Game yang berasal dari film atau serial yang populer bukanlah hal yang baru. Game yang dianggap terburuk sedunia berasal dari film (E.T.). Dulu, setiap kali Disney merilis film kartun baru, kamu akan menemui game-nya tidak lama kemudian. Lalu di sisi yang lebih positif, GoldenEye membuatmu bisa bermain sebagai James Bond menghadapi penjahat.
BACA JUGA: [Nostalgimbot] Age of Empires II, Game RTS Jadul yang Tidak Bisa Mati
Semakin populer filmnya saat itu, semakin laku juga game-nya. Itulah yang terjadi pada Harry Potter And The Sorcerer’s Stone.
Bermain Seperti di Film dalam Grafis Low Poly
Game Harry Potter And The Sorcerer’s Stone rilis kurang lebih setelah filmnya rilis. Saat itu, seluruh dunia tergila-gila dengan Harry Potter. EA yang memegang lisensi untuk membuat game ini juga langsung merilis ini di banyak console, masing-masing dengan gameplay dan pengalaman yang berbeda. Tapi untuk artikel ini, kami akan khusus membahas versi Playstation 1.
Jika harus dijelaskan secara singkat, game Harry Potter And The Sorcerer’s Stone ingin membawamu ke petualangan yang sama dengan filmnya. Kamu akan bermain sebagai Harry Potter dan melewati petualangan ajaib di sekolah sihir. Dari yang awalnya tidak tahu apa-apa, kamu akan mempelajari beberapa mantra yang akan membantumu melewati berbagai rintangan. Tidak hanya itu, kamu akan menghadapi insiden yang terjadi di versi film seperti bermain catur atau menghadapi Troll.
Game ini disajikan dengan perspektif third person. Tapi di beberapa level kamu akan menadapatkan pengalaman gameplay yang berbeda. Ketika menghadapi bos, kameramu yang bisanya bisa diputar sesuka hati akan terkunci ke musuh. Di level tertentu kamu akan bermain dalam perspektif top-down, lalu tentu saja ada level di mana kamu akan mengendarai sapu terbang. Tidak hanya itu, Harry Potter And The Sorcerer’s Stone juga membawamu ke berbagai area yang menarik mulai dari sekolah sihir Hogwarts hingga hutan terlarang.
Tapi berusaha menghadirkan pengalaman yang beragam dan membuat versi game yang berbeda tentu akan berpengaruh ke kualitas game-nya. Untuk versi Playstation 1, game ini punya cukup banyak kekurangan.
Pertama dari segi gameplay, meskipun beragam dan punya beberapa easter egg, ada banyak momen yang menjengkelkan karena kamera yang sulit diatur. Tapi kekurangan yang paling terlihat di Harry Potter And The Sorcerer’s Stone adalah presentasinya. Pertama, secara visual, game ini terlihat jelek bahkan untuk sebuah game Playstation 1. Semua karakter terlihat sangat aneh atau bahkan tidak dikenali dari versi filmnya. Tidak hanya itu, sepanjang permainan kamu sama sekali tidak mendapatkan musik kecuali di momen penting seperti menghadapi bos. Ini membuat game yang kamu mainkan terasa sangat kosong.
Meskipun begitu, pada akhirnya Harry Potter And The Sorcerer’s Stone tetap laris manis di semua versinya. Popularitas filmnya seolah sudah menjamin bahwa game ini akan tetap terjual jutaan unit, termasuk di Indonesia.
