Mega Man Zero/ZX Legacy Collection, Layak Beli Atau Tidak?


Seri Mega Man Zero/ZX sebetulnya dari dulu juga sudah keren, dan fitur tambahan di bundel ini membuatnya semakin nyaman untuk dimainkan.

Mega Man adalah franchise yang memiliki perkembangan menarik dari segi narasi sepanjang perjalanannya. Ketika pertama kali diciptakan, Mega Man (alias Rockman di Jepang) ditargetkan untuk menghibur anak-anak, meskipun memang tingkat kesulitan game-nya cukup tinggi sehingga tidak semua anak bisa memainkannya sampai tamat.

Namun kemudian Capcom menciptakan seri Mega Man X yang mengandung gameplay lebih canggih serta cerita yang lebih dewasa. Awalnya hanya spin-off, Mega Man X lambat laun berkembang jadi franchise populer yang berdiri sendiri.

BACA JUGA: Transformasi Capcom, dari Korban Hujatan Hingga Jadi Developer Favorit Penggemar

Keiji Inafune adalah desainer yang berada di balik penciptaan seri Mega Man X. Ia memiliki visi tersendiri, yaitu bahwa kisah Mega Man X suatu saat akan tamat dan dilanjutkan ke seri baru yang berpusat pada karakter Zero. Visi tersebut terwujud, cerita kepahlawanan X pun ditutup dalam Mega Man X5. Inafune kemudian bekerja sama dengan Inti Creates untuk menciptakan seri baru, yaitu Mega Man Zero, dengan nuansa cerita yang lebih kelam lagi serta gameplay jauh lebih menantang.

Mega Man Zero/ZX Legacy Collection punya desain menu yang stylish

Sayangnya Capcom tidak mengindahkan visi Inafune dan malah mendorong penciptaan Mega Man X6, sebuah awal dari salah langkah berulang-ulang yang akhirnya merusak citra franchise Mega Man itu sendiri. Tapi di sini saya tidak akan berbicara terlalu banyak tentang sejarah Capcom, lagi pula Gimbot sudah punya artikel tersendiri seputar hal itu. Saya akan mengajak kamu menengok produk terbaru mereka, yaitu Mega Man Zero/ZX Legacy Collection, dan mengapa bundel ini harus kamu beli.

Buah Hati Pecinta “Blue Bomber”

Mega Man Zero dan Mega Man ZX yang menjadi kelanjutannya bukanlah franchise yang ditangani langsung oleh Capcom, melainkan dipegang oleh Inti Creates. Meski demikian, para developer Inti Creates sebenarnya adalah mantan karyawan Capcom yang dulunya merupakan penggemar berat seri Mega Man. Takuya Aizu, presiden Inti Creates, pernah terlibat dalam pengembangan sejumlah judul terkenal seperti Mega Man X2 dan Mega Man 7. Jadi seri Mega Man Zero/ZX, memang mengandung sejumlah perbedaan dari para pendahulunya, namun tetap mempertahankan nuansa khas yang disukai oleh fans Mega Man.

Filter visual membuat Mega Man Zero/ZX Legacy Collection terlihat seperti emulator

Perbedaan terbesar yang akan kamu rasakan kalau baru memainkan Mega Man Zero pertama kali pastilah suasananya yang lebih “depressing”, baik secara visual, naratif, maupun musikal. Mega Man Zero mengambil latar belakang ratusan tahun setelah konflik seri Mega Man X berakhir, dan kondisi dunia saat itu sudah jauh berbeda. Kebanyakan lingkungan rusak dan gersang, sementara umat manusia dan ras cyborg yang disebut Reploid sedang berada di bawah ancaman genosida dari organisasi Neo Arcadia.

Zero, yang tertidur selama ratusan tahun, kemudian bangkit kembali berkat usaha dari seorang gadis bernama Ciel. Meski hilang ingatan dan masih ragu akan tujuan hidupnya, Zero mau membantu Ciel untuk menghindarkan umat manusia beserta Reploid dari kepunahan. Kisah Mega Man Zero berlangsung sepanjang empat game, dan selama itu pula kamu akan menemukan sejumlah drama, tragedi, kejutan, persahabatan, rivalitas, juga pengorbanan.

“What am I fighting for?”

Simpul yang Menyatukan Perbedaan

Selepas berakhirnya kisah Mega Man Zero, Inti Creates kembali merancang konsep baru untuk seri Mega Man yang akan menjadi kelanjutannya. Seri baru tersebut adalah Mega Man ZX, mengambil latar di masa depan yang lebih jauh lagi ketika kisah kepahlawanan X dan Zero sudah tinggal legenda. Dunia sudah pulih dari perang yang sempat berlangsung lama, namun kini ada bahaya baru mengancam.

