5 Fakta Menarik Valorant, FPS Pesaing Overwatch dari Riot Games


Game shooter kompetitif, dengan nuansa mirip Counter-Strike, dan bisa jalan di PC kentang! Bisakah Valorant jadi cabang esports di Indonesia?

Resmi sudah akhirnya game first person shooter dari Riot Games diungkap. Setelah sebelumnya hanya ditunjukkan sekilas dalam wujud prototype bernama “Project A”, kini mereka mengumumkan bentuk asli game tersebut kepada publik. Valorant adalah judulnya, dan game ini akan diluncurkan pada musim panas 2020, alias sekitar bulan Juli-Agustus 2020 (menurut kalender musim Amerika Serikat).

BACA JUGA: Beberapa Hal yang Wajib Diketahui Sebelum Memainkan DOOM Eternal

Sekilas Valorant mungkin terlihat mirip dengan sejumlah game first person shooter lainnya, terutama Overwatch karena gaya visualnya yang sama-sama mengarah ke nuansa kartun. Tapi Valorant juga menyimpan sejumlah keunikan menarik, bahkan secara gameplay akan berbeda dari Overwatch. Berikut ini fakta-fakta yang perlu kamu ketahui tentang Valorant.

1. Premis Cerita yang Menarik

Valorant dirancang sebagai game kompetitif 5v5 dan akan memiliki sejumlah hero yang masing-masing memiliki keahlian tersendiri. Alkisah, bumi di masa depan mengalami sebuah kejadian misterius yang disebut First Light. Fenomena tersebut mengubah kondisi alam, sekaligus juga memunculkan orang-orang dengan kekuatan khusus yang disebut Radiant.

Sebuah organisasi misterius kemudian meluncurkan program yang disebut Valorant Protocol, di mana mereka mengumpulkan para Radiant dari seluruh dunia untuk menjadi prajurit. Agen-agen Valorant Protocol ini memiliki latar belakang berbeda-beda, mulai dari tentara militer sampai pelaku kriminal. Konsep ceritanya sedikit mengingatkan Gimbot pada Outriders atau Arknights.

2. Awalnya Ingin Digabung dengan LoL

Sebagian besar game yang diumumkan oleh Riot Games saat acara ulang tahun yang kesepuluh beberapa waktu lalu mengambil latar belakang dunia sama dengan League of Legends. Misalnya Legends of Runeterra, Project L, dan Project F. Pada awalnya Riot Games juga berpikir untuk menggabungkan Valorant dengan dunia LoL, tapi akhirnya tidak jadi.

Hero Valorant yang bernama Viper | Sumber: Game Informer

Hal tersebut diungkapkan oleh director Valorant, Joe Ziegler, kepada Game Informer. Mereka ingin menciptakan game shooter taktis yang menggunakan pistol dan peluru, namun ternyata sulit menerapkan konsep seperti itu ke karakter-karakter fantasi di LoL. Akhirnya mereka merancang dunia baru agar pengalaman yang dihasilkan lebih sesuai.

3. Shooter dengan TTK yang Lebih Cepat

Meski Valorant memiliki gaya visual warna-warni seperti Overwatch, ada perbedaan besar dalam nuansa permainannya. Dalam Overwatch, damage dari tembakan cukup bervariasi, tapi secara umum kamu tidak akan mati dalam satu kali tembakan. Kecuali bila kamu terkena headshot dari hero tipe sniper seperti Widowmaker atau Hanzo.

Valorant tidak demikian. Dengan faktor Time to Kill-nya alias TTK yang cukup singkat, setiap tembakan di sini bisa berakibat fatal, sehingga kamu harus hati-hati dan tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan sedikit pun. Di situs resminya Riot Games berkata, “Kami ingin kamu meraih kemenangan semata-mata dengan skill dan strategi.” Daripada Overwatch, tampaknya Valorant akan punya feel baku tembak yang lebih mirip Counter-Strike atau Rainbow Six: Siege.

4. Bisa Jalan di PC Kentang

Sudah banyak game shooter kompetitif di luar sana yang populer, jadi apa daya jual lain yang ditawarkan oleh pesaing baru Overwatch ini ke depannya? Jawabannya adalah persyaratan spesifikasi PC yang sangat ringan. Menurut Riot Games, Valorant bisa dijalankan di komputer “kentang” yang umurnya bahkan sudah 10 tahun! Mereka menargetkan game ini bisa dimainkan siapa saja setidaknya di tampilan 30 FPS.

Sumber: Riot Games via Polygon

Sementara itu untuk pemilik PC gaming modern, Valorant akan mendukung tampilan hingga 144 FPS. Pengalaman online yang mulus didukung dengan penempatan sejumlah datacenter di berbagai kota besar seluruh dunia. Riot Games menjanjikan latency di bawah 35 ms untuk permainan online, dan mereka telah lama mengulik netcode untuk mencapai target tersebut.

5. Langsung Incar Pasar Indonesia

Aspek menarik lainnya adalah, walaupun game ini belum dirilis, Riot Games sudah meluncurkan halaman media sosial resmi untuk Valorant dalam bahasa Indonesia. Kamu bisa cek isinya di Facebook dengan nama Valorant Indonesia (@VALORANTid).

Sumber: Riot Games via Polygon

Meskipun belum ada pengumuman atau jadwal terbit, ini merupakan pertanda bahwa bisa jadi Valorant juga akan dirilis secara resmi di Indonesia. Sama seperti League of Legends yang dulu masuk ke Indonesia melalui Garena. FPS kompetitif yang bisa jalan di PC low-end, dan mendapat dukungan secara lokal? Tampaknya game ini bisa jadi kandidat cabang esports populer baru di Indonesia nih! Apakah para pembaca Gimbot berminat memainkannya?-


Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Ayyub Mustofa

Jarang main game sampai tamat kecuali untuk review. Menyukai hampir semua genre, dan hingga kini masih menunggu kemunculan Megaman X9.