisa dikatakan bahwa para pemain Ragnarok Online adalah gamer yang sudah tua dan gamer muda sekarang mungkin lebih tertarik bermain game mobile seperti Free Fire atau Mobile Legends ketimbang main Ragnarok Online.


Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Era