Bukan lagi kisah tentang X atau Zero, Mega Man ZX justru bercerita tentang orang-orang yang “terpilih” untuk mewarisi kekuatan para Mega Man dalam legenda. Sebagian mereka ingin menggunakan kekuatan Mega Man untuk kebaikan, namun banyak juga yang malah menggunakannya demi kepentingan-kepentingan egois. Seri Mega Man ZX juga mengembalikan fitur yang dulu sempat ada di Mega Man X, di mana kamu bisa memilih satu di antara dua karakter utama dan hal ini akan membuat jalan ceritanya sedikit berbeda.

Dibandingkan seri Mega Man Zero, memang Mega Man ZX terkesan lebih ceria. Terutama game keduanya, Mega Man ZX Advent, yang menurut saya jadi terasa terlalu kekanak-kanakan. Sebetulnya tidak sepenuhnya ceria juga sih, masih ada sejumlah aspek serius serta tragedi terjadi di sana-sini. Namun kadar keseriusannya sudah jauh berbeda dibandingkan Mega Man Zero. Cukup bisa dimaklumi kalau kemudian fans jadi kecewa dan hasil penjualan Mega Man ZX Advent tidak begitu bagus.

Terlepas dari kekurangan itu, seri Mega Man ZX adalah sebuah epilog yang menyatukan seluruh benang cerita dari tiga seri Mega Man yang telah ada (Mega Man, Mega Man X, dan Mega Man Zero). Jadi kalau kamu penggemar setia Mega Man yang telah mengikuti kisahnya sejak lama, seri Mega Man ZX akan terasa sangat memuaskan sebagai penutup. Meskipun sebetulnya kisahnya belum benar-benar berakhir karena seharusnya ada Mega Man ZX ketiga namun dibatalkan.

Bundel Besar Bersejarah

Mega Man Zero/ZX Legacy Collection menyatukan enam game ke dalam satu bundel yang cukup besar. Di dalamnya kamu akan menemukan Mega Man Zero 1-4, Mega Man ZX dan ZX Advent, plus satu mode tambahan yang disebut Z Chaser. Perlu kamu ketahui bahwa harga bundel ini sedikit mahal dibandingkan dengan bundel sebelumnya. Di Steam misalnya, bundel Mega Man X Legacy Collection 1+2 yang berisi delapan game bisa kamu dapatkan dengan harga Rp319.998. Sementara Mega Man Zero/ZX Legacy Collection dijual seharga Rp334.999.

Pertanyaannya tentu saja, apakah harga tersebut worth it untuk dibeli? Pertama-tama, kamu harus paham bahwa bundel ini bukanlah sebuah remaster. Seri Mega Man Zero pertama kali dirilis untuk GBA, sedangkan seri Mega Man ZX terbit di NDS. Jadi kualitas gambar yang akan kamu dapat pun masih akan sama seperti dua platform itu; pixel art 2D dengan resolusi rendah, bukan sprite high-definition. Rendahnya resolusi itu tentu akan semakin tampak kalau kamu main di layar lebar (PC atau PS4), ketimbang main di Switch dalam mode handheld.

Filter visual untuk tampilan artwork tidak bisa dinonaktifkan

Untuk generasi gamer yang tumbuh besar di era 8-bit dan 16-bit tentu hal ini bukan masalah. Walaupun usianya sudah hampir dua dekade (Mega Man Zero pertama terbit di tahun 2002), pengalaman gameplay yang disajikan semua game ini masih tetap sama seru dan menyenangkan. Tetapi untuk para pendatang baru, jangan memasang ekspektasi terlalu tinggi. Capcom menyediakan dua pilihan filter untuk membuat tampilan visual Mega Man Zero/ZX Legacy Collection lebih tidak pixelated, tapi saya pribadi lebih suka memainkannya tanpa filter. Mengaktifkan filter malah membuat saya merasa seperti sedang main game bajakan di emulator.

Sayang, pilihan filter ini hanya bisa dinonaktifkan untuk sprite bergerak. Sementara bila muncul adegan dengan tampilan artwork tertentu, artwork tersebut otomatis akan mengandung filter. Idealnya sih seluruh artwork diganti dengan aset beresolusi tinggi, namun mungkin ada kendala di Capcom sehingga mereka tidak melakukannya. Di sisi lain, video-video sinematik hadir dengan gambar yang cukup tajam. Entah hasil dari upscaling atau ini versi high definition dari video orisinalnya, yang jelas video-video di bundel ini terlihat nyaman untuk dilihat.

Video cutscene tampak tajam dan enak dilihat

Dua game terakhir yaitu Mega Man ZX dan Mega Man ZX Advent pada awalnya dirilis untuk NDS yang memiliki dua layar. Di versi Legacy Collection ini, terdapat berbagai pilihan layout untuk meletakkan layar kedua itu. Kamu bisa menaruhnya di samping, di bawah, atau di dalam layar utama, juga bisa mengaturnya agar tampak transparan. Sayangnya tidak ada pilihan untuk menghilangkan layar kedua sama sekali, seperti yang dilakukan Inti Creates di Azure Striker Gunvolt versi PC.

