[Opini] Alasan PC Master Race itu Sebenarnya Omong Kosong


Beberapa alasan ini menurut Gimbot bakal menggugurkan kiasan PC Master Race dan menjadikannya hanya omong kosong belaka.

Alasan PC Master Race Adalah Omong Kosong

PC Master Race merupakan kiasan yang sering digunakan para kaum elitis pengguna PC. Ya, para elitis ini mengatakan jika bermain game di PC jauh lebih dahsyat dibandingkan console. Jika di console semuanya sudah di lock baik frame rate maupun resolusi, di PC, gamer bisa melebihi batas dengan melakukan kustomisasi resolusi, grafik, dan frame rate.

Selain itu, jika ada yang kurang, para modder biasanya menyuntikan berbagai mod hingga visual yang dihasilkan jauh lebih baik dari aslinya. Itulah yang membuat kaum elitis menganggap bahwa PC jauh lebih superior dibandingkan console hingga keluarlah kiasan PC Master Race.

Tapi buat Gimbot, kiasan tersebut terkadang menjadi omong kosong belaka. Ada beberapa faktor yang akhirnya menjadikan kalimat PC Master Race hanyalah sebuah kalimat tanpa ada bukti. Kira-kira apa saja faktornya? Berikut ulasan lengkapnya.

Game PC Banyak yang Kurang Optimized

Sejauh ini Gimbot memang masih sebentar untuk menjadi pengguna PC. Pertama kali Gimbot menjadi pengguna PC di tahun 2008. Hingga saat ini, Gimbot merasakan ada banyak sekali game-game PC yang kurang optimized dijalankan di PC. Mulai dari Grand Theft Auto IV, Assassin’s Creed: Unity, Batman Arkham Knight, bahkan hingga Red Dead Redemption 2.

Kurang optimalnya port game yang dihasilkan terkadang membuat PC canggih kalian useless. Kita ambil dua contoh di mana di tahun 2008, Grand Theft Auto IV cukup mulus ketika dijalankan di PlayStation 3 atau Xbox 360. Namun begitu Rockstar meluncurkan versi PC-nya, game itu tak semulus yang dikira.

Game tersebut akan sangat lag, stuttering, bahkan freezing ketika digunakan di prosesor yang hanya punya dua buah inti (dual core). Game itu memaksa kalian untuk menggunakan prosesor yang punya empat buah inti (quad core) agar bisa berjalan baik.

BACA JUGA: Klaim Cepat! The Wolf Among Us Gratis di Epic Games Store

Padahal seharusnya, game yang optimal dengan cukup baik bisa dijalankan dengan prosesor yang se-low mungkin. Apalagi di tahun 2008, harga prosesor quad core harganya cukup mahal. Untuk bisa memainkan Grand Theft Auto IV dengan maksimal, gamer harus merogoh kocek yang jauh melebihi harga console. Padahal di spesifikasi sistem, gamer harusnya bisa memainkan game ini menggunakan prosesor dual core.

Dibandingkan dengan Grand Theft Auto V, game ini sangat optimal bahkan bisa dijalankan menggunakan prosesor dual core dengan cukup baik. Ketidak optimalan Grand Theft Auto IV sebenarnya masih ada sampai saat ini. Namun karena di era modern seperti sekarang harga prosesor quad core sudah cukup murah, maka mayoritas gamer bisa menjalankan game ini dengan baik.

Contoh lainnya adalah ketika Assassin’s Creed: Unity meluncur, gamer yang ingin menjalankannya di setting terendah harus menggunakan Intel Core i5-2500K plus GTX 680. Keduanya adalah Prosesor dan GPU terkencang pada zamannya. Bahkan i5-2500K masih bisa menjalankan game-game kekinian di tahun 2019.

Selain itu, masalah Assassin’s Creed: Unity yang tidak mau jalan di GPU AMD Radeon juga menjadi masalah yang pelik. Gimbot yang di tahun 2013-2014 menjadi pengguna AMD harus gigit jari. Padahal saat itu Gimbot menggunakan GPU Radeon HD 7870 XT yang secara performance cukup baik.

Akhirnya Gimbot baru bisa memainkan game tersebut ketika Ubisoft dan AMD meluncurkan berbagai patch. Itupun bermain dengan masih banyaknya stuttering dan FPS yang tak begitu tinggi.

Contoh lainnya adalah ketika Gimbot menjalankan Red Dead Redemption 2 di PlayStation 4 slim. Di situ, game berjalan mulus tanpa masalah meskipun frame rate 30-an. Tapi ketika Gimbot memainkannya di PC, game ini penuh masalah. Pertama, Gimbot harus menginstal ulang game tersebut sebanyak tiga kali yang ukurannya 120GB karena masalah Rockstar Launcher.

