Grand Theft Auto, Bully, Red Dead Redemption, dan L.A Noire adalah sedikit game dari game yang sudah dibuat oleh Rockstar Games di masa lalu. Semua yang Gimbot sebutkan harus diakui memang nge-hook bagi sebagian gamer meskipun ada sedikit gamer yang tidak terlalu suka. Namun semuaproyek yang dibuat Rockstar Games harus diakui memang selalu berhasil.
Jika dilihat, formula yang diberikan Rockstar Games terhadap game-game mereka cukup solid. Namun selain formulasi, ada hal-hal lainnya yang juga membuat game-game bikinan Rockstar Games begitu ditunggu banyak gamer.
Bahkan baru rumor saja, langsung jadi hype. Melemparkan trailer, langsung jadi hype. Buat Gimbot pribadi, setidaknya ada beberapa hal yang kerap membuat game-game Rockstar begitu dinanti kehadirannya. Berikut ulasannya.
Tema-tema yang Diangkat Selalu Menarik

No heroes, just anti-heroes. Ungkapan ini sebenarnya sangat cocok dikaitkan kepada game-game karya Rockstar Games. Ya, hampir semua game yang mereka buat tidak pernah melibatkan tokoh pahlawan. Tokoh utama di game buatan Rockstar selalu memiliki dua sisi yakni sisi baik dan buruk.
Mereka baik karena sebenarnya tujuan mereka adalah mulia namun cara yang dilakukan tergolong bar-bar karena merugikan orang lain. Tema-tema ciamik ini tentu membuat Rockstar Games memiliki tempat tersendiri di hati para gamer.
BACA JUGA: 7 Game yang Dapat Diskon Lebih dari 60% di Black Friday PS Store
Tema unik inilah yang membuat fanbase dari game-game Rockstar Games semakin lama semakin banyak sehingga produk mereka selalu ditunggu. Pengambilan tema menarik, unik, dan berbeda ini sebenarnya sejalan dengan kualitas yang mereka miliki (bakal dibahas di bawah).
Tapi meski punya kualitas bagus, namun tema yang diangkat sama seperti developer-developer lain, bisa jadi para gamer tidak bakal menunggu game Rockstar sampai segila ini termasuk Gimbot pribadi.
Sudah Punya Stigma Kuat yang Positif

Pandangan orang mengenai sebuah produk tentu harus dijaga kepercayaannya dan inilah yang Rockstar Games lakukan dalam waktu yang lama. Rockstar seakan sangat konsisten dalam menjaga perasaan dan mood para gamer untuk tetap memandang bahwa game mereka memang layak dibeli.
Menanjak namanya ketika era PlayStation 2, Rockstar Games bersinar lewat game-game semacam Grand Theft Auto: Vice City, Grand Theft Auto: San Andreas, dan juga Bully. Developer yang satu ini meracik gameplay dan berbagai fitur yang belum didapatkan gamer di masa lalu.
Contohnya seperti Grand Theft Auto: San Andreas yang menampilkan jalan cerita berat, sudut pandang gameplay baru, dan kebebasan di dalamnya. Formula ini kemudian diterapkan kepada Bully yang juga memiliki pendekatan seperti Grand Theft Auto namun dengan tema yang lebih ringan karena mengambil pendekatan sekolahan dan perilaku muridnya yang nge-hook dengan mayoritas remaja kala itu.
Kualitas ini kemudian mereka pertahankan namun tak lupa untuk tetap memasukan beberapa fitur baru di dalamnya dan juga cerita yang terkadang unik. Memasuki masa PlayStation 3 mereka menggarap game berupa Grand Theft Auto IV, Red Dead Redemption 2, dan Grand Theft Auto V.
BACA JUGA: Black Friday Sale! 7 Game Eksklusif PlayStation yang Wajib Dibeli
Sama seperti game-game Rockstar di era PlayStation 2, pendekatannya masih sama khususnya dalam hal gameplay, namun Rockstar menambahkan hal baru di dalamnya. Misalnya dari Grand Theft Auto IV yang memiliki grafis ciamik plus physic realistis di dalamnya atau contoh lain ada pada Grand Theft Auto V di mana kalian disuguhkan tiga protagonist sekaligus yang saling berhubungan satu sama lain.
Perubahan-perubahan inilah yang kemudian membuat gamer berpikir, “Oke, game Rockstar sudah pasti kualitas bagus dan ada beberapa hal baru di dalamnya,” mempertahankan stigma seperti itu tentu bukanlah hal mudah.
Untuk menjaga itu semua, Rockstar Games bahkan kini semakin lama dalam menggarap proyek mereka seperti halnya di Red Dead Redemption yang baru keluarnya sekuelnya Setelah lima tahun kemudian.
Pintar dalam Marketing, Cerdas dalam Membangun Hype

Rockstar harus diakui cukup pandai dalam menerbitkan tanggal rilis, membangun hype, dan teknik marketing yang digunakannya juga bagus. Meski berbenturan dengan game-game AAA lain, Rockstar Games yang sudah dari dulu terkenal dengan marketing uniknya selalu menang dan mendapatkan atensi tinggi dari gamer.
Di samping itu, kualitas yang sudah dianggap terjamin juga membuat mereka memiliki modal tambahan yang sulit didapat yakni kepercayaan. Dengan modal ini pada akhirnya mereka mampu membangun hype luar biasa.
Dengan hype luar biasa, tak jarang banyak gamer yang menunggu kedatangan game buatan mereka pada akhirnya. Dengan hype yang tinggi ini, bukan hanya fanboy melainkan juga gamer baru yang tertarik dengan apa yang sudah diperlihatkan oleh Rockstar Games.
Contohnya adalah seperti Red Dead Redemption 2 yang memiliki hype cukup tinggi di tahun 2018. Hype tinggi ini akhirnya membuat para gamer yang tak sempat memainkan seri terdahulunya ikut masuk ke dalam hype dan ujung-ujungnya beli.
Di Indonesia sendiri, hype yang dirasakan hanya dari forum-forum atau Youtube saja karena media tersebut tidak memiliki batasan dan bisa dilihat oleh siapapun. Namun yang pernah Gimbot baca, marketing dari Rockstar Games di luar negeri cukup unik karena mereka biasanya membuat mural di gedung-gedung tinggi yang menggambarkan game-game mereka yang bakal dirilis.
Kesimpulan
Dengan tiga hal itu, Rockstar sejatinya telah melabel dirinya sebagai salah satu developer yang proyeknya wajib dinanti. Selain itu, konsistensi soal kualitas juga menjadi hal yang diutamakan. Oleh sebab itulah Rockstar dalam menggarap game-game mereka selalu membutuhkan waktu yang tergolong lama bahkan lebih dari dua tahun pengembangan.