Fitur Tambahan, Tak Semua Tepat Sasaran

Mega Man Zero/ZX Legacy Collection memiliki banyak fitur tambahan yang tak ada di game aslinya. Fitur favorit saya adalah Save Assist. Seri Mega Man Zero punya kesulitan sangat tinggi, dan kalau kamu mati maka kamu akan langsung game over kemudian harus mengulang semua progres dari save point terakhir. Mega Man ZX sedikit lebih mudah karena save point cukup banyak tersebar, namun tetap saja mengulang-ulang itu rasanya merepotkan.

Dengan menyalakan Save Assist, akan muncul titik-titik checkpoint di berbagai lokasi sepanjang permainan, sehingga bila kamu mati tidak perlu mengulang terlalu jauh. Fitur ini luar biasa berguna dalam membuat Mega Man Zero/ZX terasa jauh lebih menyenangkan untuk dimainkan. Saya jadi merasa seperti memainkan game action modern, di mana setiap kegagalan bisa langsung kita coba perbaiki tanpa sempat merasa sebal atau patah semangat. Tentu saja, kalau kamu seorang masokis yang lebih senang pengalaman aslinya, fitur Save Assist juga bisa dinonaktifkan.

Fitur tambahan lainnya adalah pilihan untuk memainkan soundtrack dan voice acting dari versi asli atau versi baru alias Mastered. Mana yang lebih baik jelas akan tergantung pada selera, namun dari yang saya temukan, sepertinya soundtrack versi Mastered justru membuat volume sebagian voice acting dan sound effect jadi tenggelam. Jadi saya lebih suka memilih versi Original, lagi pula versi Original pun sudah keren, kok.

Mega Man Zero/ZX Legacy Collection juga menyediakan pilihan bahasa, namun di sini ada hal yang agak lucu. Variasi pilihan bahasa ternyata tidak sama rata di semua game. Sebagian memiliki pilihan hingga ke bahasa Jerman, Italia, Spanyol, dan sebagainya, tapi ada juga yang pilihan bahasanya tidak sebanyak itu. Mungkin alasannya adalah kendala lisensi, tapi toh kita di Indonesia paling-paling juga tak akan menggunakannya.

Fitur ekstra lain yang disediakan adalah Gallery serta mode baru bernama Z Chaser. Gallery saya rasa sudah jelas maksudnya apa sehingga tidak perlu banyak dibahas. Di sisi lain, Z Chaser menghadirkan konten baru yang cukup menarik, terutama untuk para pemain hardcore.

Pada intinya Z Chaser menempatkanmu dalam sebuah mode “speedrun”, di mana kamu harus menyelesaikan serangkaian stage secepat-cepatnya. Tapi ini bukan mode speedrun biasa, karena kamu juga bisa bermain bersama teman! Jarang-jarang ada Mega Man yang menawarkan fitur multiplayer, sehingga mode ini bisa jadi daya tarik tersendiri. Kalau kamu ingin uji kemampuan melawan pemain dari seluruh dunia, kamu juga bisa mengunduh data replay orang lain secara online, mencoba mengalahkannya, lalu mengunggah rekormu ke leaderboard.

Kesimpulan

Jadi, apakah Mega Man Zero/ZX Legacy Collection layak dibeli? Jawabannya, tentu saja iya. Baik kamu penggemar yang sudah pernah tamat seluruh seri Mega Man Zero/ZX ataupun pemain baru yang belum pernah mencoba sama sekali, bundel ini menyajikan hiburan seru yang bisa kamu nikmati selama berpuluh-puluh jam.

Pada dasarnya seluruh game dalam franchise Mega Man Zero/ZX memang sudah keren dari sananya, dan gameplay side-scrolling action yang ditawarkan masih sulit disaingi oleh franchise lain. Apalagi dengan adanya fitur Save Assist, membuat seluruh game tersebut jadi berkali-kali lipat lebih nyaman dimainkan. Ingat saja bahwa bundel ini bukan remaster, jadi kualitas visualnya akan tetap seperti versi orisinalnya.

Beberapa fitur yang saya bahas di atas mungkin terdengar seperti kekurangan, padahal tidak juga. Tanpa ada fitur-fitur tersebut pun Mega Man Zero/ZX Legacy Collection sudah terasa seperti sebuah paket yang lengkap. Fitur-fitur ekstra tadi hanya saya anggap sebagai bonus, sehingga tak masalah kalau tidak sempurna. Kalau kamu menyukai genre side-scrolling action dan ingin menikmati sebuah saga yang epik, tak perlu bingung mencari-cari lagi. Mega Man Zero/ZX Legacy Collection adalah jawabannya.


Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Ayyub Mustofa

Jarang main game sampai tamat kecuali untuk review. Menyukai hampir semua genre, dan hingga kini masih menunggu kemunculan Megaman X9.