Salah satu game yang cukup Gimbot tunggu di tahun 2020 nanti adalah Mega Man Zero/ZX Legacy Collection. Kompilasi ini berisi enam game yang menceritakan kisah petualangan Zero dari era GBA hingga NDS, yang terdiri atas Mega Man Zero 1 – 4, Mega Man ZX, serta Mega Man ZX Advent.
Mega Man Zero/ZX Legacy Collection rencananya akan tersedia di PS4, Xbox One, PC, dan Switch. Tapi sayang, perilisan game ini telah ditunda. Tadinya Capcom berencana meluncurkannya ke pasaran pada tanggal 21 Januari 2020, namun kini jadwal itu diundur menjadi 25 Februari 2020.
“Tim kami mengambil keputusan sulit untuk memundurkan tanggal rilis game ini demi memberikanmu koleksi terbaik dari judul-judul klasik ini dan menghadirkan game yang akan sesuai dengan ekspektasi,” kata Capcom di blog resminya.
Gimbot sih tidak masalah bila Mega Man Zero/ZX Legacy Collection diundur asal hasil akhirnya nanti memuaskan. Tapi tetap saja ada perasaan tak sabar untuk memainkannya. Untuk mengisi kehampaan ini, mari kita berkenalan lebih dekat dengan Zero sang jagoan berambut pirang yang legendaris. Apakah kamu sudah tahu fakta-fakta berikut?
“Anak Kandung” Keiji Inafune
Di dunia video game, nama Keiji Inafune dikenal sebagai “bapak Mega Man”. Sebetulnya, julukan ini tidak 100% benar. Bapak atau pencipta karakter Mega Man yang asli adalah Akira Kitamura pada tahun 1987, sementara Inafune pada saat itu hanya membantu menciptakan ilustrasi.

Akan tetapi, semakin lama franchise Mega Man berjalan, tanggung jawab menangani seri ini akhirnya jatuh ke tangan Inafune. Dari awalnya hanya seorang desainer grafis, peran Inafune membesar jadi produser untuk lusinan judul Mega Man. Ia pun dikenal sebagai bapak Mega Man, tapi karakter Mega Man itu bisa dibilang merupakan “anak angkat” bagi Keiji Inafune.
BACA JUGA: Harvest Moon vs. Story of Seasons, Kenapa Bisa Mirip dan Apa Bedanya?
Nah, Zero adalah “anak kandung” sesungguhnya, karakter yang lahir dari karya Keiji Inafune sendiri. Pada awalnya Inafune ingin karakter ini jadi tokoh utama seri Mega Man X, tapi batal sebab desain Zero dirasa terlalu berbeda dari Mega Man orisinal. Inafune kemudian memasukkan Zero sebagai tokoh utama kedua, dan ia merancang agar peran Zero dalam cerita lebih keren dari X.
Awalnya, Zero Adalah Musuh
Zero dan X merupakan anggota dari organisasi yang disebut Maverick Hunters. Mereka bertugas memburu dan menghancurkan robot-robot yang mengamuk dan liar, atau disebut sebagai Maverick. Tapi sebenarnya, sebelum bergabung dengan Maverick Hunters, Zero sendiri juga adalah seorang Maverick.
Masa lalu Zero ini diungkap dalam adegan flashback di game Mega Man X4 (PS1). Kebalikan dari Zero, Sigma yang merupakan musuh utama dalam seri Mega Man X dulunya justru adalah Maverick Hunter. Kelanjutan cerita Sigma dan mengapa akhirnya ia menjadi Maverick muncul dalam film animasi berjudul The Day of Sigma, konten bonus game Mega Man Maverick Hunter X (PSP).
Mati Berulang Kali
Zero terkenal sebagai karakter yang pernah mati beberapa kali. Awalnya, Keiji Inafune ingin Mega Man X5 menjadi judul terakhir dalam seri Mega Man X. Karena itulah cerita di dalamnya dibuat menegangkan, dengan ending yang dramatis dan tragis di mana Zero dan Sigma mati bersama-sama.

Tapi kemudian Capcom menyuruh tim developer untuk mengembangkan Mega Man X6. Mau tidak mau, mereka harus membuat-buat alasan agar Zero bisa “hidup kembali”. Keputusan tersebut membuat Keiji Inafune cukup kecewa.
Di awal cerita Mega Man Zero pun, Zero sebetulnya berada dalam kondisi sudah mati selama 100 tahun lebih. Ia kemudian dibangkitkan oleh Ciel dengan kekuatan Cyber Elf. Bagaimana nasib si pahlawan merah ini di akhir seri Mega Man Zero? Sudah bisa ditebak, tentu saja dia mati lagi. Namun penggambarannya cukup ambigu sehingga para pemain bisa berspekulasi bahwa sebenarnya Zero selamat.

Lucunya, tradisi kematian ini tetap dipertahankan meskipun tokoh utamanya sudah berganti. Dalam cerita Mega Man ZX yang terjadi 200 tahun setelah Mega Man Zero 4, kita mengikuti petualangan dua orang kurir yang bernama Gyro dan Vent (atau Aile, tergantung pilihan pemain). Vent/Aile kemudian mendapat kekuatan Mega Man milik X, sementara Gyro mendapat kekuatan milik Zero. Dan tentu saja Gyro mengalami nasib yang sama dengan Zero—mati di tengah cerita.