Masalah kedua, Gimbot terus terlempar ke desktop karena Rockstar Launcher terus-terusan restart.

Kurang optimalnya game yang di port ke PC terkadang bakal membuyarkan kiasan PC Master Race yang para elitis banggakan. Karena tidak optimalnya sebuah game bakal merusak pengalaman bermain gamer meskipun menggunakan hardware yang mumpuni sekalipun. Ini baru dari segi performance, belum lagi ada masalah-masalah seperti crash, lag, dan stuttering. Apa masih mau teriak-teriak PC Master Race jika sudah begini?

Menggunakan Hardware Low End

PC Master Race

Dulu, Gimbot sering menemukan ada beberapa pengguna PC low end yang tetap menganggap diri mereka elitis dan menganggap bahwa PC low end mereka itu masih menjalankan game lebih baik dari console. Bahkan di era seperti sekarang ini masih banyak yang seperti itu.

Menurut Gimbot pribadi, kiasan PC Master Race baru bisa kalian koar-koarkan ketika menggunakan hardware kelas menengah, bukan entry level. Mahal? Ya memang mahal. Terkadang, tidak mungkin gamer PC menjalankan game dengan kualitas terbaik namun dengan harga PC yang menyerupai console. Tetap akan beda rasanya bermain game di PC seharga Rp5 jutaan dengan console yang harganya Rp5 jutaan juga di mana console akan memiliki pengalaman bermain lebih baik.

BACA JUGA: Pengalaman Nikmat Tiada Tara Menggunakan Xbox Game Pass PC

Alangkah baiknya, para elitis jika ingin membuktikan bahwa PC Master Race bukan sebuah omong kosong harusnya menggunakan part PC yang ada di kelas menengah bukan di kelas bawah. Karena jika pengguna hardware kelas bawah merasa PC lebih baik dari console, tentu akan flop jadinya.

Mindset Masih Pakai Game Bajakan

PC Master Race

Ini dia yang paling parah! Banyak orang yang merakit PC dengan harga belasan hingga puluhan juta namun ketika memainkan game mereka menggunakan game bajakan. Memang game PC yang dijalankan bisa jauh melebihi console dari segi performa, namun untuk menganggap bahwa mereka adalah PC Master Race, belum dulu.

Menggunakan produk yang ilegal belum membuat diri seorang pengguna PC lebih baik dibandingkan console. Menurut Gimbot pribadi, jika ingin PC Master Race bukan sebuah omong kosong, gamer PC juga harus memulainya dengan membeli game yang original.

Setelah original, mereka memainkan game di setting teratas dengan frame rate tinggi. Itulah baru The Real PC Master Race. Apalagi game-game bajakan biasanya kehilangan beberapa fitur penting seperti multiplayer contohnya sehingga mereka belum mencapai pengalaman terbaik dari bermain sebuah game. Bermain game dengan pengalaman terbaik, menurut Gimbot adalah bisa menikmati setiap fitur, setiap gameplay yang ada di dalam sebuah game. Terbatas atau dibatasi, berarti kehilangan pengalaman terbaik!

Kesimpulan

Buat para elitis PC, mungkin sudah saatnya berpikir jernih dan tidak toxic di mana PC dan console adalah dua barang yang berbeda. Console dirancang memang untuk bermain game, sedangkan PC sejatinya digunakan untuk bekerja. Selain itu, yang harus dipahami, menjalankan game dengan setting terbaik jauh melampaui console butuh budget yang cukup mahal dan tentu saja ini tidak fair jika dijadikan perbandingan.

Para produsen PC harus membatasi harga jual agar console mereka laris. Oleh sebab itu, mereka menggunakan hardware yang sudah diracik sedemikian rupa untuk bisa menjalankan game-game kekinian. Selain itu para pembuat game juga harus menyesuaikan game mereka dengan hardware console agar bisa dimainkan dengan baik.

Di PC, segalanya lebih bebas di mana developer justru akan membuka semua setting yang tidak ditemukan di console untuk memberikan pengalaman yang dahsyat. Jangan lupa, membeli game original juga wajib hukumnya.

Tiga hal di atas setidaknya terkadang membuat kiasan PC Master Race hanyalah omong kosong belaka. Tapi meski begitu, harus Gimbot akui bahwa ada juga orang yang memang pantas mengatakan PC Master Race ketika mereka sudah memiliki tiga hal di atas. So, akur-akur bagi para pengguna PC dan console.

Sumber gambar: pcgamer


Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Will Ramos